Tabel 10 Kerusakan tegakan tinggal pada kelompok jenis meranti dan non meranti akibat penebangan satu pohon.
Kelompok Jumlah Tegakan
Total Jenis
Diameter cm 10-19
20-29 30-39
40-49 50-up
n
946 695
366 197
82 2286
̅ 25.74
18.91 9.96
5.36 2.23
62.20
n
1
923 688
357 195
79 2242
Meranti ̅
25.11 18.72
9.71 5.31
2.15 61.00
n
r
23 7
9 2
3 44
̅ 0.63
0.19 0.24
0.05 0.08
1.20 1.01
0.31 0.39
0.09 0.13
1.93
n
3899 2192
1051 369
252 7763
̅ 106.08
59.64 28.59
10.04 6.86
211.21
n
1
3809 2144
1030 366
251 7600
Non Meranti ̅
103.63 58.33
28.02 9.96
6.83 206.77
n
r
90 48
21 3
1 163
̅ 2.45
1.31 0.57
0.08 0.03
4.43 1.16
0.62 0.27
0.04 0.01
2.10
Keterangan :
n
= jumlah pohon sebelum penebangan
n
1
= jumlah pohon setelah penebangan
n
r
= jumlah pohon rusak
̅
= jumlah rata-rata per ha = persentase kerusakan
5.3.2 Tipe-Tipe Kerusakan Tegakan Tinggal
Kerusakan tegakan tinggal adalah kerusakan yang terjadi pada tegakan tinggal yang sebenarnya tidak termasuk dalam rencana untuk dipanen hasilnya pada
waktu pemanenan kayu. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat berupa pohon roboh atau pohon masih berdiri tetapi bagian batang, banir atau tajuk mengalami
kerusakan dan diperkirakan tidak dapat tumbuh lagi dengan normal Sastrodimedjo dan Radja 1976.
Tipe-tipe kerusakan tegakan tinggal akibat penebangan satu pohon di petak tebang PT. MAM berupa patah batang, pecah batang, roboh, rusak tajuk, luka
batang, rusak banir, dan miring. Pada tingkat tiang, tipe kerusakan yang terjadi adalah patah batang, pecah batang, roboh, rusak tajuk, luka batang, dan miring,
yang besarnya secara berturut-turut sebesar 41.59, 3.54, 20.35, 15.04, 9.73, dan 9.73. Kerusakan terbesar adalah patah batang 41.59 dan tipe
kerusakan terkecil adalah pecah batang 3.54. Sementara untuk tipe kerusakan
rusak banir tidak terjadi pada tingkat tiang.
Pada pohon berdiameter ≥ 20 cm, tipe kerusakan yang terjadi adalah patah
batang, pecah batang, roboh, rusak tajuk, luka batang, rusak banir, dan miring, yang besarnya secara berturut-turut sebesar 24.47, 10.64, 25.53, 26.6,
9.57, 1.06, dan 2.13. Tipe kerusakan terbesar adalah rusak tajuk 26.60
dan tipe kerusakan terkecil adalah rusak banir 1.06. Tipe-tipe kerusakan untuk tiang dan pohon pada seluruh plot contoh yang diamati disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7 Kerusakan tiang dan pohon dari setiap tipe kerusakan akibat
penebangan satu pohon pada seluruh plot contoh yang diamati.
5.3.3 Tingkat Kerusakan Berdasarkan Besarnya Luka
Tipe kerusakan tegakan tinggal berdasarkan besarnya luka dikelompokkan ke dalam tingkat kerusakan berat, sedang, dan ringan. Pada tiang, tingkat kerusakan
yang terjadi adalah sebagian besar 78.76 kerusakan berat, kemudian disusul kerusakan sedang
16.81, dan ringan sebesar 4.42. Sementara berdasarkan besarnya luka, tingkat kerusakan yang terjadi pada tingkat pohon tidak berbeda
jauh dengan tingkat tiang. Kategori tingkat kerusakan yang terjdi pada pohon adalah kategori berat 84.04, kemudian disusul tingkat ringan 8.51 dan
sedang 7.45. Tingkat kerusakan berdasarkan besarnya luka untuk tiang dan pohon akibat penebangan satu pohon disajikan pada Tabel 11.
41.59 24.47
3.54 10.64
20.35 25.53
15.04 26.6
9.73 9.57
1.06 9.73
2.13
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tiang Pohon
P er
se n
ta se
Patah Batang Pecah Batang
Roboh Rusak Tajuk
Luka Batang Rusak Banir
Miring
Tabel 11 Tingkat kerusakan berdasarkan besarnya luka untuk tiang dan pohon akibat penebangan satu pohon.
Tipe Kerusakan Tingkat Kerusakan
Tiang Pohon
Berat Sedang Ringan Berat Sedang
Ringan Rusak Tajuk
11 4
2 17
3 5
Luka Batang 5
3 3
5 2
2 Rusak Banir
1 Miring
12 -
2 -
Patah Batang 41
- -
24 -
- Pecah Batang
3 -
- 10
- -
Roboh 29
- -
23 -
- Jumlah
89 19
5 79
7 8
Rata-rata pohonha 2.42
0.52 0.14
2.15 0.19
0.22 Presentase
78.76 16.81
4.42 84.04
7.45 8.51
5.3.4 Panjang Wilayah Terkena Dampak Penebangan