Panjang Wilayah Terkena Dampak Penebangan

Tabel 11 Tingkat kerusakan berdasarkan besarnya luka untuk tiang dan pohon akibat penebangan satu pohon. Tipe Kerusakan Tingkat Kerusakan Tiang Pohon Berat Sedang Ringan Berat Sedang Ringan Rusak Tajuk 11 4 2 17 3 5 Luka Batang 5 3 3 5 2 2 Rusak Banir 1 Miring 12 - 2 - Patah Batang 41 - - 24 - - Pecah Batang 3 - - 10 - - Roboh 29 - - 23 - - Jumlah 89 19 5 79 7 8 Rata-rata pohonha 2.42 0.52 0.14 2.15 0.19 0.22 Presentase 78.76 16.81 4.42 84.04 7.45 8.51

5.3.4 Panjang Wilayah Terkena Dampak Penebangan

Plot yang digunakan pada penelitian ini adalah plot berbentuk lingkaran dengan jari-jari sepanjang dua kali tinggi pohon yang ditebang. Bentuk plot lingkaran ini akan memudahkan dalam pengukuran panjang wilayah terkena dampak akibat penebangan pohon. Panjang wilayah terkena dampak merupakan panjang yang diukur mulai dari tunggak pohon yang ditebang sampai ujung dampak terluar yang disebabkan oleh pohon yang ditebang tersebut. Jika pohon yang ditebang menimpa pohon lain dan pohon yang tertimpa tersebut roboh, maka panjang dampak diukur sampai ujung terluar dampak yang disebabkan oleh pohon yang roboh tersebut. Rata-rata panjang terkena dampak penebangan satu pohon sebesar 45 meter, sedangkan rata-rata panjang terkena dampak teoritis sebesar 63.16 meter. Sementara itu, rata-rata selisih antara panjang terkena dampak akibat penebangan satu pohon dan panjang terkena dampak teoritis sebesar 18.19 meter dengan ragam sebesar 57.69. Berdasarkan hasil pengujian beda rata-rata diperoleh bahwa panjang dampak penebangan satu pohon tidak sama dengan jarak dua kali tinggi pohon yang ditebang. Panjang wilayah terkena dampak cenderung kurang dari dua kali tinggi pohon tersebut. Rata-rata panjang dampak penebangan yang terjadi adalah 45 meter atau sepanjang 1.5 kali tinggi pohon yang ditebang. Dengan demikian, kerusakan tegakan tinggal akibat penebangan pohon terendah akan terjadi jika jarak minimal antar pohon yang ditebang adalah sekitar 45 m. Untuk itu, sebelum dilakukan penebangan pohon perlu diketahui posisi pohon terlebih dahulu. Pada saat inventarisasi tegakan sebelum penebangan, koordinat pohon yang akan ditebang perlu diukur dan dicatat. Pengunaan plot lingkaran pada penelitian ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan menggunakan bentuk plot yang lainnya. Plot berbentuk lingkaran dengan jari-jari dua kali tinggi pohon ini dapat mengukur semua dampak akibat penebangan satu pohon pohon pusat yang masuk ke dalam plot contoh, sehingga semua rata-rata pohon yang rusak dapat dikenali dan terkontrol.

5.4 Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Kegiatan Penebangan Konvensional