Teknik Cuplikan PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM TRADISI BERSIH DESA (STUDI KASUS DI KAMPUNG BIBIS KULON, KELURAHAN GILINGAN, KECAMATAN BANJARSARI, SURAKARTA)

Tempat yang menjadi observasi penelitian adalah daerah di sekitar mata air atau sendang di Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Dari tempat ini akan didapatkan berbagai fenomena dan data yang sangat diperlukan dalam penelitian, sehingga data memperkuat keterangan yang diberikan oleh informan dan dapat digunakan sebagai bukti nyata. Sedangkan peristiwa yang dijadikan sebagai sumber data adalah proses pelaksanaan tradisi bersih desa di kampong Bibis Kulon, kelurahan Gilingan, Surakarta mulai dari perencanaan hingga pemanfaatan hasil.

3. Dokumen dan Arsip

Dokumen dan arsip merupakan sumber data di luar manusia, yang mempunyai kegunaan sama besar dengan sumber data lainnya. “Keduanya dapat dinyatakan sebagai rekaman atau sesuatu yang berkaitan dengan suatu peristiwa tertentu, dan dapat dimanfaatkan secara baik sebagai sumber data dalam penelitian.” HB.Sutopo, 2002: 54. Melalui dokumen dan arsip, peneliti mencatat, menggali dan menangkap makna yang tersirat. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa buku atau literatur, sedangkan arsip yang digunakan berupa monografi desa tempat penelitian. Foto kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan sumber internet juga digunakan sebagai sumber data untuk melengkapi data yang sudah ada.

D. Teknik Cuplikan

Mengingat segala keterbatasan yang bisa muncul dalam setiap penelitian, misalnya saja waktu, tenaga dan biaya, maka teknik cuplikan sangat dibutuhkan. Dalam hal menentukan sumber data, peneliti harus memutuskan siapa dan berapa jumlah narasumber yang diperlukan, apa dan di mana aktivitas serta dokumen apa saja yang akan dikaji sebagai sumber informasi utama. Keputusan ini didasarkan teknik cuplikan yang dipandang sesuai dengan kondisi pada saat penelitian. Sebagaimana yang dinyatakan oleh seorang ahli, bahwa : “Teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi.“ HB. Sutopo, 2002: 55. Cuplikan diambil untuk mewakili informasi, dengan kelengkapan dan kedalaman yang tidak bergantung seberapa besar jumlah informan. Karena dengan jumlah informan sedikit terkadang sudah bisa memberikan informasi yang lebih lengkap dan dalam bila dibandingkan jumlah informan banyak dengan pendapat yang berbeda-beda. Penulis menggunakan teknik sampling yang bersifat purposive sampling artinya sampling bertujuan, di mana “Kecenderungan peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap.” HB. Sutopo, 2002: 56 Sumber data yang digunakan di sini tidak sebagai yang mewakili masyarakat tetapi lebih cenderung mewakili informasi. Di dalam pelaksanaan pengumpulan data, pemilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Peneliti juga menggunakan snow-ball sampling, di mana peneliti bekerjasama dengan informan untuk menentukan informan selanjutnya yang dianggap mempunyai informasi yang dibutuhkan, sebagaimana dinyatakan oleh seorang ahli “teknik sampling diibaratkan bola salju yang menggelinding dalam menentukan subyek pe nelitian.” Frey dalam Suwardi Endraswara, 2006: 116. Maksudnya adalah peneliti mencari informan sehingga mendapatkan data yang diperlukan, dan dari informan inilah peneliti akan mendapatkan penambahan informan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

PENDAHULUAN Pemetaan dan Pengembangan Klaster Industri Mebel Menggunakan Analisis SWOT (Studi kasus:Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari, Surakarta).

0 5 7

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Penerapan Akuntansi UMKM Sentra Industri Pembuatan Mebel Di Desa Bibis Kulon, Kel. Gilingan, Kec. Banjarsari, Surakarta.

3 9 6

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 2 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

1 2 17

SKRIPSI Musrenbang Sebagai wadah Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan di Daerah (Study Kasus pada Proses Partisipasi Masyarakat dalam Musrenbangkel di Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta).

0 1 13

PENDAHULUAN Musrenbang Sebagai wadah Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan di Daerah (Study Kasus pada Proses Partisipasi Masyarakat dalam Musrenbangkel di Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta).

1 2 19

Gana Gustiarto C9409012

0 1 68

Penguatan Peran Bintara Pembina Desa (BABINSA) Untuk Meningkatkan Partisipasi Warga Dalam Penanggulangan Tindak Kriminalitas Di Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari kota Surakarta - UNS Institutional Repository

0 0 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM TRADISI BERSIH DESA (Studi Kasus Partisipasi Masyarakat dalam Bersih Desa Tanjungsari di Dukuh Dlimas, Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten)

0 0 19