METODE KAJIAN Prospek Pemasaran dan Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Swamitra Mina di Kabupaten Cirebon

dijadikan sebagai tolok ukur. Data sekunder lainnya berupa laporan dari koperasi dan LKM, diantaranya posisi kredit koperasi dan LKM, khususnya kredit mikro. Jenis data yang dimaksud mencakup : 1. Data umum seperti potensi usaha kecil perikanan Kabupaten Cirebon yang meliputi lokasi, kondisi fisik, komposisi nasabah, rataan pendapatan dan lama berusaha. 2. Data tentang pandangan terhadap perbankan, faktor pendukung atau penghambat bagi akses nasabah pada LKM swamitra Mina di Kabupaten Cirebon. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dan analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif tabulasi keuangan dan kualitatif analisis pemasaran dan strategi pengembangan Hal – hal yang dilakukan dalam analisis ini adalah : a. Karakteristik LKM Swamitra Mina. Kajian ini dilakukan untuk menentukan hal-hal berikut : 1. Bentuk model LKM yang ada. 2. Sektor ekonomiusaha yang ditekuni oleh peminjam. 3. Pola kebutuhan akan pinjaman. Informasi ini akan menjelaskan waktu kapan mulai dibutuhkannya pinjaman.

b. Analisis Lingkungan Pemasaran

Lingkungan pemasaran terbagi atas lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal terdiri atas berbagai faktor ancaman dan peluang yang berada di luar kontrol LKM, sementara lingkungan internal terdiri atas berbagai faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh LKM dan berada di dalam kontrol manajemen. Lingkungan eksternal yang dominan terdiri dari lima faktor, yaitu 1 sosioekonomi yang terdiri dari data kondisi ekonomi, demografi dan sosial; 2 teknologi berupa tingkat kemajuan teknologi; 3 pemasok meliputi sistem pembelian dan harga bahan baku; 4 pesaing meliputi ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli dan persaingan dalam industri; 5 pemerintah meliputi kebijakan pemerintah, dukungan sarana dan prasarana bagi perkembangan UKM. Lingkungan internal yang dominan terdiri dari enam faktor, yaitu a Misi dan tujuan berupa data mengenai misi dan tujuan dari LKM; b Struktur organisasi meliputi data mengenai pola dan struktur organisasi; c Fasilitas dan kegiatan menghasilkan produk jasa; d SDM meliputi data mengenai jumlah karyawan dan kompetensi; e Sumber daya keuangan meliputi aspek permodalan; f Bauran pemasaran meliputi data produk, harga, distribusi dan promosi. Dalam analisis lingkungan pemasaran ini dibandingkan antara LKM Swamitra Mina dengan LKM Kecamatan Mundu.

c. Analisis Strategi Pengembangan

Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats SWOT dilakukan untuk merumuskan strategi yang perlu diimplementasikan. Analisis ini menggolongkan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh suatu perusahaan sebagai kombinasi dari faktor kelemahan weaknesess dan ancaman threats, kekuatan strengths dan peluang opportunities. Kekuatan merupakan sumber daya, keterampilan atau keunggulan- keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetisi khusus distinctive competence yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dengan pemasok dan faktor-faktor lain Pearce dan Robinson, 2001. Kelemahan menurut Pearce dan Robinson 2001, merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang dapat menghambat kinerja efektif perusahaan. Sumber- sumber kelemahan tersebut dapat meliputi fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan pemasaran dan citra produk. Peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan industri Pearce dan Robinson, 2001. Perkembangan trend merupakan salah satu sumber peluang. Dalam hal ini identifikasi segmen pasar yang terabaikan, perubahan situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan antara pembeli dengan pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan. Ancaman merupakan suatu situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan industri. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan, misal masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok utama, perubahan teknologi dan peraturan baru yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Secara umum analisis SWOT dapat dijabarkan dalam Tabel 3. Strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi manajemen untuk mencapai tujuan bisnis dan permasalahannya dalam sebuah pasar sasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran Kotler, 2000. Tabel 2. Matriks SWOT IFAS EFAS Strengths S Faktor-faktor kekuatan Weaknesses W Faktor-faktor kelemahan Opportunities O Faktor-faktor peluang Strategi S-O Strategi Agresif Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi W-O Strategi Diversifikasi Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats T Faktor – faktor ancaman Strategi S-T Strategi Diferensiasi Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan ancaman Strategi W-T KonsolidasiDefensif Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Sumber : Rangkuti, 2004 Keterangan : Internal Factor Analysis Summary IFAS External Factor Analysis Summary EFAS Data yang diperoleh diklasifikasikan secara kualitatif menurut analisis lingkungan internal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan LKM, serta analisis lingkungan eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi LKM. Daftar peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan tersebut harus dievaluasi. Untuk mengevaluasi peluang dan ancaman dapat digunakan matriks Evaluasi Faktor Strategi Eksternal atau EFAS dan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan menggunakan matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal atau IFAS Rangkuti, 2004 Evaluasi terhadap faktor strategi eksternal menggunakan matriks EFAS Tabel 4. Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengevaluasi berbagai faktor strategi eksternal yang mempengaruhi LKM. Langkah-langkah tersebut adalah : 1 Susunlah dalam kolom 1 5-10 peluang dan ancaman. 2 Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategik. 3 Hitung rating kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1. Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sedikit, maka ratingnya 4. 4 Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. 5 Gunakan kolom 5 untuk memberi komentar atau catatan mengapa faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya. 6 Jumlahkan skor pembobotan kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi pada faktor- faktor strategik eksternal. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Total skor terbobot antara 1-4, nilai 1 pada matriks EFAS menunjukkan bahwa LKM tidak mampu memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman. Nilai 4 mengindikasikan bahwa LKM saat ini telah dengan sangat baik memanfaatkan peluang untuk menghadapi ancaman- ancaman yang ada. Nilai 2,5 menggambarkan kondisi LKM mampu merespon situasi eksternal secara rataan untuk matriks EFAS. Evaluasi terhadap faktor strategi internal menggunakan matriks IFAS Tabel 4. Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengevaluasi berbagai faktor strategi internal yang mempengaruhi LKM. Langkah-langkah tersebut adalah : tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam kolom 1. Tabel 3. Matrik EFAS Faktor-Faktor Strategis Eksternal Bobot a Rating b Nilai c = a x b Komentar A. Peluang: 1. 2. Jumlah A B. Ancaman : 1. 2. Jumlah B Total A+B Tabel 4. Matrik IFAS Faktor-Faktor Strategis Internal Bobot a Rating b Nilai c = a x b Komentar A. Kekuatan 1. 2. Jumlah A B. Kelemahan : 1. 2. Jumlah B Total A+B Matriks Internal-Eksternal IE mengindikasikan 9 sel strategi Gambar 2, tetapi umumnya kesembilan sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama. Strategi tersebut adalah : 1 Strategi pertumbuhan Growth Strategy, merupakan kondisi pertumbuhan perusahaan sel 1, 2 dan 5 atau upaya diversifikasi sel 7 dan 8. 2 Strategi Stabilitas Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang diterapkan dengan tanpa mengubah arah strategi yang telah diterapkan. 3 Strategi Penciutan Retrenchment Strategy adalah usaha untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan sel 3, 6 dan 9. Kuat Rataan Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi I II III Sedang IV V VI VII VIII IX

d. Analisis Diagram Radar.

Diagram radar spider chart merupakan cara sederhana untuk menentukan apakah suatu sebab akibat terjadi di antara dua peubah. Total Skor Faktor Internal 3,0 2,0 1,0 Gambar 1. Matriks IE Rangkuti, 2004 Total Skor Faktor Ekst ernal Rendah Diagram ini berguna untuk menunjukkan hubungan antara titik-titik yang dipetakan dan menggambarkan hubungan antara dua peubah. Diagram ini juga membantu memeriksa korelasi dari penyebab yang kontinu terhadap suatu karakteristik mutu. Diagram radar digunakan untuk membandingkan analisis pemasaran pada LKM Swamitra Mina. Hal lainnya digunakan untuk menunjukkan ukuran gap lima sampai sepuluh area kinerja organisasi. Gambar diagram ini menunjukkan kategori penting sebuah kinerja dan membuat konsentrasi yang nyata tentang kekuatan dan kelemahan. Analisis pemasaran adalah menganalisis bagian-bagian secara terperinci pada harga price, produk product, tempat place, promosi promotion, SDM personality dan fisik physical. Hasil akhir dari diagram radar dapat menunjukkan bagaimana sebuah tim dapat terevaluasi dalam angka kinerja organisasi dalam bentuk sebuah gambar kinerja.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum 1. Keadaan umum Kabupaten Cirebon

Kabupaten ini merupakan Kabupaten di pantai utara Jawa Barat yang terdekat di bagian paling Timur. Kabupaten ini terletak antara 108º32’- 108º49’ BT dan 6º00’-7º00’ LS. Sebelah utara dibatasi Kota Cirebon dan Laut Jawa, sebelah timur dibatasi Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, sebelah Selatan dibatasi Kabupaten Kuningan, sebelah Barat dibatasi Kabupaten Majalengka dan Indramayu. Konsentrasi kegiatan kelautan ada di 7 Kecamatan, yaitu Kapetakan, Cirebon Utara, Mundu, Astanajapura, Pangenan, Gebang, dan Losari. Jumlah Rumah Tangga Perikanan RTP mencapai 4.602 orang 18,82. Kecamatan Gebang memiliki jumlah RTP terbesar dan sekaligus proporsi RTP terbesar pula Tabel 5, sedangkan Kecamatan Astanajapura tidak diperoleh informasi yang pasti. Tabel 5. Jumlah RTP dan RTBP Kabupaten Cirebon pada tahun 2003 Kecamatan Jumlah org Nisbah RTP RTBP Total 1. Kapetakan 638 2.275 2.913 21.90 2. Cirebon Utara 818 3.694 4.512 18.13 3. Mundu 689 4.265 4.954 16.15 4. Astanajapura 5. Pangenan 302 1.446 1.748 20.89 6. Gebang 2.830 7.245 9.075 39.06 7. Losari 325 925 1.250 26.00 Total 4.602 19.850 24.452 18.82 Sumber : Laporan Tahunan LKM Swamitra Mina Kecamatan Gebang, 2003, dalam LEPP- M3, 2006. Keterangan: Nisbah = persentase RTP terhadap Total RTP = Rumah Tangga Perikanan RTBP = Rumah Tangga Bukan Perikanan Seluruh RTP itu terlibat dalam kegiatan penangkapan. Indikasi itu ditunjukkan dengan jumlah perahu yang relatif sebanding dengan jumlah RTP Tabel 6. Para nelayan menggunakan alat yang beragam. Tabel 6 menunjukkan jenis alat tangkap, produksi, dan frekuensi melaut setiap bulan. Produksi tertinggi dicapai oleh nelayan dengan alat tangkap jaring insang hanyut, dogol dan rawai tetap. Pengumpul kerang juga berhasil mencapai tingkat produksi cukup tinggi LEPP-M3, 2006. Tabel 6. Jumlah perahu dan kapal motor Kabupaten Cirebon pada tahun 2004 Kecamatan Jumlah unit Motor Tempel Kapal Motor Jumlah 1. Kapetakan 677 26 703 2. Cirebon Utara 855 3 858 3. Mundu 695 2 697 4. Astanajapura 88 88 5. Pangenan 193 2 195 6. Gebang 1.853 8 1.863 7. Losari 325 325 Total 4.686 41 4.729 Sumber : DKP Kab. Cirebon, 2006 Tabel 7. Produktivitas menurut jenis alat tangkap Kabupaten Cirebon pada tahun 2004 Jenis Alat Jumlah unit Produksi ton Frekuensi tripbln 1. Payang 401 2.178 11 2. Dogol 373 10.859 18