Penyebaran Burung pada Arsitektur Pohon

Tabel 14. Selain karena tajuk bagian atas adalah habitat yang digemari jenis- jenis burung di lokasi ini, banyaknya penemuan burung pada bagian atas strata vegetasi diduga karena banyaknya aktivitas manusia yang dilakukan lebih dekat pada strata bawah vegetasi sehingga kecenderungan jenis burung di lokasi ini menyebar pada strata atas vegetasi dengan gangguan yang relatif lebih sedikit.

5.4 Penyebaran Burung pada Arsitektur Pohon

Tipe arsitektur pohon yang paling disukai oleh burung pada lokasi penelitian adalah Attim. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Rossana 2005 pada kawasan RTH dan koridor perumahan di sekitar Jakarta menunjukkan bahwa pohon dengan tipe arsitektur Attim merupakan pohon yang banyak diumpai jenis burung. Tipe arsitektur ini memiliki percabangan yang menerus pada batang kontinyu dengan cabang yang monopodial dan ortotropik Halle et al. 1978. Kebanyakan jenis burung menyukai bentuk tajuk dengan percabangan yang kontinyu Handayani 1995. Hal tersebut diduga karena bentuk tajuk yang dihasilkan oleh sistem percabangan pada arsitektur Attim dapat memberikan fungsi ekologi yang lebih sesuai bagi burung terutama fungsi cover, dimana pohon dengan tipe arsitektur ini cenderung memiliki tajuk yang tertutup. Bagian arsitektur yang paling banyak ditemukan jenis burung di cluster perumahan Argenia adalah bagian percabangan tengah pada tajuk pohon bagian C. Selain dimanfaatkan oleh jenis-jenis tertentu, pada bagian strata ini juga ditemui jenis burung yang memanfaatkan lebih dari 1 bagian arsitektur pohon Tabel 15. Hal tersebut terjadi karena beberapa jenis burung memilih tempat tertentu yang sesuai untuk tempat makan, bersarang, bertengger dan mencari tempat berlindung Masy’ud 1989. Hampir seluruh tipe arsitektur yang ada pada lokasi ini memiliki bentuk mengerucut seperti pada jenis pohon pinus Pinus merkusii dan sawo kecik Manilkara kauki yang masih dalam umur pancang sehingga bagian percabangan tengah menjadi lebih dominan dibandingkan bagian puncak tajuk. Hal tersebut diduga menjadi penyebab banyak burung ditemukan di bagian C pada arsitektur pohon, dalam hal ini burung lebih merasa ternaungi jika memanfaatkan bagian tersebut. Perilaku burung juga turut mempengaruhi penyebaran burung pada arsitektur pohon. Seperti pada cluster Venesia-Pasadena-Sakura, tercatat jenis burung Aegithina tiphia hanya ditemukan pada bagian B arsitektur pohon di cluster perumahan ini. Jenis burung ini sangat suka bersembunyi di balik dedaunan hijau dan memakan serangga MacKinnon et al. 1998 yang banyak terdapat di bunga pada bagian B arsitektur pohon. Beberapa jenis burung ditemukan pada bagian arsitektur yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya terutama pakan. Pada cluster Bali, jenis burung Lonchura leucogastroides yang umumnya ditemukan pada rerumputan untuk memakan bijinya MacKinnon et al. 1998, namun pada cluster ini jenis burung tersebut hanya ditemukan pada bagian A arsitektur pohon yang tidak terdapat rerumputan. Hal ini diduga karena jenis burung tersebut juga memakan biji-bijian pada bagian puncak kanopi pohon. Selain itu, kebanyakan jenis burung Lonchura leucogastroides ini ditemukan dekat sarang yang letaknya pada puncak-puncak kanopi pohon. Penyebaran burung pada arsitektur pohon juga dipengaruhi pemanfaatan habitat terkait aktivitas harian burung misalnya bertengger. Di Sentul City Boulevard, tercatat burung Halcyon cyanoventris dan Cacomantis merulinus bertennger pada bagian c arsitektur pohon. Jenis burung dari suku Alcedinidae ini suka bertengger pada cabang-cabang pohon, sedangkan jenis Cacomantis merulinus merupakan jenis burung yang suaranya mudah dikenali namun sulit terlihat karena kerap bersembunyi pada rimbunnya tajuk pohon MacKinnon et al. 1998. Kondisi pohon dengan tinggi antara 5-23 meter yang berada pada lokasi ini juga memberikan kesempatan bagi burung-burung yang ada untuk dapat memilih bagain arsitektur pohon yang mana yang paling memenuhi kebutuhannya. Pada bagian C arsitektur pohon di cluster Northridge banyak ditemukan jenis burung dari suku Cuculidae yaitu Cacomantis merulinus, Cacomantis sepulcralis, Cacomantis soneratii dan Surniculus lugubris yang merupakan jenis burung dengan suara yang nyaring namun gemar bersemburnyi pada rimbunnya tajuk pohon MacKinnon et al. 1998. Hal tersebut tentu saja menjadikan bagian C arsitektur pohon menjadi bagian yang tepat sebagai tempat bersembunyi karena lebih ternaungi oleh dedaunan dan padatnya ranting-ranting pada pohon. Pada lokasi ini juga tercatat satu jenis burung pemangsa dari suku Falconidae yaitu Falco moluccensis yang bertengger pada puncak kanopi pohon setelah terbang melayang berputar-putar diudara soaring. Jenis burung Falco moluccensis ini merupakan jenis burung yang mangintai mangsanya dengan cara terbang melayang sambil berputar-putar dan kerap ditemukan bertengger pada pohon yang tinggi MacKinnon et al. 1998. Di Sentul City Boulevard, tercatat jenis burung Zosterops palpebrosus dan Dicaeum trochileum pada tiga bagian arsitektur pohon Tabel 20. Jenis-jenis burung tersebut merupakan burung pemakan serangga kecil serta memakan biji- bijian yang banyak terdapat pada puncak-puncak pohon yang tinggi MacKinnon et al. 1998. Oleh karena itu, jenis-jenis burung tersebut dapat ditemui pada bagian A, B dan C arsitektur pohon yang banyak mengandung sumber pakan terutama pada pohon sengon Paraserianthes falcataria, trembesi Samanea saman dan akasia Acacia mangium yang sedang berbunga pada saat itu.

5.5 Pemanfaatan Vegetasi oleh Burung