2. Berdsarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14
Desember 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, maka sungai Sei Pallau kelurahan Belawan II kecamatan
Medan Belawan termasuk air kelas empat IV. Yaitu air yang diperuntukannya dapat digunakan untuk mengairi peternakan, pertanaman,
dan atau peruntukann lain yang mempersyratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut, berdasarkan kandungan logam arsenik As, kromium Cr,
dan merkuri Hg
5.2. Saran
Adapun saran yang akan sampaikan adalah diharapkan adanya penelitian selanjutnya terhadap kesadahan oksigen biokimiawi atau Biochemical Oxygen Demand BOD.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Semua makhluk hidup ini memerlukan air, karena air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Khususnya manusia, air diperlukan untuk berbagai keperluan, antara
lain rumah tangga, industri, pertanian, dan sebagainya. Dalam memenuhi kebutuhan air, manusia selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas air. Kualitas yang cukup
diperoleh dengan mudah karena adanya siklus hidrologi, yakni siklus ilmiah yang mengatur dan memungkinkan tersedianya air permukaan dan air tanah. Namun
demikian, pertambahan penduduk dan kegiatan manusia menyebabkan pencemaran sehingga kualitas air yang baik dan memenuhi persyaratan tertentu sulit diperoleh.
Dalam hal ini masalah pencemaran air dapat diidentifikasikan melalui beberapa cara, antara lain dengan pengamatan tidak langsung dan langsung. Adapun
yang dimaksudkan dengan pengamatan tidak langsung melalui keluhan penduduk pemakai air leding berbau bahan kimia. Sebagian lainnya menyaksikan kematian ikan
di perairan yang mereka gunakan untuk keperluan rumah tangga. Sedangkan pengamatan langsung melalui indera untuk mengidentifikasi bau busuk, rasa tidak
enak, kekeruhan, pertumbuhan alga dan rumput, dan kematian ikan. Selain itu identifikasi masalah diperoleh dengan mempelajari laporan hasil penelitian dan
monitoring yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah maupun swasta. Dari
Universitas Sumatera Utara
berbagai cara itu, dapat diidentifikasi masalah secara kasar yang menjadi titik tolaknya melakukan penelitian Sutrisno, 2006.
Pengembangan sumber daya air water resources memerlukan adanya konsepsi, perencanaan, perancangan, konstruksi, dan operasi fasilitas - fasilitas untuk
pengendalian dan pemanfaatan air. Pada dasarnya hal – hal tersebut merupakan tugas para insinyur sipil, tetapi jasa – jasa para ahli di bidang lain juga dibutuhkan. Masalah
sumber daya air juga merupakan urusan para ahli ekonomi, politik, geologi, insinyur listrik dan mesin, ahli kimia, biologi, setiap para ahli di bidang ilmu pengetahuan alam
maupun ilmu pengetahuan sosial lainnya. Setiap proyek pengembangan sumber daya air akan menghadapi seperangkat kondisi fisik yang unik yang harus di atasi secara
khusus ; sehingga desain baku standar yang menuju kepada penyelesaian yang sederhana.
Air dikendalikan dan diatur guna memenuhi berbagai tujuan yang luas. Pengendalian banjir, drainasi lahan, pembuangan limbah, serta desain – desain untuk
gorong – gorong jalan raya merupakan penerapan teknik sumber daya air pada pengendalian air control of water, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang
berlebihan terhadap harta benda, gangguan terhadap masyarakat , atau kehilangan nyawa. Penyediaan air, irigasi, pengembangan tenaga - hidroelektrik, serta
penyempurnaan alur pelayaran adalah contoh – contoh dari pemanfaatan air utilitization of water untuk tujuan – tujuan yang berguna. Pencemaran mengancam
penggunaan air untuk keperluan kota serta irigasi di samping sangat merusak nilai kehidupan sungai – oleh karenanya, pengendalian pencemaran atau pengelolaan mutu
Universitas Sumatera Utara
air water-quality management telah menjadi tahapan yang penting dalam teknik sumber daya Linsley, R.K. 1979.
Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi cyclus hydrologie. Dengan adanya penyinaran matahari,
maka air yang ada di permukaan bumi akan menguap dan membentuk uap air. Karena adanya angin, maka uap air ini akan bersatu dan berada di tempat yang tinggi yang
sering dikenal dengan nama awan. Oleh angin, awan ini akan terbawa makin lama makin tinggi di mana temperatur di atas makin rendah, yang menyebabkan titik – titik
air jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini sebagian mengalir ke dalam tanah, jika menjumpai lapisan rapat air akan berkurang, dan sebagian air akan mengalir di atas
lapisan rapat ini. Jika air ini ke luar pada permukaan bumi, maka air ini disebut mata air. Air permukaan yang mengalir di permukaan bumi, umumnya adalah berbentuk
sungai – sungai dan jika melalui suatu tempat rendah cekung maka air akan berkumpul, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak diantarnya yang
mengalir ke laut dan kemudian akan mengikuti siklus hidrologi ini : 1.
Air laut 2.
Air Atmosfer, air meteriologik 3.
Air Permukaan 4.
Air Tanah
1. Air Laut
Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3 . Dengan keadaan ini, maka air laut tak memenuhi syarat untuk air minum.
Universitas Sumatera Utara
2. Air atmosfer, air meteorologik
Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran industri debu dan lain sebagainya. Maka untuk
menjadikan hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun karena masih mengandung banyak
kotoran.
Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa – pipa penyalur maupun bak – bak reservoir tandon, sehingga hal ini akan mempercepat
terjadinya korosi karatan. Juga air hujan ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umunya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya yang diperoleh dari
lumpur, batang – batang kayu, daun – daun, kotoran industri kota dan sebagainya.
Beberapa pengotoran ini , untuk masing – masing air permukaan akan berbeda – beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pengotorannya adalah
merupakan kotoran fisik, kimia dan bakteriologi. Setelah memahami suatu pengotoran, pada suatu air permukaan itu akan mengalami
suatu proses pembersihan sendiri yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Udara yang mengandung oksigen atau gas O
2
akan membantu mengalami proses pembusukan yang terjadi pada air permukaan yang telah mengalami pengotoran,
karena selama dalam perjalanan, O
2
akan meresap ke dalam air permukaan.
Universitas Sumatera Utara
Panjangnya daerah perusakan ini tergantung pada : •
Sifat dan banyak pengotoran -
Aliran sungai cepat atau lambat -
Suhutemperatur •
Kadar oksigen yang terlarut
Air permukaan ada 2 macam yaitu : a.
Air sungai b.
Air rawadanau
a. Air Sungai