Kinerja Reksa Dana Stock Selection Skills

memprediksikan ataupun menerangkan variabel dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian. Sedangkan variabel independen adalahvariabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempuanyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen Kuncoro, 2009:49. Variabel dependen yang dibahas dalam penelitian ini adalah kinerjareksa dana Y yang terdaftar di Bapepam-LK. Sedangkan variabel independen yang dibahas dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Stock selection skillsX 1 2. Market timing abilityX 2 3. Fund size X 3 4. Fund longevity X 4

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

3.4.1 Kinerja Reksa Dana

Indeks Sharpe merupakan alat ukur dari rasio pengembalianrisiko rewardratio risk. Risiko portofolio diukur oleh standar deviasi portofolio. Maka indeks Sharpe merupakan alat ukur kelebihan pengembalian relatif terhadap total perbedaan portofolio. Pengukuran Sharpedapat diformulasikan sebagai perbandingan risk premium terhadap standar deviasinya: � � = � � − � � � � Universitas Sumatera Utara dimana: S p = Nilai Rasio Sharpe, R p = Rata-rata kinerja sub periode tertentu, R f = Rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode tertentu, σ p = Standar deviasi reksadana untuk sub periode tertentu. Untuk dapat menghitung kinerja reksa dana dengan metode Sharpe, maka terlebih dahulu harus dihitung: 1. Returnportofolio yang merupakan selisih NAB akhir bulan NAB t dengan NAB akhir bulan sebelumnya NAB t-1 dibagi dengan NAB ahkir bulan sebelumnya NAB t-1 . � � = ��� � − ��� �−1 ��� �−1 2. Risk free rate yang merupakaninvestasi tanpa risiko diasumsikan merupakan tingkat suku bunga rata – rata Sertifikat Bank Indonesia. � � ��� = ∑ ������������ � 3. Standar deviasi yang merupakan risiko total dari portofolio yang dihitung dengan menarik akar dari nilai variance. � = � ∑ � − �̅ 2 � �=1 � − 1 Jika reksa dana sangat terdiversifikasi maka total risiko hampir samadengan risiko sistematik. Hal ini karenakan risiko unsistematikmendekati nol.Hal ini juga dapat dikatakan bila reksa dana sama dengan portofolio pasar maka total risiko sama dengan risiko sistematis atau risiko pasar yang biasa disebut dengan beta. Universitas Sumatera Utara Semakin besar nilaiSharpe reksa dana maka semakin bagus kinerjanya. Nilai Sharpe reksa dana dapat dibandingkan dengan ukuran yang sama untuk portofolio pasarnya, dengan menggunakan formula yang sama seperti yang digunakan untuk mencari nilai Sharpe reksa dana. Membandingkan hasil Sharpe reksa dana dengan Sharpe pasarnya, bertujuan untuk menilai apakah portfolio reksa dana lebih baik atau buruk dari pada portofolio pasarnya.

3.4.2 Stock Selection Skills

Untuk menghitung stock selection skillsdigunakan model dari Treynor- Mazuy.Ukuranstock selection skills manajer investasi dapat dilihat melalui besaran alpha α. Jika manajer investasi memiliki α 0 berarti manajer investasi memiliki stock selection skillsyang baik, dan sebaliknya jika α 0berartistock selection skills manajer investasi tidak baik. Model Treynor-Mazuy dirumuskan sebagai berikut: � � − � � = � + ��� � − � � � + �� � − � � 2 + � � dimana: R p = Return reksa dana pada periode t R f = Return bebas risiko pada periode t R m = Return pasar pada periode t α = Intercept yang merupakan indikasi stock selection dari manajer investasi β = Koefisien regresi excess market return atau slope pada waktu pasar turun bearish γ = Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timingdari manajer investasi εp = Random error. Universitas Sumatera Utara Untuk dapat menghitung nilai stock selection skills dengan regresi model Treynor-Mazuy, maka terlebih dahulu harus dihitung: 1. Return portofolio yang merupakan Selisih NAB akhir bulan NAB t dengan NAB akhir bulan sebelumnya NAB t-1 dibagi dengan NAB ahkir bulan sebelumnya NAB t-1 . � � = ��� � − ��� �−1 ��� �−1 2. Return market IHSG yang merupakan selisih IHSG akhir bulan IHSG t dengan IHSG akhir bulan sebelumnya NAB t-1 dibagi dengan IHSG ahkir bulan sebelumnya IHSG t-1 . � � = ���� � – ���� �−1 ���� �−1 3. Risk free rate yang merupakaninvestasi tanpa risiko diasumsikan merupakan tingkat suku bunga rata – rata Sertifikat Bank Indonesia. � � ��� = ∑ ������������ �

3.4.3 Market Timing Ability