Kesiapan dan keterbukaan masyarakat akan adanya P2KP

Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui P2KP di Desa Doplang, hal-hal yang mendukung kegiatan tersebut diantaranya adalah kesiapan dan keterbukaan warga masyarakat untuk menerima adanya P2KP sejak diadakannya sosialisasi, dukungan faskel fasilitator kelurahan dalam setiap tahap kegiatan P2KP, dan juga dukungan aparat pemerintahan Desa Doplang. Dengan adanya berbagai kemudahan tersebut sangat mendukung kegiatan- kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam P2KP di Desa Doplang sehingga dapat terlaksana dengan baik walaupun belum optimal. Untuk lebih jelasnya tentang hal-hal yang mendukung upaya pemberdayaan masyarakat melalui P2KP di Desa Doplang dapat dilihat dalam uraian berikut ini :

1. Kesiapan dan keterbukaan masyarakat akan adanya P2KP

Pada saat Faskel pertama kali mensosialisasikan P2KP di desa Doplang, pada saat itu dihadiri oleh 85 orang yang terdiri dari aparat pemerintah desa, tokoh masyarakat, wakil dari tiap RT, RW, kelompok wanita, dan kelompok pemuda. Dalam forum tersebut masyarakat diberi penjelasan, pengarahan, dan pengenalan mengenai apa itu P2KP. Setelah diberi pengenalan, faskel juga menanyakan bagaimana tingkat kesiapan warga untuk menjalankan proyek P2KP ini. Dalam farom tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa warga masyarakat Desa Doplang menerima P2KP dan menyatakan kesiapannya untuk menjalankan segala kegiatan dalam P2KP tersebut. Setelah forum sosialisasi tersebut, kemudian faskel mengadakan RKM rembug Kesiapan Masyarakat yang juga digelar di Balai Desa Doplang, tujuannya adalah untuk memantapkan kesiapan dari warga masyarakat Desa Doplang dalam menjalankan proses kegiatan P2KP nantinya. Hal tersebut seperti yang diutarakan oleh Bapak Yuwono Senior Faskel Desa Doplang bahwa : “ Dalam rembug kesiapan masyarakat RKM tersebut, mempunyai tujuan untuk lebih memantapkan dari kesiapan warga dalam melaksanakan proyek P2KP ini nantinya, sehingga bila masyarakat telah benar-benar siap, proses pemberdayaan akan lebih lancer dan efektif…..” Wawancara, 10 Maret 2008. Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Utama Wardana Faskel Desa Doplang bahwa : “ RKM memang dilakukan setelah sosialisasi pertama kali, hal ini untuk meninjau kembali apakah m,asyarakat benar-benar telah siap untuk melaksanakan P2KP ini. Denagn pemantapan ini, kami dari faskel berharap bahwa pelaksanaan dari P2KP ini dapat terarah dan tepat sasaran…” Wawancara, 10 Maret 2008. Setelah masyarakat Desa Doplang sepakat untuk menerima adanya P2KP ini, dalam tahap kegiatan-kegiatan selanjutnya seperti saat pembentukan BKM maupun pembentukan KSM, masyarakat telah siap dengan itu semua karena sebelumnya telah diadakan pertemuan-pertemuan mulai dari tingkat RT, RW, bahkan juga pertemuan-pertemuan di kelompok arisan, kelopmpok pengajian, dan sebagainya. Sehingga dalam proses pembentukan BKM maupun KSM pun dapat mudah dilaksanakan. Proses penjadwalan agenda kegiatan dari faskel sampai kepada BKM juga ikut berpengaruh terhadap kesiapan masyarakat tersebut. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Yuwono Senior Faskel Desa Doplang bahwa : “ Di Desa Doplang sendiri pada saat pembentuka BKm ataupun KSm, masyarakat tetap memiliki kepedulian untuk turut berpartisipasi dan menyatakan siap dengan kegiatan tersebut. Hal ini juga dipengaruhi dengan penjadwalan agenda kegiatan dari faskel sendiri.” Wawancara, 10 Maret 2008. Dengan kesiapan dari masyarakat Desa Doplang akan adanya pelaksanaan proyek P2KP yang mengacu dan memfokuskan pada pemberdayaan masyarakat miskin, hal ini memudahkan dalam setiap kegiatan- kegiatan pemberdayaan yang dilakukan, seperti misalnya dalam tahap sosialisasi, pembentukan BKM dan KSM, kegiatan pelatihan ketrampilan, dan kegiatan lainnya. Dari hasil kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik, walaupun masih ada sedikit kekurangannya.

2. Swadaya Masyarakat