saraf, gangguan pada pembelahan sel yang menyebabkan kanker serta gangguan dalam pembentukan sel darah merah yang menyebabkan anemia.
9. Kandungan logam berat
Logam berat atau logam toksik adalah terminologi yang umumnya digunakan untuk menjelaskan sekelompok elemen logam yang kebanyakan
tergolong berbahaya jika masuk kedalam tubuh makhluk hidup. Logam- logam berat yang sering dijumpai dalam lingkungan perairan yang tercemar
limbah industri adalah merkuri Hg, nikel Ni, kromium Cr, cadmium Cd, arsen As, timbal Pb.
2.5 Limbah Cair Rumah Sakit
2.5.1 Pengertian Limbah Cair Rumah Sakit
Limbah Rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas Kepmenkes 1204 MENKES SK
X 2004. Limbah cair rumah sakit adalah semua limbah cair yang berasal dari
rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif Dinkes, 2002.
Air limbah rumah sakit mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan kemungkinan juga bahan radioaktif. Air limbah rumah sakit ini
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang kesaluran air Djojodibroto,1997.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Karakteristik Limbah Cair Rumah Sakit
Limbah cair dari instansi layanan kesehatan, mutunya serupa dengan limbah cair yang berasal dari daerah perkotaan, tetapi mungkin juga mengandung
berbagai komponen berbahaya, sebagai berikut : 1.
Patogen mikrobiologis Keprihatinan utama saat ini berkaitan dengan limbah cair yang
mengandung begitu banyak patogen usus, termasuk bakteri, virus dan cacing, yang mudah menukar melalui air. Limbah cair yang tercemar dihasilkan
khususnya oleh bangsal yang merawat pasien penderita penyakit usus dan merupakan masalah khusus yang dihadapi selama berlangsungnya penyakit
diare. 2.
Zat kimia berbahaya Limbah kimia berbahaya dengan komposisi yang berlainan harus
ditampung ditempat terpisah untuk menghindari reaksi kimia yang tidak diinginkan. Limbah kimia berbahaya tidak diizinkan dibuang ke sistem
saluran pembuangan. Limbah kimia dalam jumlah besar tidak boleh dipendam karena dapat mengkontaminasi persediaan air.
3. Sediaan farmasi
Limbah cair atau limbah sediaan farmasi berbentuk cair yang relatif ringan dalam jumlah sedang, misalnya cairan yang mengandung vitamin, obat
batuk, sirup, tetes mata dll, tetapi bukan obat antibiotik atau sitotoksik dapat diencerkan dalam air yang alirannya deras dan dibuang kesaluran
pembuangan kota. Namun, limbah sediaan farmasi yang sedikit sekalipun
Universitas Sumatera Utara
` tidak boleh dibuang ke badan air yang tidak mengalir atau yang alirannya
lambat. 4.
Isotop radioaktif Limbah cair harus dikumpulkan dalam kontainer yang tepat sesuai
dengan karekteristik kimia dan radiologis, volume serta persyaratan penganganan dan penampungan WHO, 2002.
2.5.3 Sumber Limbah Cair Rumah Sakit