65
4.3.4 Hasil Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit 4.3.4.1 Uji F Uji Simultan
Tabel 4.10 Hasil Uji F Simultan
Dari hasil regresi diketahui bahwa F-hitung adalah sebesar 71,447. Dengan
α=0,05: df
1
= k-1= 4–1=3; df
2
= n–k= 15–4=11; dimana k merupakan seluruh variabel bebas dan terikat dan n merupakan jumlah observasi. Sehingga
diketahui F-tabel pada tingkat signifikansi 5 adalah 3,59. Berdasarkan penghitungan tersebut maka diperoleh F-hitung lebih besar dari F-tabel 71,447
3,59. Dengan demikian disimpulkan bahwa Ho ditolak karena variabel Fertilitas Mortalitas, dan Transmigrasi Binaan mampu mempengaruhi Indeks Pembangunan
Manusia di Sumatera Utara secara bersamaan.
4.3.4.2 Uji T Uji Parsial Tabel 4.11
Hasil Uji T Parsial
Variabel Koefisien
t-hitung t-tabel
prob Keterangan
X1 Fertilitas 0,699
0,649 2,20099
0,529 Tidak Signifikan X2 Mortalitas
-0,340 -8,549
2,20099 0,000
Signifikan X3 Transmigrasi
-4,313 -5,39
2,20099 0,601 Tidak Signifikan
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
66
a. Variabel fertilitas berpengaruh tidak signifikan secara positif terhadap indeks
pembangunan manusia, dengan nilai t-hitung t-table yaitu 0,649 2,20099 dengan nilai signifikan sebesar 0,529 0,05 pada tingkat kepercayaan 95.
Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan rata-rata jumlah anak pada wanita usia 15-49 tahun maka juga akan mempengaruhi peningkatan
indeks pembangunan manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila fertilitas tinggi maka indeks pembangunan manusia juga akan tinggi.
Peningkatan fertilitas ini dipengaruhi karena tingginya indeks pembangunan manusia dan membuat masyarakat mempunyai standar hidup layak sehingga
ada keinginan orang tua untuk menambah jumlah anak. b.
Variabel mortalitas berpengaruh signifikan secara negatif terhadap indeks pembangunan manusia, dengan nilai t-hitung t-table yaitu -0,340 2,20099
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 pada tingkat kepercayaan 95. Dimana setiap kenaikan 11000 kematian akan menurunkan 0,34 angka
indeks pembangunan manusia atau begitu pula sebaliknya jika penurunan 11000 kematian akan meningkatkan 0,34 angka indeks pembangunan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila semakin menurunnya angka kematian bayi angka kematian bayi lebih kecil daripada per 1000 kelahiran
hidup maka hal itu akan meningkatkan indeks pembangunan manusia, karena penurunan angka kematian bayi akan mencerminkan peningkatan
status kesehatan. Dan oleh sebab itu tingkat mortalitas merupakan indikator kesehatan juga kesejahteraan masyarakat.
67
c. Variabel Transmigrasi Binaan berpengaruh tidak signifikan secara negatif
terhadap indeks pembangunan manusia, dengan nilai t-hitung t-table yaitu - 4,313 2,220099 dengan nilai signifikansi sebesar 0,601 0,05 pada tingkat
kepercayaan 95. Dimana setiap kenaikan 1 jiwa transmigran akan menurunkan 4,31 angka indeks pembangunan manusia atau begitu pula
sebaliknya jika penurunan 1 jiwa transmigran akan meningkatkan 4,31 angka indeks pembangunan manusia. Maka dapat disimpulkan bahwa apabila
semakin meningkat jumlah transmigrasi yang dibina maka hal itu akan mengurangi indeks pembangunan manusia.
4.3.4.3 Koefisien Determinasi R