B. Kerangka Berpikir
Tradisi bersih desa adalah warisan dari para leluhur, dimana tradisi ini sarat akan makna, pada intinya mengajarkan kebaikan yang harus dilakukan dan
keburukan yang harus ditinggalkan. Tradisi bersih desa dilakukan setiap satu tahun sekali, dan dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang
telah memberikan rezeki dan kepada para leluhur yang telah memberikan keselamatan, ketentraman dan kesehatan. Persepsi inilah yang dianut oleh
masyarakat Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Surakarta. Meskipun secara geografis atau tata letak, wilayah Kampung Bibis ini dapat dikatakan
sebagai wilayah dari perkotaan, tetapi mereka masih mempunyai pola pikir yang sebagian masih mencerminkan pola pikir masyarakat pedesaan. Tradisi bersih
desa dilakukan dari generasi ke generasi tanpa ada yang berani untuk menghentikan, karena takut akan terkena bala. Persepsi di sini diartikan sebagai
proses memberikan arti terhadap obyek dari luar yang menjadi rangsang kemudian diterima oleh indra yang disampaikan ke otak lalu terjadilah proses
kejiwaan yang akhirnya terbentuklah tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pada acara tradisi bersih desa, semua warga masyarakat kampung terlibat
dan saling gotong-royong satu sama lain dalam proses persiapan hingga acara selesai diselenggarakan. Keterlibatan anggota masyarakat merupakan bagian dari
partisipasi untuk melestarikan kebudayaan yang dianggap sebagai warisan leluhur. Keterlibatan masyarakat bisa berupa apa saja yang dapat membantu terlaksananya
acara ini. Misalnya saja keterlibatan emosional dan keterlibatan mental, keterlibatan material, keterlibatan fisik. Partisipasi masyarakat mungkin akan
terjalin, karena adanya rasa keterikatan sebagai warga dari Kampung Bibis Kulon. Baik warga yang masih tinggal di kampung ini ataupun yang sudah pindah ke
tempat lain untuk bekerja tetap berpartisipasi dalam acara bersih desa. kesemua hal di atas diterapkan oleh warga masyarakat ke dalam setiap tahap partisipasi,
yaitu perencanaan yang meliputi Pengambilan keputusan dalam identifikasi masalah dan identifikasi kebutuhan, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan dan
diakhiri tahap evaluasi beserta tahap pemanfaatan hasil.
Kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir
Tradisi Bersih Desa
Alasan warga masyarakat mempertahankan tradisi bersih
desa :
- Melestarikan warisan nenek-
moyang -
Wujud rasa syukur kepada Tuhan YME
- Meminta rezeki dan keselamatan
kepada Tuhan dan roh leluhur
Bentuk motivasi berpartisipasi masyarakat :
- Dukungan moril
- Dukungan materi
Wujud partisipasi masyarakat :
- Keterlibatan emosional dan
keterlibatan mental -
Keterlibatan material -
Keterlibatan fisik
Perencanaan :
Pengambilan keputusan dalam identifikasi
masalah dan identifikasi kebutuhan
Pelaksanaan
Evaluasi dan Pemanfaatan hasil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Hasil penelitian yang dilakukan bergantung pada metode penelitian yang dipakai, artinya bahwa peneliti dituntut untuk memilih metode yang tepat agar
memperoleh hasil penelitian yang maksimal, yang kesemuanya akan dibahas lebih mendalam melalui metodologi penelitian. Metodologi penelitian akan menjadi
dasar suatu proses penelitian. Pengertian metodologi adalah “metode penelitian yang meletakkan dasar-
dasar kajian.” Suwardi Endraswara, 2006: 5. Di dalam metodologi akan dibahas bagaimana memilih dan menerapkan metode tertentu
berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Ditambahkan pula, “ metodologi berarti proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang kita pakai dalam
mendekati persoalan- persoalan dan usaha mencari jawabannya.” Robert Bogdan
dan Steven J. Taylor, 1993: 25. Dari dua pendapat di atas dapat dikatakan bahwa metodologi adalah suatu proses yang berisi prinsip-prinsip dan prosedur berupa
satu atau lebih metode yang dianggap sesuai untuk mencari jawaban dari persoalan yang ada.
Sedangkan penge
rtian penelitian adalah “suatu usaha untuk mrngumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-
fakta mengenai suatu masalah.” Marzuki dalam Hermawan Wasito, 1993: 6. Pendapat tersebut dapat diartikan
bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang diawali dengan mengumpulkan dan mencari informasi dari lapangan. Tetapi tidak semua informasi dapat
dijadikan data dalam penelitian. Data adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah, dengan kata lain bahwa informasi tersebut dapat disebut data
apabila dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan analisis atas data yang terkumpul sehingga didapatkan
kesimpulan yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. Terdapat pendapat lain yang mengatakan bahwa penelitian dilakukan
dengan melalui beberapa tahapan. Penelitian didahului dengan “menentukan masalah, penentuan fokus, menyiapkan metode, pengumpulan data, analisis dan
simpulan.” Suwardi Endraswara, 2006: 2. Sehingga dikatakan penelitian
merupakan suatu proses berisi tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menemukan bukti-bukti yang akan mengarah kepada solusi yang diharapkan
untuk menyelesaikan suatu masalah. Dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah “suatu pengkajian dalam
mempelajari peraturan-peraturan yang t erdapat dalam penelitian.” Husaini
Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2003: 42. Metodologi penelitian memberikan batasan-batasan ketat dan cermat dalam syarat-syarat dan prosedur
penelitian, dimaksudkan agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat terjaga kebenaran dan menghasilkan nilai ilmiah yang tinggi.
A. Tempat dan Waktu Penelitian