habitat burung dan jumlah pengambilan daftar jenis tiap lokasinya. Makin banyak pengambilan daftar jenis burung pada lokasi penelitian memberikan kemungkinan
peningkatan terhadap frekuensi penemuan suatu jenis burung. Berdasarkan hasil wawancara pada beberapa narasumber yang dapat di
percaya, terdapat jenis burung yang saat ini sudah jarang ditemukan lagi di kawasan Sentul City yaitu Turnix suscitator. Padahal, beberapa tahun terakhir
jenis burung tersebut sangat mudah ditemui di daerah perumahan Sentul City. Selain itu, tercatat pula beberapa jenis burung baru di kawasan perumahan Sentul
City yang tidak pernah ditemukan sebelumnya seperti jenis Aegithina tiphia, Dendrocopos macei, Otus lempiji dan Caprimulgus macrurus. Hal tersebut diduga
terkait fenomena species turnover. Fenomena tersebut merupakan pergantian suatu jenis tertentu pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh laju kepunahan atau
tingkat imigrasi jenis tersebut Diamond 1969.
5.2 Indeks Kesamaan Komunitas Burung
Keberadaan jenis vegetasi yang relatif sama serta letak lokasi penelitian yang saling berdekatan satu sama lain diduga menjadi faktor yang menyebabkan
dua lokasi tersebut memiliki kesamaan komunitas burung yang tinggi. Perbedaan jumlah jenis burung yang relatif rendah dibandingkan dengan lokasi yang lain
juga mempengaruhi nilai indeks kesamaan komunitas burung. Seperti pada cluster Northridge dengan Sentul City Boulevard memiliki nilai kesamaan komunitas
jenis burung yang lebih rendah IS=0.58 dibandingkan Bali dengan Sentul city Boulevard. Hal tersebut karena jumlah burung yang berbeda pada dua lokasi
tersebut lebih tinggi 14 jenis berbeda dibandingkan dengan lokasi dengan nilai kesamaan jenis burung tertinggi 5 jenis berbeda Lampiran 2. Tingkat
kesamaan komunitas burung juga dipengaruhi pada luasan lokasi, lingkungan sekitar terutama tipe habitat dari tiap-tiap wilayah studi Jokimaki dan Jokimaki
2003. Berdasarkan dendrogram yang didapat Gambar 16, dapat terlihat bahwa
cluster perumahan Argenia dan Northridge membentuk suatu cluster atau komunitas tersendiri ditunjukan dengan keterkaitan garis penghubung dengan
lokasi yang lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa dua lokasi tersebut
memiliki tingkat perbedaan komunitas burung yang relatif tinggi dibandingkan dengan lokasi yang lainnya.
5.3 Penyebaran Burung pada Strata Vertikal Vegetasi
Pada cluster Argenia ditemui semua bagian strata vertikal vegetasi. Strata vegetasi yang paling banyak ditemukan jenis burung adalah strata 2 diduga karena
kondisi vegetasi di cluster ini yang masih dalam tingkat pancang. Namun jenis burung yang hanya memanfaatkan satu strata saja paling banyak ditemukan di
strata 1. Jenis burung Anthus novaeseelandiae adalah jenis burung yang hanya ditemukan pada strata 3. Burung ini ditemukan pada lahan-lahan kosong
berumput di cluster Argenia yang merupakan habitat paling disukai oleh jenis burung ini MacKinnon et al. 1998.
Jenis burung Gerygone sulphurea dan Dendrocopos macei adalah jenis burung yang paling banyak ditemui pada strata 1 dan 2 di cluster Argenia.
Meskipun jenis vegetasi pinus Pinus merkusii mendominasi di lokasi ini, namun jenis-jenis burung yang ditemukan di strata 1 dan 2 banyak ditemukan di pohon
sengon Paraserianthesfalcataria. Selain karena pohon sengon tengah berbunga pada saat penelitian, pohon ini juga menjadi sumber pakan bagi burung karena
banyak terdapat ulat dalam kayunya. Sedangkan pada strata 3 dan 4 banyak ditemui jenis burung Lonchura punctulata dan Passer montanus karena pada
lokasi ini banyak terdapat padang rumput seperti alang-alang dimana biji rerumputan merupakan sumber pakan dari jenis burung-burung tersebut
MacKinnon et al. 1998. Pada cluster perumahan Venesia-Pasadena-Sakura tercatat jenis Aegithina
tiphia dan Gerygone sulphurea hanya ditemukan pada strata 1 pada cluster ini. Jenis-jenis burung pemakan serangga tersebut sering ditemukan memakan
serangga serta bersuara pada ranting-ranting vegetasi MacKinnon et al. 1989. Selain sebagai tempat mencari makan karena banyak terdapat buah dan bunga,
strata 1 pada vegetasi juga banyak dimanfaatkan jenis burung ini untuk bersarang. Selain dua jenis burung tersebut yang hanya dapat ditemukan pada strata 1, di
cluster perumahan ini jenis Orthotomus sepium merupakan burung yang hanya ditemukan pada strata 2 vegetasi. Jenis burung ini ditemukan pada percabangan
bawah tajuk sampil melompat dan bersuara, terkadang mematuk serangga pada batang pohon sebagai pakannya MacKinnon et al. 1998.
Strata 1 merupakan bagian yang paling banyak ditemukan burung di cluster perumahan Bali. Hal tersebut diduga karena pada strata dibawah 1 lebih banyak
gangguan karena cukup padatnya perumahan dan aktivitas manusia di cluster ini. Terkecuali jenis burung Passer montanus yang memiliki sifat lebih toleran
terhadap manusia yang ditemukan pada semua strata vegetasi. Pada cluster perumahan ini, jenis burung pada strata 1 yang banyak ditemui adalah Cinnyris
jugularis dan Dicaeum trochileum banyak ditemui pada pohon akasia Acacia mangium, sikat botol Eucalyptus sp., dan kecrutan Spathodea camphanulata.
Pada saat penelitian, jenis-jenis tersebut tengah berbunga sehingga dapat menjadi sumber nektar dan biji bunga yang merupakan pakan bagi burung-burung
tersebut. Selain itu, pada akasia terdapat benalu yang bijinya sangat digemari oleh jenis burung Dicaeum trochileum MacKinnon et al. 1998.
Perumahan Northridge memiliki strata vertikal vegetasi yang lengkap dan lebih kompleks dari segi komponen habitatnya. Komponen habitat yang kompleks
pada suatu kawasan turut mempengaruhi penyebaran jenis burung terkait strata vertikal vegetasi. Hal tersebut terkait sumberdaya berupa pakan yang tersedia
akan lebih melimpah. Oleh karena itu pada lokasi ini, penemuan jenis burung tersebar secara merata sesuai habitat tiap jenis burung. Seperti terlihat pada strata
1, sebanyak 13 jenis burung Tabel 13 yang hanya ditemukan pada bagian strata ini merupakan jenis-jenis burung yang sebagian besar manfaatkan bagian teratas
strata vegetasi MacKinnon et al. 1998. Penyebaran jenis burung secara vetrikal pada strata vegetasi juga menunjukkan keterkaitan jenis-jenis burung secra
ekologi dengan jenis pakan yang terdapat pada strata vegetasi Wisnubudi 2009. Selain itu, ketinggian vegetasi yang berbeda juga mempengaruhi penyebaran jenis
burung pada strata vertikal vegetasi. Pada beberapa jenis burung yang terbiasa berjalan juga mempengaruhi penyebaran pada strata vertikal vegetasi, dimana
jenis-jenis burung tersebut akan sulit ditemukan pada bagian strata vegetasi yang cukup tinggi Wisnubudi 2009.
Sentul City Boulevard memiliki strata vegetasi yang lengkap 1-4. Namun jenis-jenis burung paling banyak ditemukan pada bagian atas strata vegetasi
Tabel 14. Selain karena tajuk bagian atas adalah habitat yang digemari jenis- jenis burung di lokasi ini, banyaknya penemuan burung pada bagian atas strata
vegetasi diduga karena banyaknya aktivitas manusia yang dilakukan lebih dekat pada strata bawah vegetasi sehingga kecenderungan jenis burung di lokasi ini
menyebar pada strata atas vegetasi dengan gangguan yang relatif lebih sedikit.
5.4 Penyebaran Burung pada Arsitektur Pohon