Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

32 Kebijakan yang menyangkut distribusi penduduk sudah diikuti sejak pemerintahan Hindia Belanda. Kolonisasi ke beberapa daerah luar jawa dengan memindahkan penduduk dari jawa adalah usaha kebijakan kependudukan untuk redistribusi penduduk. Sekalipun hasilnya tidaklah besar, tetapi pemerintah Hindia Belanda telah memulai program itu. Dan setelah mengalami berbagai hambatan menjelang Perang Dunia ke II kolonisasi itu menjadi cukup penting. Maka karena itulah pemerintah Indonesia meneruskan program pemindahan penduduk itu dengan transmigrasi.

2.8 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu N o Nama, Tahun, Judul Variabel Metode Analisis Hasil 1 Naomi Sepnina L Daeli, 2014, Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Nias Barat X1 = Pengeluaran Pemerintah bidang Pendidikan X2 = Pengeluaran Pemerintah bidang Kesehatan X3 = Pendapatan Masyarakat Y: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat IPM Analisis Linier berganda, R², t-statistik, f-statistik 1. Pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan Pendapatan masyarakat berpengaruh positif terhadap peningkatan angka IPM 2. Pengeluaran pemerintah dalam bidang kesehatan berpengaruh negatif terhadap peningkatan angka IPM 2 Azantaro, Ramli dan Rujiman, 2015, Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Fertilitas di Sumatera Utara X1 = Tingkat Pendapatan X2 = Tingkat Pendidikan Y1 = Usia Kawin Pertama Y2 = Lama Usia Perkawinan Y3 = Status Pekerjaan Y4 = Penggunaan AlatCara KB Y5 = Jumlah Kelahiran Analisis path Ada tiga faktor yang dapat menekan tingkat kelahiran yaitu meningkatkan pendapatan, meningkatkan pendidikan, dan pendewasaan usia perkawinan sedangkan lama usia perkawinan, status pekerjaan, dan penggunaan alatcara KB berpengaruh positif terhadap tingkat kelahiran. 33

2.9 Kerangka Konseptual

Setelah penjabaran diatas, kebijakan kependudukan memiliki peranan yang sangat penting dalam pengendalian jumlah penduduk dengan cara menurukan angka fertilitas, menurunkan angka kematian anak dan ibu, serta pengarahan transmigrasi penduduk. Maka dengan inilah hubungan antara kebijakan kependudukan dengan kesejahteraan masyarakat secara ringkas ditampilkan dalam gambar dibawah ini Gambar 2.4 Hubungan Antara Kebijakan Kependudukan dan Kesejahteraan Masyarakat Seperti dijelaskan dalam gambar 2.4, Dalam mencakup tiga topik fertilitas, mortalitas dan transmigrasi, kebijakan kependudukan mengarah pada aspek fundamental dari kesejahteraan manusia seperti meningkatkan status wanita, meningkatkan status kesehatan, dan memperluas kesempatan memperoleh pendidikan. Sehingga hal tersebut membuat masyarakat akan melakukan suatu pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan. Dimana pendapatan merupakan jumlah yang didapatkan oleh masyarakat dalam satu periode tertentu yang siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan 34 hidupnya, baik sandang, pangan, maupun papan. Sehingga pada akhirnya masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari indikator Indeks Pembangunan Manusia. Indeks Pembangunan Manusia atau yang sering disingkat IPM merupakan suatu komponen yang mengukur pencapaian kualitas hidup masyarakat yang terlihat dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain aspek kesehatan, aspek pendidikan, dan aspek ekonomi. Artinya Indeks Pembangunan Manusia diukur dari usia hidup, angka melek huruf, lamanya sekolah, dan pengeluaran perkapita, dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.5 Indeks Pembangunan Manusia Dengan demikian, ada sebuah garis yang berhubungan antara Fertilitas, Mortalitas, Transmigrasi, dan Indeks Pembangunan Manusia. Hubungan kebijakan kependudukan dan Indeks Pembangunan Manusia dapat digambarkan dalam kerangka konseptual pada gambar 2.6 35 Gambar 2.6 Kerangka Konseptual

2.10 Hipotesis