Bentuk dan Ukuran Plot Jumlah Plot Contoh Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan ITSP

h tunggak. Data sekunder meliputi data pohon layak tebang dari LHC, data kondisi umum perusahaan, peta kawasan pengusahaan hutan, dan data pengelompokan jenis kayu.

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

3.4.1 Bentuk dan Ukuran Plot

Bentuk plot yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkaran. Penentuan ukuran plot yang dinamis ini mengadopsi batasan daerah berbahaya pada kegiatan penebangan yang jari-jarinya dua kali tinggi pohon yang ditebang. Daerah berbahaya pada kegiatan penebangan dapat dilihat pada Gambar 1. Sumber: Elias 1999 Gambar 1 Daerah berbahaya pada kegiatan penebangan pohon.

3.4.2 Jumlah Plot Contoh

Jumlah plot contoh yang diperlukan dalam penelitian ini dihitung sesuai dengan sebaran diameter pohon layak tebang di petak tebang 37 QQ blok RKT 2012. Penentuan jumlah pohon contoh dilakukan dengan menggunakan metode penarikan contoh sederhanasimple random sampling Cochran 1977 : n = , . . . keterangan : t α2,dbf = nilai tabel t-student s y = simpangan baku contoh SE= sampling eror maksimum dalam = rata-rata contoh Daerah berbahaya penebangan 2h Berdasarkan data LHC tebang 37 QQ diperoleh jumlah pohon layak tebang sebanyak 1060 pohon, diameter rata-rata 55,93 cm, simpangan baku sebesar 0,57. Besarnya sampling error yang digunakan adalah 10 dan nilai t-student adalah 2, maka didapatkan jumlah pohon yang harus diambil adalah sebanyak 29 pohon. Peletakan pohon contoh dilakukan mengikuti kegiatan penebangan yang berjalan di lapangan. Pohon contoh diambil dari pohon yang ditebang sesuai pola kerja dari penebang pohon.

3.4.3 Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan ITSP

Langkah awal yang dilakukan sebelum inventarisasi tegakan adalah pembuatan plot berbentuk lingkaran. Pohon yang akan ditebang adalah pusat dari plot. Batas-batas setiap plot ditandai dengan menggunakan cat berwarna merah. Setelah plot terbentuk, kemudian dilakukan inventarisasi tegakan pada tingkat tiang dan pohon. Variabel yang diukur adalah diameter, jenis, dan tinggi pohon. Untuk memudahkan pengamatan selanjutnya, plot dibagi kedalam empat kuadran. Setiap pohon yang diinventarisasi dipasang label untuk menghindari pendataan ganda, serta untuk mengurangi resiko terlewatinya pohon yang akan didata. Pembagian kuadran dalam plot disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 Pembagian kuadran pada inventarisasi tegakan sebelum penebangan.

3.4.4 Pengukuran Kerusakan Tegakan Tinggal