yang berada pada tajuk pohon, sedangkan bagian D merupakan bagian batang utama pohon Gambar 2.
Jika pemanfaatan yang dilakukan burung pada epifit, liana atau benalu yang menempel pada vegetasi utama maka pencatatan tetap dilakukan berdasarkan
strata vegetasi serta bagian arsitektur pohon namun diberi keterangan khusus. Sedangkan jika ditemukan jenis burung namun pada suatu vegetasi yang tidak
dapat diukur secara strata dan arsitektur atau pada substrat tertentu, maka tetap dilakukan pencatatan terhadap jenis subtrat yang dimanfaatkan oleh burung
tersebut.
4.6 Analisis Data 4.6.1 Kekayaan Jenis Burung Menggunakan Daftar Jenis MacKinnon
Daftar jenis yang didapat disajikan dalam bentuk kurva penemuan jenis burung, dengan sumbu X adalah daftar yang dibuat dan sumbu Y adalah jumlah
kumulatif jenis burung yang tercatat pada setiap daftar.
4.6.2 Frekuensi Penemuan Jenis Burung Pada Daftar Jenis
Untuk mengetahui jenis burung yang mudah ditemukan dalam lokasi penelitian, ditentukan dengan menghitung frekuensi penemuan suatu jenis burung
pada daftar jenis MacKinnon yang didapat. F =
fi N
Keterangan: F = Frekuensi penemuan jenis
fi = Jumlah daftar ditemukannya suatu jenis N = Total seluruh daftar jenis
Nilai frekuensi dibagi ke dalam tiga kategori yaitu tinggi F=0.8-1.0, sedang F=0.4-0.7 dan rendah F=0.1-0.3. Selain itu, nilai frekuensi dijumlahkan
tiap lokasi untuk melihat tingkat penemuan jenis burung pada tiap-tiap lokasi penelitian.
4.6.3 Indeks Kesamaan Komunitas Burung IS
Untuk melihat kesamaan komunitas burung antar lokasi penelitian, digunakan Indeks Kesamaan jenis IS menurut Jaccard 1901 van Balen 1984,
dengan rumus: IS =
c a + b + c
Keterangan: a
= Jumlah jenis yang hanya terdapat di lokasi 1 b = Jumlah jenis yang hanya terdapat di lokasi 2
c = Jumlah yang terdapat di lokasi 1 dan 2
Selain itu, untuk melihat perbedaan komposisi jenis burung pada lokasi penelitian, indeks kesamaan jenis IS digambarkan dalam sebuah dendrogram
yang dianalisis mengguanakan software Minitab versi 15.
4.6.4 Pemanfaatan Vegetasi dan Penyebaran Jenis Burung
Hasil dari pemanfaatan vegetasi dan penyebaran jenis burung meliputi jenis burung yang memanfaatkan tiap strata dan aktivitas yang dilakukan bertengger,
makan, bertengger dan bersuara, menelisik di bandingkan tiap cluster perumahan lokasi penelitian dalam bentuk grafik dan di analisis secara deskriptif.
BAB V HASIL
5.1 Keanekaragaman Jenis Burung 5.1.1 Cluster Perumahan Argenia
Cluster perumahan Argenia merupakan cluster yang terbilang masih baru. Vegetasi yang ditanam rata-rata masih dalam tingkat pancang Gambar 3. Jenis
vegetasi yang ditanam di cluster perumahan ini yaitu pinus merkusi Pinus merkusii, sawo kecik Manilkara kauki, bunga sapu tangan dan kiputri dengan
tinggi antara 2-4,5 meter dan jarak tanam 3-8 meter, serta arsitektur pohon dominan Attim dan Rauh Gambar 4; Lampiran 4. Selain itu di cluster
perumahan ini terdapat sekelompok pohon sengon yang memiliki tinggi hingga 13 meter. Letak cluster perumahan ini berbatasan dengan permukiman di luar sentul
city dan dibatasi oleh aliran sungai. Karena masih tergolong baru, di cluster ini masih banyak terdapat lahan kosong berupa padang rumput dan ditumbuhi alang-
alang.
Gambar 3 Kondisi cluster perumahan Argenia.
Gambar 4 Arsitektur pohon dominan yang ditemukan di cluster Argenia.