Pemberantasasn Sarang Nyamuk .1 Observasi Pemberantasan Sarang Nyamuk

ruangan akibat tidak selalu membuka jendela rumah di pagi hari. Kelembaban yang relatif tinggi pada ruangan merupakan tempat yang disukai nyamuk Ae.aegypti sebagai tempat hinggap dan beristirahat. Selain itu, kelembaban udara yang tinggi juga dapat memungkinkan sebagai tempat berkembangbiaknya bakteri penyebab penyakit. Pengukuran kelembaban di ruangan dengan menggunakan alat hygrometer. Adapun kelembaban yang baik dan memenuhi syarat yaitu berkisar antara 40-70. 5.2 Pemberantasasn Sarang Nyamuk 5.2.1 Observasi Pemberantasan Sarang Nyamuk Berdasarkan tabel jasil dapat dilihat bahwa pada kelompok kasus berdasarkan hasil observasi, dapat dilihat bahwa sebesar 90 tempat penampungan air bersih dan tidak berlumut, selain itu 100 alas vas bungan tidak berisi air. Namun hanya 10 responden yang membuat barang bekas seperti kaleng, botol-botol dan plastik tertata rapi serta hanya sebesar 30 responden memiliki jendela yang dilapisi kawat kasa. Pada kelompok kontrol berdasarkan hasil observasi, dapat dilihat bahwa sebesar 76,7 tempat penampungan air bersih dan tidak berlumut, selain itu 86,7 alas vas bungan tidak berisi air. Namun hanya 26,7 responden yang membuat barang bekas seperti kaleng, botol-botol dan plastik tertata rapi serta hanya sebesar 43,3 responden memiliki jendela yang dilapisi kawat kasa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa kelompok kasus hanya sebagian yang melakukan 3M Plus . Meskipun sebahagian besar pelaksanaan 3M Plus termasuk dalam kategori baik, akan tetapi masih terdapat responden yang masih dalam kategori kurang baik. Hal ini dapat berdampak pada Universitas Sumatera Utara semakin banyaknya tempat-tempat penampungan air yang berpotensi menjadi tempat perindukan sehingga dapat meningkatkan terjadinya kasus DBD. Tindakan pelaksanaan 3M Plus yang masih kurang baik ini menunjukkan bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggal agar dapat mencegah terjadinya penyakit DBD.

5.2.2 Kebiasaan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Berdasarkan tabel hasil dapat dilihat bahwa pada kelompok kontrol hanya sebesar 36,7 responden yang selalu tidak menggantung pakaian di dalam kamar tidur sebesar 66,7 responden kadang-kadang menutup rapat tempat penampungan air, serta sebesar 53,3 responden tidak pernah menaburkan abate di tempat yang sulit dikuras, sebesar 23,3 responden tidak pernah memasang kawat kasa. Berdasarkan hasil observasi dilapangan, kebiasaan responden mengenai 3M Plus masih kurang baik. Dikarenakan masih banyak yang menganggap hal tersebut tidak terlalu penting untuk dilakukan , sehingga kebiasaan tersebut dilakukan tidak dalam waktu seminggu sekali. Padahal Pengendalian vektor DBD yang paling efisien dan efektif adalah dengan memutus rantai penularan melalui pemberantasan jentik. Pelaksanaannya dalam bentuk 3M plus yang harus dilakukan secara serempak dan terus menerusDepkes, 2014

5.3 Hubungan Sanitasi Lingkungan Pemukiman Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue DBD

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengaruh Sanitasi Lingkungan Permukiman Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Aliran Sungai Deli Kota Medan Tahun 2011

11 97 145

Hubungan Sanitasi Lingkungan Pemukiman dan Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Rahun 2016

0 3 16

Hubungan Sanitasi Lingkungan Pemukiman dan Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Rahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Lingkungan Pemukiman dan Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Rahun 2016

0 0 7

Hubungan Sanitasi Lingkungan Pemukiman dan Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Rahun 2016

0 1 33

Hubungan Sanitasi Lingkungan Pemukiman dan Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Rahun 2016

0 0 5

Hubungan Sanitasi Lingkungan Pemukiman dan Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Rahun 2016

0 0 51

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK USIA SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL

0 0 13

HUBUNGAN PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

0 0 15