persepsi yang cukup baik terhadap LPG. Namun, hampir semua pengguna minyak tanah yang pernah mencoba menggunakan LPG menganggap bahwa
LPG tidak aman untuk digunakan, merasakan keterpaksaan dalam menggunakan LPG, dan belum bisa menerima LPG sebagai pengganti minyak
tanah. Sementara itu, hampir semua pengguna kayu bakar menganggap LPG tidak aman untuk digunakan dan pernah merasa terpaksa menggunakan LPG.
Tabel 22 Sebaran ibu rumah tangga menurut jawaban persepsi terhadap LPG persen
No .
Pernyataan Jawaban N = 60
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Kurang
Setuju Setuju
Sangat Setuju
1. LPG merupakan bahan bakar yang
aman 1.67
50.00
3.33 41.67 3.33 2.
Menurut saya, LPG lebih nyaman daripada minyak tanah
0.00 11.67 0.00 85.00 3.33
3. Saya menggunakan LPG karena
terpaksa
3.33 20.00 0.00 76.67 0.00
4. Menurut saya, LPG lebih praktis
dibandingkan dengan minyak tanah
0.00 0.00 0.00 91.67 8.33
5. LPG membantu mengurangi kelelahan
saya di dapur 0.00 0.00 11.67
85.00
3.33 6.
LPG membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga saya
0.00 0.00 0.00 95.00 5.00
7. Bagi saya harga LPG saat ini cukup
mahal 20.00
51.67 26.67 1.67 0.00
8. Saya sudah bisa menerima LPG
sebagai pengganti minyak tanah
1.67 40.00 1.67 56.67 0.00
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Amiruddin 2009 yang menyatakan bahwa persepsi positif terhadap program konversi minyak tanah ke LPG adalah
dalam hal kemudahan membersihkan kompor LPG, kemudahan memperoleh isi ulang LPG, kemudahan mengoperasikan kompor, dan keramahan terhadap
lingkungan. Sementara itu, persepsi negatif terhadap LPG berkaitan dengan kepentingan program dan keamanan LPG. Masih banyak masyarakat yang
masih belum memahami manfaat dan kepentigan dari program konversi minyak tanah ke LPG ini. Kondisi ini menunjukkan bahwa transisi ke energi yang lebih
modern membutuhkan waktu. Penggunaan LPG di Negara Brazil membutuhkan waktu 44 tahun hingga seluruh masyarakatnya beralih ke LPG. Jumlah penduduk
yang menggunakan elpiji mulai bertambah dari 16 persen pada tahun 1960 menjadi 78 persen pada 1985 dan hampir seluruhnya pada 2004 UN Millenium
Project 2005 dalam Nasrullah 2009. Sama halnya dengan penduduk Brazil,
masyarakat Indonesia pun membutuhkan waktu untuk dapat diterima dan disadari secara penuh manfaat dan kepentingannya bagi keluarga, masyarakat,
dan pemerintah. Selain mengidentifikasi persepsi secara umum terhadap LPG, persepsi
terhadap waktu penggunaan LPG dibandingkan dengan minyak tanah juga dinilai untuk mengetahui efisiensi waktu yang dihasilkan oleh LPG. Tabel 23
menunjukkan bahwa berdasarkan kategori waktu pemakaian LPG dibandingkan dengan waktu pemakaian minyak tanah, seluruh ibu rumah tangga 100.00
menyatakan bahwa penggunaan LPG lebih cepat dibandingkan dengan minyak tanah. Tidak ada ibu rumah tangga yang mengatakan bahwa waktu pemakaian
LPG untuk memasak sama saja atau bahkan lebih lambat dibandingkan dengan waktu penggunaan minyak tanah. Hal ini merupakan kelebihan LPG yang
memang diciptakan untuk mengefisienkan waktu ibu rumah tangga dalam memasak. Ini sesuai dengan tujuan program konversi minyak tanah ke LPG,
yakni efisiensi waktu memasak dibandingkan dengan minyak tanah. Tabel 23 Sebaran ibu rumah tangga menurut kategori persepsi terhadap waktu
pemakaian LPG dibandingkan dengan minyak tanah persen
Kategori Persepsi Sindang Barang
n=30 Cikaret
n=30 Total
N=60
Lebih lambat 0.00 0.00
0.00 Sama saja
0.00 0.00 0.00
Lebih cepat 100.00 100.00
100.00
Total 100.00 100.00
100.00
Sikap terhadap Bahan Bakar
Dalam menganalisis sikap terhadap bahan bakar, model multiatribut Fishbein telah digunakan dalam penelitian. Atribut yang diteliti meliputi atribut
yang melekat pada bahan bakar, yakni harga pembelian, akses, bentuk kemasan, pencantuman label, kualitas produk kemultifungsian, kepraktisan,
kebersihan alat masak, kecepatan waktu memasak, kemudahan penggunaan, keramahan terhadap lingkungan, kenyamanan, keamanan, kemudahan
pemeliharaan dan perbaikan, dan pelayanan pasca penjualan dari bahan bakar. Atribut-atribut di atas diukur berdasarkan aspek evaluasi tingkat kepentingan dan
kepercayaan ibu rumah tangga terhadap atribut bahan bakar. Pada penelitian ini, sikap ibu rumah tangga yang diteliti ialah sikap terhadap LPG dan minyak tanah
dengan membandingkan sikap ibu rumah tangga terhadap minyak tanah dan
LPG yang diharapkan dapat menggambarkan fakta mengenai kondisi masyarakat yang sebenarnya terhadap keberadaan LPG.
Berdasarkan evaluasi tingkat kepentingan atribut bahan bakar yang berkaitan dengan harga, sebagian besar ibu rumah tangga Tabel 24
menyatakan bahwa harga isi ulang 95.00, peralatan 95.00 dan wadah 95.00 yang terjangkau temasuk atribut yang penting ketika ibu rumah tangga
mencari bahan bakar. Berdasarkan atribut yang berkaitan dengan manfaat yang diperoleh, hampir sebagian besar ibu rumah tangga 73.33 menyatakan
bahwa bahan bakar yang multifungsi sangat penting bagi ibu rumah tangga karena selain untuk memasak, diharapkan bahan bakar memiliki manfaat
lainnya. Tabel 24 Sebaran ibu rumah tangga berdasarkan evaluasi tingkat kepentingan
ei atribut produk bahan bakar persen No. Pernyataan
Skor Tingkat Kepentingan -2 = sangat tidak penting; +2 = sangat
penting N = 60
1 2 3 4 5 1.
Harga Isi Ulang yang Terjangkau 0.00 0.00 0.00
5.00 95.00
2. Harga Peralatan yang Terjangkau 0.00 0.00 0.00 5.00 95.00
3. Harga Wadah yang Terjangkau 0.00
0.00 0.00
5.00
95.00
4. Kemudahan Mencari Isi Ulang
0.00 0.00
0.00 18.33
81.67
5. Bentuk Kemasan
0.00 18.33 8.33 25.00 48.33
6. Kemultifungsian Banyak
Manfaat 0.00 1.67 1.67 23.33 73.33
7. Bentuk Produk Padat, Cair, LPG
1.67 50.00
6.67 35.00 6.67 8. Kepraktisan
0.00 0.00 0.00 15.00 85.00
9. Kebersihan Peralatan Memasak
0.00 0.00
0.00 16.67
83.33
10. Kecepatan Waktu Memasak 0.00
0.00 1.67
15.00 83.33
11. Kemudahan Menggunakan
0.00 0.00 0.00 15.00 85.00
12. Keramahan terhadap Lingkungan 0.00
0.00 0.00
15.00 85.00
13. Kenyamanan Menggunakan 0.00
0.00 0.00
6.67
93.33
14. Keamanan Menggunakan 0.00
0.00 0.00
6.67 93.33
15. Kemudahan
pemeliharaan 0.00 0.00 0.00 10.00 90.00
16. Kemudahan Perbaikan
kerusakanKebocoran 0.00 0.00 0.00
13.33 86.67
17. Biaya pemeliharaan peralatan 0.00
0.00 0.00
65.00
35.00 18. Pelayanan Pascapenjualan
0.00 1.67
0.00 18.33
80.00
Sebagian besar ibu rumah tangga menyatakan bahwa kemudahan mencari isi ulang 81.67, kepraktisan 85.00, kebersihan peralatan memasak
83.33, kecepatan waktu memasak 83.33, kemudahan menggunakan 85.00, keramahan terhadap lingkungan 85.00, kemudahan perbaikan
kerusakan atau kebocoran 86.67, dan pelayanan pascapenjualan 80.00 sangat penting bagi suatu bahan bakar. Selain itu, kenyamanan menggunakan
93.33 dan kemudahan pemeliharaan 90.00 merupakan atribut yang penting ketika akan mencari suatu bahan bakar. Sebanyak 48.33 persen ibu
rumah tangga menyatakan bahwa bentuk kemasan merupakan atribut yang sangat penting bagi sebuah bahan bakar dan sebanyak 65 persen ibu rumah
tangga menyatakan bahwa biaya pemeliharaan peralatan merupakan atribut yang penting. Hanya sebagian ibu rumah tangga 50.00 yang menyatakan
bahwa bentuk bahan bakar merupakan sesuatu yang tidak penting.
Sikap terhadap LPG
Berdasarkan evaluasi tingkat kepercayaan terhadap atribut LPG, Sebagian besar ibu rumah tangga 91.67 menyakini bahwa memasak dengan LPG
memang sangat cepat, isi ulang LPG sangat mudah dicari 88.33, dan LPG merupakan bahan bakar yang sangat praktis 78.33. Selain itu, LPG juga
membutuhkan biaya pemeliharaan peralatan yang murah 95.00. Sebagian besar ibu rumah tangga meyakini bahwa LPG merupakan bahan bakar yang
ramah terhadap lingkungan 78.33, nyaman digunakan 80.00, dan mudah dipelihara 86.67. Sebanyak 56.67 persen ibu rumah tangga menyatakan
bahwa LPG mudah digunakan dan sebanyak 65.00 persen ibu rumah tangga menyakini bahwa memasak dengan LPG lebih bersih.
Namun, terdapat beberapa atribut yang diyakini belum ada pada LPG. Separuh dari ibu rumah tangga 50.00 meyakini bahwa harga isi ulang LPG
termasuk mahal. Sementara itu, sebagian besar ibu rumah tangga meyakini bahwa harga peralatan LPG 91.67 dan wadah LPG sangat mahal 85.00.
LPG juga diyakini sangat sulit untuk diperbaiki jika terjadi kerusakan atau kebocoran 88.33. Sebanyak 51.67 persen ibu rumah tangga meyakini bahwa
LPG tidak aman untuk digunakan. Sementara itu, sebagian besar ibu rumah tangga meyakini bahwa LPG tidak memiliki manfaat yang banyak selain untuk
memasak 90.00 dan tidak memiliki pelayanan pascapenjualan yang baik 93.33.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Amiruddin 2009 yang menyatakan bahwa sikap positif terhadap program konversi minyak tanah ke LPG adalah
kecepatan memasak, kemudahan membersihkan kompor LPG, kemudahan
memperoleh isi ulang LPG, LPG ramah lingkungan, sementara sikap negatif ibu rumah tangga adalah sikap terhadap kemudahan menggunakan kompor LPG,
LPG lebih murah dari minyak tanah, dan keamanan LPG yang dikarenakan kondisi ekonomi dan tempat tinggal yang jauh dari warungkios penjual isi ulang,
pengalaman dan pengetahuan, kebiasaan masyarakat membeli bahan bakar untuk memasak secara eceran, daya beli masyarakat, pengelolaanmanajemen
keuangan keluarga masih rendah, pemberitaan negatif tentang LPG, masih banyak ibu rumah tangga yang belum bisa menggunakan kompor LPG, perasaan
takut ketika menggunakan kompor LPG, dan merasa lebih aman menggunakan kompor minyak tanah.
Tabel 25 Sebaran ibu rumah tangga berdasarkan evaluasi tingkat kepercayaan bi atribut LPG persen
No. Pernyataan Skor Tingkat Kepercayaan Atribut LPG
N = 60 1 2 3 4 5
1. Harga Isi Ulang yang Terjangkau
18.33 50.00
28.33 3.33 0.00 2.
Harga Peralatan yang Terjangkau 91.67
8.33 0.00 0.00 0.00 3.
Harga Wadah yang Terjangkau
85.00
13.33 1.67 0.00 0.00 4.
Kemudahan Mencari Isi Ulang 0.00
0.00 0.00
11.67 88.33
5. Bentuk Kemasan
0.00 3.33 11.67 81.67 3.33
6. Kemultifungsian Banyak
Manfaat 8.33 90.00 1.67 0.00 0.00
7. Bentuk Produk Padat, Cair, LPG
1.67 88.33
8.33 0.00 1.67 8. Kepraktisan
0.00 0.00 0.00 21.67 78.33
9. Kebersihan Peralatan Memasak
0.00 0.00
0.00
65.00
35.00 10. Kecepatan Waktu Memasak
0.00 0.00
0.00 8.33
91.67
11. Kemudahan Menggunakan
0.00 0.00 0.00 56.67 43.33
12. Keramahan terhadap Lingkungan 0.00
0.00 1.67
78.33
20.00 13. Kenyamanan Menggunakan
0.00 3.33
0.00 80.00
16.67 14. Keamanan Menggunakan
0.00
51.67
3.33 38.33 6.67 15.
Kemudahan pemeliharaan
0.00 0.00 3.33 86.67 10.00
16. Kemudahan Perbaikan
kerusakanKebocoran
88.33 11.67 0.00 0.00 0.00
17. Biaya pemeliharaan peralatan 1.67
1.67 0.00
95.00 1.67
18. Pelayanan Pascapenjualan 6.67
93.33
0.00 0.00 0.00 Tabel 26 menunjukkan bahwa sebanyak 83.33 persen ibu rumah tangga
termasuk ke dalam kategori sikap yang cukup baik terhadap LPG pada penelitian ini. Hal ini mungkin disebabkan karena kelebihan LPG sudah bisa diterima oleh
masyarakat. Persentase ibu rumah tangga yang memiliki sikap yang cukup baik terhadap LPG di Cikaret 86.67 lebih besar dibandingkan dengan Sindang
Barang 80.00 .
Kondisi ini sedikit bertentangan dengan persepsi ibu rumah tangga terhadap LPG. Pada Tabel 20, terdapat hampir sepertiga ibu rumah tangga
28.33 yang memiliki persepsi yang kurang baik terhadap LPG. Adanya perbedaan persepsi dan sikap terhadap LPG ini diduga berkaitan dengan situasi
yang ada. Meskipun ibu rumah tangga memiliki persepsi yang kurang baik terhadap LPG, namun ternyata terdapat beberapa sifat LPG yang dianggap lebih
baik dibandingkan dengan kayu bakar dan minyak tanah. Selain itu, kondisi yang diciptakan oleh Pemerintah dengan membagikan LPG dan kompor LPG secara
gratis dan menghilangkan subsidi minyak tanah mengakibatkan masyarakat mau tidak mau harus menggunakan LPG meskipun dalam keadaan terpaksa.
Tabel 26 Sebaran ibu rumah tangga menurut kategori sikap terhadap LPG persen
Kategori Sikap Sindang Barang
n=30 Cikaret
n=30 Total
N=60
Buruk 0.00 0.00
0.00 Kurang Baik
0.00 0.00 0.00
Cukup baik
86.67 80.00 83.33