Pemeriksaan TSS Teknik pengambilan sampel untuk pemeriksaan fisika-kimia

a. Kedalam tabung reaksi campurkan 0,3 mL reagent COD A dan 2,3 mL reagent COD B. Biarkan tercampur sempurna. b. Tambahkan 3 mL sampel c. Panaskan di COD reaktor selama 2 jam pada suhu 140 C d. Setelah 2 jam, keluarkan dan bairkan sampai mencapai suhu kamar e. Tempatkan kuvet kedalam ruang sel dan konsentrasi COD akan terbaca dilayar.

5. Pemeriksaan TSS

Metode : Spektrofometri Alat : Spektrofometri NOVA 60, kuvet, tissue, botol aquades Bahan : Aquades dan contoh uji Perlakuan sampel : a. Hidupkan alat spektrofometri b. Siapkan sampel 10 mL c. Masukkan contoh uji kedalam kuvet hingga tanda batas kuvet d. Bersihkan kuvet dengan tissue hingga bersih dan kering e. Pilihkan kode 182 untuk parameter TSS f. Tekan tanda enter g. Tunggu pembacaan hasil dari spektrofometri h. Catat hasilnya. Universitas Sumatera Utara

6. Teknik pengambilan sampel untuk pemeriksaan fisika-kimia

a. Siapkan wadah 1 L sebanyak 2 untuk influent dan effluent. b. Untuk influent, ambil sampel limbah cair pada bagian awal saluran pembuangan dengan menggunakan gayung influent. Usahakan jangan ada gelembung udara, lalu segera tutup. c. Untuk effluent, ambil sampel limbah cair pada bagian akhir saluran pembuangan yang akan masuk ke tempat pembuangan akhir dengan menggunakan gayung effluen. d. Berikan label menurut yang memuat nomorkode air limbah, waktu dan tanggal pengambilan contoh air limbah, tempat pengambilan sampel air e. Selanjutnya di bawa ke laboratorium BTKL untuk dilakukan pemeriksaan f. Parameter yang diukur adalah Suhu, TSS, COD, BOD, pH dan detergent. 3.7 Defenisi Operasional Untuk memperoleh suatu pengertian yang sama dalam memahami isi penelitian ini, maka berikut ini dikemukakan beberapa pengertian tentang : 1. Input adalah sumber daya yang dibutuhkan dalam pengelolaan limbah cair rumah sakit yang terdiri dari tenaga, dana dan sarana dan prasarana. 2. Air limbah yang belum diolah adalah air buangan dari berbagai sumber yang belum diolah. 3. Tenagapetugas adalah semua staf yang berperan dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah cair rumah sakit. Universitas Sumatera Utara 4. Dana adalah biaya operasional yang tersedia bagi pengelola limbah cair dalam kurun waktu 2015-2016. 5. Saran dan Prasarana adalah fasilitas yang tersedia untuk pengelolaan limbah cair. 6. Proses adalah tahapan yang dilakukan dalam pengelolaan limbah cair dengan melihat sumber air limbah dan pengolahannya. 7. Proses pengolahan air limbah adalah suatu tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan air limbah yang memenuhi syarat Permen LH Nomor 5 tahun 2014. 8. Pengolahan primer adalah pengolahan tahap pertama yang pada dasarnya untuk memisahkan air dari limbah padatan secara fisik. 9. Pengolahan sekunder adalah pengolahan tahap kedua yang menguraikan bahan padatan secara biologis. 10. Pengolahan tersier adalah pengolahan lanjutan apabila zat pada pengolahan primer dan sekunder tidak dapat diolah. 11. Penambahan desinfektan adalah penambahan zat desinfeksi untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen. 12. Ouput adalah hasil yang diperoleh dari pengolahan limbah cair yang disesuaikan dengan Permen LH nomor 5 tahun 2014 tentang baku mutu air limbah. Parameter yang diperiksa meliputi Total Coliform, suhu, pH, BOD, COD, dan TSS. Universitas Sumatera Utara 13. Total Coliform adalah jumlah bakteri didalam air limbah. Memenuhi syarat apabila tidak melebihi baku mutu sebesar 5.000 MPN 100ml 14. Suhu adalah temperatur air limbah, memenuhi syarat apabila tidak melebihi baku mutu, yaitu 38 C. 15. PH adalah derajat keasamaan limbah cair, dikatakan memenuhi syarat apabila tidak melebihi baku mutu yaitu 6-9. 16. COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk menguraikan zat organik secara kimia, dikatakan memenuhi syarat apabila tidak melebihi baku mutu, yaitu 80 mgL. 17. BOD adalah jumlah oksigen yang diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan zat organik, dikatakan tidak memenuhi syarat apabila tidak melebihi baku mutu, yaitu 50 mgL. 18. TSS adalah zat tersuspensi dengan diameter 1 mikron, dikatakan memenuhi syarat apabila tidak melebihi baku mutu, yaitu 200 mgL.

3.8 Metode Analisa Data