asimtomatik atau mungkin dikaitkan dengan peradangan kronis hati hepatitis kronis, menuju sirosis selama beberapa tahun. Jenis infeksi secara dramatis meningkatkan
insiden dunia akibat Hepatoma kanker hati. Operator kronis didorong untuk menghindari mengkonsumsi alkohol dan
meningkatkan risiko untuk kanker hati sirosis dan virus hepatitis b telah dikaitkan dengan perkembangan membran glomerulonefritis MGN.
2.2.5. Cara Penularan
Infeksi hepattis B kornik sedikitnya diderita oleh 300 juta orang di seluruh dunia. Di Eropa dan Amerika 15-25 penderita hepatitis B kronik akan meninggal karena
proses hati dan kanaker primer. Penelitian yang dilakukan di Taiwan pada 3.654 pria Cina yagn HBsAg positif bahkan mendapatkan angka yang lebih besar, yaitu antara
40-50. Penyakit hepatits B ini dapat menular bahkan bahaya tingkat penularannya 100
kali lebih cepat dibanding dengan virus HIV. Ada dua golongan cara penularan infeksi VHB, yaitu penularan horinzontal dan penularan vertikal. Cara penularan
horinzontal terjadi dari seorang pengidap infeksi VHB kepada individu yang masih rentan di sekelilinginya. Penularan horinzontal dapat terjadi melalui kulit atau
melalui selaput lendir, sedangkan penularan vertikal terjadi dari seorang pengidap yang hamil kepada bayi yang dilahirkannyaBond WW, Favero MS, Petersen Nj, et al
1981.
a Penularan melalui kulit
Penularan ini terjadi jika bahan yang mengandung partikel virus hepatitis B HBsAg masuk ke dalam kulit. Contohnya, kasus penularan terjadi akibat transfusi
darah yang mengandung HBsAg positif, hemodialisis cuci darah pada penderita gagal ginjal kronik, seta melalui alat suntik yang tidak steril, sperti penggunaan
jarum suntik bekas, jarum akupuntur yang tidak steril, alat tato, alat cukur dan yang saat ini merupakan cara penularan terbanyak adalah melalui penyuntikan narkoba
secara bergantian. Virus hepatitis B tidak bisa menembus pori-pori kulit, dapat masuk melalui kulit
yang terluka dan mengalami kelainan dermatologikWasley A, Miller JT 2005.
Universitas Sumatera Utara
b Penularan melalui selaput lendir
Penularan dapat terjadi melalui mulut per oral yaitu jika bahan yang mengandung virus mengenai selaput lendir mulut yang terluka, misalnya karena
peradangan mulut atau sesudah mencabut gigi dan bisa juga melalui ciuman. Selain itu, penularan virus hepatits B dapat melalui selaput lendir alat kelamin seksual
akibat berhubungan seksual dengan pasangan yang mengandung HBsAg positif yang bersifat infeksius, baik dengan pasangan heteroseksual maupun homoseksualLee
WM 1997.
c Penularan vertika penularan perinatal
Penularan perinatal merupakan VHB dari ibu yang menderita hepatits B akut atau pengidap hepatits B kronis kepada bayinya pada saat dalam kandungan masa
kehamilan atau sewaktu persalinan. Jika infeksi hepatits akut terjadi pada masa kehamilan trisemester partama dan kedua, umumnya penularan jarang terjadi. Namun,
jika hepatits akut terjadi pada masa kehamilan trisemester ketiga maka penularan lebih sering terjadi. Penularan dari ibu pengidap hepatits B kronis kepada bayinya
mengidap hepatits B kronis, bayi yang terinfeksi tersebut mungkin menderita hepatitis akut atau lebih sering terjadi adalah akan berkembang menjadi infeksi yang
menetap dan menjadi kronik Ghendom 1987.
2.2.6. Diagnosis