Untuk dapat dimanfaatkan kayu harus dipindahkan dari hutan ke tempat lain melalui proses pengangkutan. Pengangkutan adalah segala kegiatan yang
memungkinkan pemindahan kayu dari tempat pengumpulan TPN ke tempat penimbunan kayu TPK termasuk pengadaan prasarananya Suparto et al. 1976.
2.2 Penebangan Pohon
Penebangan pohon merupakan langkah awal dari kegiatan pemanenan kayu, yang meliputi tindakan yang diperlukan untuk memotong batang sampai kayu siap
disarad Elias 1994. Menurut Elias 1999 penebangan yang terkontrol sangat penting dilakukan
untuk menuju kearah pengelolaan yang lestari di hutan alam tropis. Penebangan terkontrol tersebut memiliki beberapa keuntungan seperti:
1. Mengurangi limbah kayu 2. Mengurangi kerusakan tegakan tinggal
3. Mengurangi jarak sarad 4. Mengurangi pengeluaran
5. Mengurangi persentase kecelakaan Selanjutnya Elias 1999 menyatakan bahwa kegiatan penebangan harus
memperhatikan keselamatan kerja dan efisiensi. Oleh karena itu, secara umum kegiatan penebangan dimulai dari beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Periksa kondisi penebangan: arah condong pohon, kondisi tajuk pohon, arah angin, periksa kesehatan batang pohon, periksa liana dan tumbuhan pemanjat
pada pohon. 2. Persiapan area kerja: membersihkan permukaan tanah, membuka jalur
penyelamatan, membersihkan bagian batang pohon yang akan dibuat takik rebah dan takik balas.
3. Peringatkan semua orang disekitar: memperingatkan semua orang yang tidak terlibat dalam penebangan untuk pergi menjauhi daerah berbahaya
penebangan sebelum penebangan dimulai. Daerah berbahaya didefinisikan sebagai lingkaran yang mengelilingi pohon yang akan ditebang dengan radius
dua kali tinggi pohon.
Langkah awal dalam penebangan pohon pada pohon normal dimulai dengan pembuatan takik rebah. Langkah pertama pembuatan takik rebah dimulai dengan
membuat potongan horizontal sedalam 14 sampai 13 dari diameter pohon. Tahap selanjutnya adalah membuat potongan dengan sudut 45
menuju ke arah ujung dari potongan horizontal. Setelah terbentuk takik rebah kemudian langkah
selanjutnya adalah membuat takik balas setinggi 5-20 cm diatas potongan horizontal takik rebah dan meninggalkan engsel dengan tebal 110-16 dari
diameter pohon Elias 1999.
2.3 Tingkat Pertumbuhan Pohon