Lokasi Penelitian Keadaan Penduduk dan Perekonomian PenutupanPenggunaan Lahan di Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada pada kebun kelapa sawit Panai Jaya PTPN IV di wilayah administratif kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Lokasi penelitian terletak pada koordinat 02 22’40” - 02 26’23” LU dan 100 15’26” - 100 17’30” BT. Pada bagian utara dan barat berbatasan dengan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat, sedangkan pada bagian selatan berbatasan dengan PT Alam Lestari dan sebelah timur berbatasan dengan Sungai Ular. Kebun Panai Jaya terletak di hamparan lahan gambut dengan luas total sekitar 2.677 ha yang terdiri 130 blok yang terbagi ke dalam 4 empat afdeling. Pembukaan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit dimulai sejak tahun 2005.

4.2. Keadaan Penduduk dan Perekonomian

Luas wilayah Kabupaten Labuhan Batu adalah 922.318 Ha atau 9.223,18 km² dengan jumlah penduduk 851.016 jiwa. Bidang usaha yang mendapat prioritas pemerintah daerah di kabupaten ini untuk dikembangkan mencakup 4 sektor yaitu sektor pertanian, sektor perikanan, sektor perkebunan dan sektor industri. Sumberdaya komoditi prioritas di kabupaten ini adalah karet olahan, jagung olahan pakan ternak, industri minyak goreng dan oleokimia, budidaya ikan kerapu, ikan tambak udang meningkat rata-rata 6.92 per tahun, padi sawah luas areal 85,067 Ha dan aren www.sumutprov.go.id15 November 2009.

4.3. PenutupanPenggunaan Lahan di Lokasi Penelitian

Kombinasi band 5:4:3 pada Citra Landsat ETM+ tahun 2002 Gambar 7 memperlihatkan bahwa tutupan lahan tahun 2002 sebagian besar merupakan hutan rawa sekunder hijau tua dan hanya terdapat sedikit lahan terbuka merah dan semak hijau muda di bagian utara perkebunan. Pada citra Landsat TM tahun 2007 Gambar 8 tampak wilayah pada tahun 2002 yang masih berupa hutan rawa sekunder dan semak, pada tahun 2007 sebagian besar telah dikonversi menjadi areal kebun kelapa sawit merah. 29 Gambar 7. Citra Landsat ETM+ Kebun Panai Jaya PTPN IV Tahun 2002 Gambar 8. Citra Landsat TM Kebun Panai Jaya PTPN IV Tahun 2007 30 Tabel 9. PenutupanPenggunaan Lahan Kebun Panai Jaya PTPN IV Tahun 2002 Lokasi Tahun Tanam Penggunaan Lahan Tahun 2002 ha Total ha Hutan rawa sekunder Semak Lahan terbuka Emplasement 2006 446 142 18 - 606 2007 1.407 4 5 - 1.416 2008 649 5 1 - 655 Total 2.502 151 24 2.677 Sumber : hasil ana lisis SIG Tabel 10. PenutupanPenggunaan Lahan Kebun Panai Jaya PTPN IV Tahun 2007 Lokasi Tahun Tanam Penggunaan Lahan Tahun 2007 ha Total ha Hutan rawa sekunder Semak Lahan terbuka Emplasement 2006 15 567 24 606 2007 13 20 1.366 17 1.416 2008 42 215 389 9 655 Total 55 250 2.322 50 2.677 Sumber : hasil ana lisis SIG Hasil klasifikasi citra Landsat ETM+ tahun 2002 Tabel 9 menunjukkan bahwa tutupan lahan didominasi oleh hutan rawa sekunder dengan luas total 2.502 ha yang dijumpai pada lokasi tanam tahun 2006, 2007 dan 2008 masing- masing seluas 446 ha, 1.407 ha dan 649 ha. Untuk penutupan lahan semak dan lahan terbuka memiliki luas total 151 dan 24 ha. Setelah dilakukan pembukaan lahan untuk perkebunan terjadi pengurangan luas hutan yang cukup besar. Hasil klasifikasi citra Landsat TM tahun 2007 Tabel 10, menunjukkan bahwa seluruh hutan rawa sekunder pada lokasi tanam 2006 telah dikonversi. Sementara hutan rawa sekunder pada lokasi tanam tahun 2007 dan 2008 masing- masing menurun menjadi 13 ha dan 42 ha. Pembukaan hutan rawa sekunder ini juga mengakibatkan berkurangnya luas semak menjadi 35 ha yakni pada lokasi tanam 2006 dan 2007 masing- masing seluas 15 ha dan 20 ha. Sementara, pada lokasi tanam 2008 luas semak meningkat menjadi 215 ha. Peta penutupanpenggunaan lahan hasil klasifikasi citra Landsat tahun 2002 dan 2007 disajikan pada Gambar 9 dan 10. 31 Gambar 9. Peta PenutupanPenggunaan Lahan Kebun Panai Jaya PTPN IV Tahun 2002 Gambar 10. Peta PenutupanPenggunaan Lahan Kebun Panai Jaya PTPN IV Tahun 2007

4.4. Perubahan PenutupanPenggunaan Lahan di Lokasi Penelitian