Implementasi Terhadap Pengelolaan Sentul City

Aktivitas yang paling banyak ditemukan di cluster perumahan Mediterania 1-Bukit Golf hijau adalah bertengger yang banyak dilakukan oelh burung pada strata 1 vertikal vegetasi. Tidak hanya bertengger, pada cluster perumahan ini aktivitas lain seperti makan, bertengger bersuara , serta aktivitas menelisik yang dilakukan oleh burung paling umum dijumpai pada strata 1. Pada cluster perumahan ini, tercatat aktivitas menelisik yang banyak dilakukan oleh burung pada pagi hari. Menelisik merupakan aktivitas yang dilakukan oleh burung untuk merawat diri berupa membersihkan bulu-bulu pada tubuhnya serta mengeringkannya. Oleh karena itu, seringkali aktivitas menelisik ini ditemukan pada bagian strata 1 dimana bagian ini mendapatkan intensitas cahaya matahari yang lebih banyak dibandingkan strata lainnya. Aktivitas menelisik juga umumnya dilakukan oleh burung pada pagi hari, terkecuali jika terjadi hujan maka burung akan menelisik kembali untuk mengeringkan bulu-bulunya. Pada cluster perumahan Northridge, aktivitas harian yang dilakukan oleh burung paling banyak ditemukan pada bagian atas strata vegetasi. Lebih dari 60 aktivitas harian yang dilakukan oleh burung meliputi bertengger, makan, bertengger bersuara dan aktivitas menelisik dilakukan pada strata 1. Seperti pada cluster perumahan Northridge, di Sentul City Boulevard pun tidak jauh berbeda. Sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh burung terkonsentrasi pada strata 1 kecuali pada aktivitas bertengger bersuara ynag banyak ditemukan pada strata 2. Pada jalan utama sepanjang ± 3 km ini aktivitas makan merupakan yang paling banyak ditemukan. Aktivitas makan yang dilakukan burung seringkali tercatat pada pagi dan sore hari. Aktivitas makan yang dilakukan oleh burung dilakukan pada berbagai bagian vegetasi seperti pada percabangan, bagian bunga, serta pada bagian tajuk yang mengandung biji-bijian. Selain ketiga aktivitas harian yang tercatat, pada beberapa cluster ditemukan jenis burung yang melakukan aktivitas menelisik.

5.6 Implementasi Terhadap Pengelolaan Sentul City

Sentul City sebagai kawasan permukiman yang terus berkembang baik secara sarana dan prasarana memberikan dampak bagi keberadaan satwaliar. Seperti yang diungkapkan Hernowo 1991 bahwa pembangunan infrastruktur dapat mempengaruhi jumlah individu serta jenis satwaliar termasuk burung. Sebagai contoh, saat ini luasan areal terbuka yang menjadi habitat burung semakin berkurang. Sebagai kawasan permukiman yang mengusung konsep eco-city, sudah seharusnya perhatian terhadap eksistensi burung sebagai bagian dari ekosistem yang terdapat di Sentul City dapat ditingkatkan. Upaya pengelolaan kawasan Sentul City yang sejalan dengan kelestarian berbagai jenis burung dapat dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor terkait, sehingga manfaat dapat dirasakan tidak hanya dari sisi antroposentris namun juga dari sisi ekologis. Beberapa langkah pengelolaan yang dapat dilakukan antara lain: 1. Menyediakan dan mempertahankan habitat bagi berbagai jenis burung yang ada di kawasan Sentul City. Dari hasil penelitian ini, tercatat jenis burung paling banyak ditemukan di cluster perumahan Northridge. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa habitat yang terdapat di cluster perumahan tersebut memiliki kesesuaian ekologi bagi burung, sehingga lebih banyak burung yang ditemukan di lokasi ini jika dibandingkan cluster perumahan yang lain. Oleh karena itu kondisi habitat seperti pada cluster perumahan Northridge berupa komposisi vegetasi yang beragam dan bersemak perlu dipertahankan. Selain itu, dapat juga dilakukan penyediaan habitat serupa yang disukai burung pada lokasi lain di Sentul City untuk menghindari resiko hilangnya habitat bagi berbagai jenis burung akibat pembangunan yang terus berlangsung pada cluster-cluster perumahan yang ada. 2. Penanaman jenis-jenis vegetasi yang digemari oleh burung. Pada beberapa cluster perumahan yang menjadi lokasi penelitian, banyak burung ditemukan pada jenis-jenis pohon tertentu seperti sengon Paraserianthesfalcataria, akasia Acacia mangium dan trembesi Samanea saman Lampiran 4. Hal ini menunjukkan bahwa jenis-jenis vegetasi tersebut merupakan jenis yang digemari oleh burung. Oleh karena itu, dalam upaya pengelolaan kawasan di Sentul City untuk melestarikan keberadan jenis burung sebaiknya pemilihan jenis vegetasi yang akan ditanam mengacu pada jenis- jenis vegetasi yang digemari oleh burung. Komposisi jenis burung yang tercatat berbeda tiap lokasi penelitian. Oleh karena itu, dalam penanaman vegetasi tiap cluster perumahan perlu dilakukan perlakuan yang berbeda pada tiap-tiap lokasi yang ada di Sentul City. Seperti pada cluster Argenia, tidak ditemukan jenis burung pemakan nektar, lebih banyak ditemui jenis burung pemakan serangga. Berdasarkan hal tersebut, maka di cluster perumahan ini perlu ditanami jenis-jenis vegetasi yang menghasilkan bunga. 3. Pembuatan areal perlindungan bagi burung di kawasan Sentul City. Sebagian besar kawasan Sentul City merupakan kawasan permukiman baik yang telah terbangun dan dihuni maupun lahan kosong yang direncanakan akan dibangun permukiman serta fasilitas lainnya. Hal tersebut tentu saja akan mengancam keberadaan habitat bagi berbagai jenis burung yang telah ada. Untuk menghindari dan sebagai upaya pengkayaan keanekaragaman jenis burung di kawasan Sentul City maka dapat dibuat suatu kawasan berupa areal perlindungan bagi burung. Areal perlindungan dapat dibuat secara khusus pada suatu areal tertentu di Sentul City misalnya pada jalur-jalur taman, namun dapat pula dibuat pada pinggiran-pinggiran permukiman sebagai pembatas cluster satu sama lain dengan memaksimalkan fungsi perlindungan bagi burung seperti pembinaan habitat berupa pengkayaan vegetasi yang digemari burung. Pembuatan areal perlindungan juga dapat diwujudkan dengan pembuatan koridor-koridor berupa vegetasi yang saling terhubung pada tiap cluster perumahan yang ada di Sentul City. 4. Penelitian pada keanekaragaman jenis burung pada lokasi lain di Sentul City. Pada penelitian ini, hanya dilakukan pada beberapa perumahan pada beberapa cluster dan satu jalan utama. Oleh karena itu, masih sangat perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara menyeluruh pada lokasi-lokasi lain yang belum pernah diteliti terutama pada lokasi yang memiliki kondisi habitat yang masih baik. Beberapa lokasi yang berpotensi untuk dilakukan penelitian keanekaragaman jenis burung antara lain Mediterania 2, Lapangan Golf, Taman Budaya, beberapa perumahan pada cluster Argenia, Taman Parahyangan, Kawasan sekitar Sentul International Convention Center SICC. Penelitian ini dapat dilakukan secara bekerja sama dengan pihak-pihak yang berminat pada kelestarian burung, seperti untuk penelitian mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat LSM yang berjalan pada bidang kelestarian burung. 5. Perlu dilakukan monitoring berkala terhadap keberadaan jenis burung di Sentul City. Pembangunan dan tingkat perubahan bentang alam yang digantikan oleh sarana prasarana di Sentul City akan merubah pula keanekaragaman jenis burung yang ada baik dari segi jumlah jenis maupun populasi burung. Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring secara berkala terutama pada lokasi- lokasi yang telah diteliti dan berpotensi memiliki keanekaragaman jenis burung yang tinggi. Monitoring ini dapat dilakukan secara berkala tiap sebulan sekali atau dapat dilakukan monitoring secara menyeluruh apabila terdapat pembangunan yang mungkin dapat mempengaruhi kondisi keanekaragaman jenis burung yang ada. Selain itu, kegiatan monitoring yang dilakukan dapat berupa patroli. Kegiatan patroli ini dilakukan untuk menghindari terjadinya usaha perburuan burung. Berdasarkan hasil wawancara, di kawasan Sentul City masih sering ditemui perburuan burung oleh warga sekitar. 6. Sosialisasi akan pentingnya keanekaragaman jenis burung di Sentul City pada masyarakat yang tinggal dalam kawasan khususnya serta kepada masyarakat umum. Kegiatan sosialisasi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti: a. Pembuatan papan interpretasi mengenai pentingnya keberadaan berbagai jenis burung seperti ajakan untuk melestarikan burung dan habitatnya, larangan untuk mengganggu habitat burung, terutama untuk mencegah perburuan burung. b. Pembuatan peta interpretasi sebaran burung secara umum pada gerbang utama Sentul City atau dapat dibuat hal serupa pada gerbang-gerbang cluster perumahan mengenai keberadaan jenis-jenis burung di lokasi tersebut. c. Publikasi mengenai keanekaragaman jenis burung yang terdapat di Sentul City, dapat dilakukan dengan pembuatan leaflet atau pemuatan buku panduan lapang field guide mengenai burung-burung di Sentul City. 7. Pengembangan kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: a. Pekan pendidikan lingkungan hidup pada anak-anak usia dini yang tinggal di kawasan Sentul City dengan materi pengenalan berbagai jenis burung serta pentingnya menjaga keanekaragaman jenis burung. b. Pengembangan wisata minat khusus yaitu wisata pengamatan burung birdwatching tourism di kawasan Sentul City. Wisata pengamatan burung birdwatching merupakan kegiatan rekreasi alam dengan mengamati keanekaragaman jenis burung dan segala perilaku serta kicauannya dilandasi kesadaran untuk memelihara dan melindungi keanekaragaman jenis burung dan habitatnya Wisnubudi et al. 2005 . Kegiatan wisata birdwatching bermanfaat bagi manusia maupun keberlangsungan jenis burung pada habitat alaminya. Perkembangan signifikan wisata birdwatching serta tingginya manfaat ekonomi yang dihasilkan memberikan suatu dorongan bagi masyarakat untuk melindungi kawasan alami yang dinilai telah memberikan jasa berdasarkan pengetahuan dari sudut pandang konservasi secara biologi Sekercioglu 2002.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN