Keadaan Wilayah DESKRIPSI LOKASI

BAB II DESKRIPSI LOKASI

A. Keadaan Wilayah

Desa Doplang merupakan salah satu desa dari 13 tiga belas desa di Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali yang menerima bantuan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP. Desa ini mempunyai luas wilayah 199,5775 Ha yang terbagi menjadi 19 RT dan 3 RW. Secara topografi, Desa Doplang merupakan dataran rendah dengan ketinggian dari permukaan laut 200 m dpl. Banyaknya curah hujan 350 mmth serta suhu udara rata-rata 23° C. Secara geografis mempunyai batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Desa Kadireso-Kecamatan Teras - Sebelah Selatan : Desa Wunut wilayah Kabupaten Klaten - Sebelah Barat : Desa Kopen-Kecamatan Teras - Sebelah Timur : Desa Tegalrejo-Kecamatan Sawit. Mengenai Orbitasi jarak dari pusat pemerintahan Desa Kelurahan Desa Doplang, dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Jarak Orbitasi Desa Doplang No. Jarak Orbitasi Km 1. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan 9 2. Jarak dari ibukota Kabupaten Kota 13 3. Jarak dari ibukota Propinsi 102 4. Jarak dari ibukota Negara 520 Sumber: Monografi Desa Doplang. Dari data di atas dapat diketahui bahwa jarak pemerintahan Desa Doplang ke pusat Kecamatan Teras dan pusat pemerintahan Kabupaten Boyolali relatif dekat, sehingga memudahkan adanya koordinasi antar unit lembaga pemerintahan dalam urusan pemerintahan maupun pembangunan. Dengan luas wilayah sekitar 199,5775 Ha, penggunaan tanah di Desa Doplang sebagian besar berupa lahan persawahan dan ladang, yaitu sekitar 157,0720 Ha atau sekitar 78,70 dari luas wilayah keseluruhan. Sedangkan untuk panjang jalan Desa Doplang keseluruhan sekitar 10,34 Km. Untuk selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 2.2 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Desa Doplang No. Penggunaan Luas Ha 1. Bangunan Umum 1,0940 0,54 2. Pemukiman Perumahan 34,6625 17,37 3. Sawah dan Ladang 157,0720 78,70 4. Pekuburan 4,3215 2,16 5. Sarana Pendidikan 1,0250 0,51 6. Sarana Olah Raga 0,2000 0,1 7. Puskesmas Polindes 0,0025 0,00125 8. Masjid Musholla 0,7500 0,37 9. Lain-lain 0,4500 0,22 Jumlah 199,5775 100 Sumber: Monografi Desa Doplang. Desa Doplang mempunyai Pendapatan Asli Daerah Desa PAD dengan jumlah yang sangat minim. PAD Desa Doplang hanya bersumber pada lelangan penyewaan tanah kas desa yang dilaksanakan 2 tahun sekali dengan total nilai lelang berkisar antara Rp. 14.000.000,- sampai dengan Rp. 16.000.000,- sehingga pendapatan pemasukan Kas Desa rata-rata sebesar Rp. 7.500.000,-tahun. Dana tersebut harus bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan belanja desa selama 1 tahun. Dengan jumlah PAD yang minim tersebut, tentu sangat sulit untuk bisa menjawab maupun merealisasikan kebutuhan-kebutuhan warga masyarakat Desa Doplang yang diusulkan dalam MusbangdesMusrenbangdes setiap tahunnya. Sangat ironis sekali ketika setiap tahun masyarakat diajak berkumpul untuk melakukan suatu musyawarah dan membuat usulan kegiatan pembangunan baik lingkungan, ekonomi maupun sosial di wilayahnya masing-masing, namun karena keterbatasan dana desa, maka yang terjadi adalah penumpukan usulan kegiatan pembangunan yang belum bisa dan sangat sulit untuk bisa direalisasikan. Melihat kondisi geografis Desa Doplang, memang masih banyak areal pertaniansawah. Tapi setelah matinya sumber mata air umbul dari Desa Nepen, mengakibatkan banyak sawah menjadi kekeringan. Hal ini menyebabkan banyak warga yang beralih profesi. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan menjamurnya industri-industri rumah tangga kecil di Desa Doplang beberapa tahun belakangan ini. Mulai dari industri pembuatan bata merah yang tersebar di wilayah RT 03 RW I dan RT 02,03,04,05,06 RW II; industri pembuatan genteng di wilayah RT 01,02,03 RW III; industri pengasapanomprong tembakau di wilayah RT 03,04 RW I; RT 03 RW II dan RT01,02,03,04,05,06,08 RW III sampai dengan industri pembuatan rambak di wilayah RT 01,02,03,04 RW I; RT 01,02,05 RW II; RT 01,02,04 RW III. Selain industri produksi, sebagian masyarakat juga mengambangkan usaha peternakan seperti ternak bebek, puyuh, dan lele. Dari beberapa hal di atas dapat disimpulkan bahwa persoalan modal usaha juga menjadi kebutuhan penting dalam pengembangan usaha produktif warga miskin di Desa Doplang. Sehingga, kehadiran P2KP di Desa Doplang diharapkan mampu menjawab persoalan-persoalan masyarakat terkait dengan kebutuhan Tridaya, yaitu perbaikan sarana dan prasarana dasar lingkungan, kegiatan- kegiatan sosial, pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelatihan usaha maupun peningkatan keterampilan yang berorientasi pada kegiatan ekonomi produktif, serta fasilitas pelayanan modal usaha dalam bentuk pinjaman lunak bergulir.

B. Keadaan Penduduk 1. Komposisi Penduduk