“Pemkot untuk tahun ini menyumbang tiga juta, kalau tahun lalu dua juta, jadi terjadi peningkatan.” WJK1652009.
Sumbangan juga diperoleh dari pengusaha, bisa berupa uang maupun barang. Seperti halnya yang dikatakan oleh pak SN
“Donatur bisa dari perusahaan rokok dan pengusaha dari relasi bisnis salah satu warga kampung. Bentuk partisipasi barang yang berwujud
rokok sangatlah diperlukan. Misalnya saja untuk para panitia pada saat melakukan rapat guna membahas pelaksanaan tradisi bersih desa, juga
untuk para pekerja yang mempersiapkan segala sesuatunya, seperti menguras sumur dan tempat pertunjukan atau panggung untuk pertunjukan
wayang. Selain itu, rokok juga sangat berguna untuk menjamu para tamu yang berdatangan pada saat kondangan
.” WSN1452009.
Beberapa warga kampung menyumbang barang yang berguna untuk keperluan acara tradisi bersih desa, misalnya rokok dan minuman kesehatan, dan
kopi untuk panitia dan para bapak-bapak yang mempersiapkan acara; tahu, tempe, bawang merah, bawang putih, mie bihun, dan daging sapi untuk bahan memasak
guna keperluan syukuran dan kondangan yang dilakukan oleh ibu-ibu. WJK1662009
b. Keterlibatan Fisik
Keterlibatan masyarakat tidak hanya berupa materi saja di dalam tradisi bersih desa. Dikatakan bahwa, keterlibatan masyarakat bisa berupa tenaga atau
fisik. “Prosesi tradisi bersih desa terdiri dari, “diawali menguras sumur dulu
oleh bapak-bapak, yang terdiri dari sumur Mbah Meyek, sumur Mbah Bandung, Sumur Asem Kandang, sumur Mbah Asem Kaji dan sumur
Bibis Wetan, dimulai jam setengah delapan.” WJK662009.
Di dalam tradisi bersih desa, terdapat dua sumur utama dan tiga sumur lainnya yang harus dikuras pada hari Kamis pada bulan Sura setiap tahunnya. Pengurasan
sumur dilakukan pada pagi hari, dengan memanfaatkan tenaga laki-laki, yaitu dengan cara membagi tugas. Laki-laki di kampung dibagi menjadi beberapa
kelompok, yang selnjutnya diberi tugas untuk menguras masing-masing sumur sesuai dengan jatahnya.
Keterlibatan tenaga yang dinyatakan oleh Bp JK di atas, juga mendapatkan dukungan dari Bp SS
“bersih desa dengan membersihkan seluruh desa, agar terlihat bersih sehingga masyarakat kampung dapat terhindar dari penyakit.”
WSS762009. Telah dikatakan di atas, bahwa semua tradisi yang diajarkan oleh nenek-moyang
adalah ajaran yang baik. Begitupun juga dengan tradisi bersih desa. Tradisi bersih desa mengajarkan kebersihan kepada masyarakatnya. Dibutuhkan tenaga para
masyarakat untuk mewujudkan kampung yang bersih dan terhindar dari penyakit. Dijelaskan di atas, bahwa selain keterlibatan fisik, di dalam tradisi bersih
desa keterlibatan masyarakat berupa keterlibatan materi, misalnya uang dan barang. Keterlibatan berupa barang juga mendukung masyarakat dalam
keterlibatan fisik, “misalnya saja untuk para panitia pada saat melakukan rapat guna
membahas pelaksanaan tradisi bersih desa, juga untuk para pekerja yang mempersiapkan segala sesuatunya, seperti menguras sumur dan tempat
pertunjukan atau
panggung untuk
pertunjukan wayang.”
WSN1452009 Mengambil dari pernyataan di atas, contoh konkrit keterlibatan masyarakat selain
menguras sumur oleh para laki-laki kampung adalah berupa tenaga untuk melakukan persiapan yaitu dengan melakukan rapat, membangun panggung guna
pertunjukan wayang, dan tenda untuk keperluan kondangan. Tenaga juga dibutuhkan dalam mengkoordinir iuran bagi masyarakat
Jakarta. Panitia meminta bantuan kepada salah satu warga kampung yang berprofesi sebagai sopir bus, sebagaimana dinyatakan sebagai berikut
“biasanya jauh-jauh hari orang di Jakarta misalnya, sudah dikasih tahu kalau tanggal sekian bulan sekian akan diadakan tradisi bersih desa. Lalu
mereka menitipkan sejumlah uang kepada salah satu warga kampung yang bekerja sebagai sopir bus.” WSN1452009.
Bentuk keterlibatan fisik lain dalam mengkoordinir dana, sebagaimana dinyatakan oleh Bp ML berikut ini
“ya kalau saya, selain iuran sepuluh ribu saya juga setor tenaga mbak. Saya yang mencari donatur juga. Kebetulan saya punya teman yang punya
perusahaan, Alhamdulillah mereka mau membantu.” WML27122009.
Iuran para warga di dalam tradisi bersih desa dikumpulkan kepada ketua RT masing-masing. Sehingga bisa dikatakan bahwa ketua RT tersebut secara
otomatis juga terlibat dalam hal tenaga. Sebagaimana dinyatakan oleh Bp SN, di mana beliau selaku ketua RT 05. Banyak kendala yang dihadapi oleh bp SN,
misalnya harus mendatangi rumah beberapa warga yang telat membayar. Keterlibatan masyarakat di dalam tradisi bersih desa mutlak diperlukan,
sala satunya adalah keterlibatan secara fisik bagi ibu-ibu kampong, sebagaimana dinyatakan berikut ini
“nggih mriki mbak engkang cedak-cedak tumut ewuh-ewuh. Misale kemawon, bu-ibu masak ndamel tumpeng kagem keperluan kondangan
kalian syukuran massal sakwesipun reog sontenipun.” ya di sini mbak yang dekat juga ikut membantu. Misalnya saja para ibu memasak
membuat tumpeng untuk keperluan kondangan dan syukuran massal yang dilakukan setelah pertunjukan Reog pada sore harinya.
W PRM1552009.
c. Keterlibatan Emosional dan Keterlibatan Mental