a. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum. b. Tidak menyebabkan pencemaran air.
c. Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap permukaan tanah. d. Tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit dan vektor.
e. Kondisi tidak terbuka karena jika terbuka saat tidak diolah terkena udara luar akan menganggu pernafasan, terutama anak-anak.
f. Baunya tidak mengganggu Notoatmodjo, 2003.
2.4 Lingkungan Biologi
Lingkungan biologi yang mempengaruhi penularan demam berdarah terutama adalah banyaknya tanaman hias dan tanaman perkarangan, yang
mempengaruhi pencahayaan dan kelembaban di dalam rumah. Kelembaban yang tinggi dan kurangnya pencahayaan dalam rumah merupakan tempat yang
disenangin oleh nyamuk untuk istirahat Sugijanto,2003.
2.4.1 Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari di
samping kurang nyaman, juga merupakan media tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Nyamuk Ae.aegypti
menyukai tempat hinggap dan beristirahat di tempat-tempat yang agak gelap, oleh karena itu cahaya yang masuk ke dalam ruangan terutama
cahaya matahari haruslah cukup. Cahaya berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Cahaya Alamiah
Cahaya alamiah yakni matahari, cahaya ini sangat penting karena dapat menghambat pertumbuhan Ae.aegypti di dalam
rumah. Oleh karena itu, rumah yang cukup sehat harus mempunyai jalan masuk yang cukup jendela. Luasnya
sekurang-kurangnya 15-20. Perlu diperhatikan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak
terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela disini selain sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya. Selain itu,
jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca.
b. cahaya buatan
pencahayaan buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan
tidak menyilaukan juga dapat membunuh kuman patogen. Jika pencahayaan kurang sempurna mengakibatkan ketegangan
mata Kepmenkes RI No 829,1999.
2.4.2 Ventilasi
Suatu ruangan yang terlalu padat penghuninya dapat memberikan dampak yang buruk terhadap kesehatan penghuni rumah tersebut, untuk itu
pengaturan sirkulasi udara sangat diperlukan. Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10 dari luas lantai rumah.
Berdasarkan penelitian Maria 2013 di Kota Makassar diketahui bahwa
Universitas Sumatera Utara
ventilasi tumah yang tidak memenuhi syarat yaitu tidak berkasa menjadi faktor resiko terhadap kejadian DBD dengan nilai OR=9,048.
2.4.3 Kelembaban
Nyamuk Ae.aegypti menyukai tempat hinggap dan beristirahat di dalam ruang relatif lembab dengan internsitas cahaya yang rendah agak gelap.
Pengaruh buruk kurangnya ventilasi adalah berkurangnya kadar CO2, adanya bau pengap, suhu udara ruang naik dan kelembaban udara ruang
bertambah Tanjung, 2016.
2.5 Pemberantasan Sarang Nyamuk