18
dalam Pasal 1 angka 6 sehingga hutan adat adalah hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat, dan hapusnya penjelasan Pasal 5 ayat 1, serta
beberapa ketentuan lainnya yang dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai sebagaimana yang disebutkan oleh
Mahkamah Konstitusi. Dengan adanya Putusan ini maka terbentuklah kembali keadilan, kemanfaatan, serta kepastian hukum bagi masyarakat hukum adat dalam
hal kepemilikan hutan adat. Pada sisi lain, manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sumber –
sumber kehidupan. Hak ulayat yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat hukum adat menjadi skala prioritas bagi mereka dalam mendapatkan
kehidupan. Untuk mendapatkan sumber kehidupan itu, meraka melakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui Peraturan Menteri Negara
AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dan ini
akan sangat menarik untuk dibahas sejalan dengan munculnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35PUU-X2012.
B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka dapat diturunkan beberapa permasalahan yang menjadi kajian
dalam skripsi ini, yaitu : 1.
Bagaimana perkembangan hak ulayat sebelum dan sesudah lahirnya PMNAKBPN No. 5 Tahun 1999
2. Bagaimana dampak Putusan MK Nomor 35PUU-X2012 terhadap keberadaan
masyarakat hukum adat ?
Universitas Sumatera utara
19
3. Apakah upaya yang dapat dilakukan atas penguasaan tanah adat oleh
masyarakat hukum adat pasca Putusan MK Nomor 35PUU-X2012?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Secara umum tujuan sebuah penelitian adalah untuk mencari atau menemukan kebenaran atau pengetahuan yang benar.
10
1. Untuk mengetahui dan memahami kedudukan Masyarakat Hukum Adat dalam
hukum adat Indonesia serta hak – hak tradisional yang melekat pada Masyarakat Hukum Adat tersebut.
Adapun yang menjadi tujuan pembahasan dari skripsi ini adalah sebagai berikut :
2. Untuk mengetahui dan memahami pengaturan penyelesaian masalah hak ulayat
masyarakat hukum adat di Indonesia. 3.
Untuk mengetahui dan memahami keberadaan dan perkembangan Masyarakat Hukum Adat sebagai pendukung Hak Ulayat dewasa ini.
Disamping itu, penelitian ini juga mempunyai manfaat dari segi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yaitu
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka mengembangkan dan memperkaya teori hukum yang sudah ada, khususnya
dalam bidang ilmu hukum agraria dan hukum adat. 2.
Kegunaan Praktis
10
Edy Ikhsan dan Mahmul Siregar, Bahan Ajar Metode Penelitian Hukum Medan : Program Strata 1, Fakultas Hukum USU, 2010, hlm. 24.
Universitas Sumatera utara
20
Hasil penelitian ini ditujukan untuk memberikan kegunaan praktis baik bagi masyarakat hukum adat maupun pemerintah sebagai acuan untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial dalam keterlibatan masyarakat hukum adat dalam penyelesaian masalah hak ulayat.
D. Keaslian Penulisan
Dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis,
maka penulis menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Tinjauan Yuridis Hak – Hak Masyarakat Hukum Adat atas Tanah Berdasarkan
Ketentuan Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 Dikaitkan dengan Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 35PUU-X2012 ”. Untuk mengetahui keaslian penulisan,
setelah melakukan penelusuran terhadap berbagai judul skripsi yang tercatat pada katalog skripsi departemen hukum agraria Fakultas Hukum USU, tidak
menemukan judul yang sama. Melalui surat tertanggal 11 September 2014 yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa terdapat satu judul yang berkaitan,
yakni “Keberadaan Hak Ulayat di Daerah Tingkat II Kabupaten Dairi dalam Perkembangannya Dewasa Ini dan Kaitannya dengan UU Nomor 5
Tahun 1960 ”. Meskipun sama – sama membahas mengenai Hukum Adat namun
fokus pada skripsi tersebut adalah tentang wewenang masyarakat hukum adat di Daerah Tingkat II Kabupaten Dairi dalam mengelola masalah – masalah
Universitas Sumatera utara
21
perrtanahan, sedangkan fokus penulisan skripsi ini adalah tentang hak – hak masyarakat hukum adat atas tanah berdasarkan peraturan perundang – undangan.
Penulisan skripsi ini dimulai dengan mengumpulkan bahan – bahan yang berkaitan dengan masyarakat hukum adat, hak ulayat dan putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 35PUU-X2012, baik melalui literatur yang diperoleh dari pemikiran para praktisi, refrensi buku-buku, makalah, hasil seminar, media cetak,
media elektronik seperti internet serta bantuan dari berbagai pihak yang berdasarkan pada asas keilmuan yang jujur, rasional, dan terbuka. Bila
dikemudian dari ternyata terdapat judul yang sama atau telah ditulis oleh orang lain dalam bentuk skripsi sebelum skripsi ini dibuat, maka hal itu dapat diminta
pertanggungjawabannya.
E. Tinjauan Perpustakaan