5
Selama proses penyusunan skripsi saya banyak dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu sipenulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Prof. Dr. Badaruddin, Msi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 2.
Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi
Administrasi Niaga Bisnis. 3.
Bang Arifin Nasution, S.Sos, MSP selaku Seketaris Jurusan Program
Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 4.
Bapak Hatta Ridho, S.Sos, M.SP selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan kesabarannya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
5.
Kak Siswati Saragih yang selalu membantu segala urusan dari awal
hingga selesainya skripsi ini 6.
Dosen – dosen Administrasi Niaga Bisnis, yang telah banyak membantu dan mendidik penulis selama penulis menjalankan perkuliahan di USU.
7. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
khususnya Staf Jurusan Administrasi Bisnis, khususnya bang Farid yang
selalu memberikan bantuan pada penulis selama menjalani kuliah
8. Kepada adik – adikku tersayang yang selalu mensuprotku dalam segala hal
Riyan Syafrizal dan Wasila Zamili.
9.
Mamanya Pacarku, ibu Sugiati yang selalu mendoakan ku dan
memberikan nasihat dalam segala hal.
6
10.
Buat yang terkasih Indra Arfan yang selalu meluangkan waktu untuk
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada Teman kampusku seperjuang dari awal kuliah sampai berakhirnya
perkuliahan Giovanni C.A Sinurat, Sonia Silalahi, Novida Sari, Artha Putri Sinulingga
, Jessi Friska Tobing, Topan, Afan, dan Riza
12. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah
membantu untuk penulisan ini, dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca dan pihak lain yang
memerlukan. Medan, September2014
Penulis
Liza Syafriany
7
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK…………………………………………………………
i ABSTACT………………………………………………………....
ii KATA PENGANTAR……………………………………………
iii DAFTAR ISI……………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………… vi
BAB I. PENDAHULUAN………………………………….
1
1.1 Latar Belakang……………………………….
1 1.2
PerumusanMasalah………………………….. 11
1.3 BatasanMasalah……………………………...
11 1.4
TujuanPenelitian…………………………….. 12
1.5 Manfaat Penelitian…………………………....
12
BAB II. KERANGKA TEORI………………………………
13
2.1 Pemasaran…………………………………….
13 2.1.1 Pengertian Pemasaran………………...
13 2.1.2 Konsep Pemasaran……………………
14 2.2
PemasaranJasa………………………………. 17
2.3 Jasa……………………………………………
18 2.3.1 PengertianJasa………………………..
18 2.3.2 MutuJasa……………………………..
19 2.4
BauranPemasaran……………………………. 20
2.5 Produk………………………………………..
20 2.5.1 PengertianProduk…………………….
20 2.5.2 KlasifikasiProduk…………………….
20 2.6
Harga…………………………………………. 21
2.6.1 PengertianHarga……………………... 21
2.7 Lokasi…………………………………………
21 2.7.1 PengertianLokasi……………………..
21
8
2.8 Pelayanan……………………………………...
22 2.8.1 PengertianPelayanan………………….
22 2.9
GaransiJasa…………………………………… 23
2.9.1 KarakteristikGaransi………………….. 24
2.10 Konsumen……………………………………...
24 2.11
PerilakuKonsumen……………………………. 25
2.11.1 PengertianPerilakuKonsumen………... 25
2.11.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilakukonsumen……………………..
26 2.12
KeputusanPembelian…………………………. 33
2.12.1 PengertianKeputusanPembelian…… 33 2.12.2 Proses KeputusanPembelian…...……
34 2.13
SistematikaPenulisan…………………..…... 38
BAB III METODE PENELITIAN…………………………
40
3.1 PendekatanPenelitian………………………. 40
3.2 Jenis Data Penelitian…………………………
40 3.3
LokasiPenelitian……………………………. 41 3.4
InformanPenelitian…………………………. 41 3.5
DefenisiKonsep…………………………….. 43 3.6
TeknikPengumpulanData………………….. 44 3.7
TeknikAnalisis Data……………………….. 45
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………. .
47
4.1 Deskripsi Perusahaan………………………..
47 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan…………
47 4.2
Karakteristik Informan Penelitian………….. 53
4.2.1 TemuanLapangan………………….. 56
4.3 AnalisisFaktor-FaktorKeputusan
KonsumenDalamMenggunakanJasa KolamRenang Deli…………………………
64 4.3.1 PengenalanKebutuhan……………..
64 4.3.2 PencarianInformasi………………...
71
9
4.3.3 EvaluasiAlternatif…………………. 78
4.3.4 KeputusanPembelian………………. 79
4.3.5 EvaluasiPascaPembalian…………… 83
BAB V PENUTUP…………………………………………..
86
5.1 Kesimpulan…………………………………..
86 5.2
Saran………………………………………… 88
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Jumlah Pengunjung Kolam Renang Deli………………….
5 2.1.2 Konsep Pemasaran………………………………………...
14 4.1
Informan Penelitian Berdasarkan Usia…………………… 54
4.2 Tingkatan Pendidikan Pengunjung………………………..
54 4.3
Informan Penelitian Berdasarkan Pekerjaan……………… 55
4.4 Cara Informan Mengenal Tempat Kolam
Renang Deli Medan………………………………………. 65
4.5 Pengaruh Teman Terhadap Ketertarikan Berkunjung
Kekolam Renang Deli Medan……………………………. 67
4.6 Faktor Pendorong Mengunjung Kolam Renang
Deli Medan……………………………………………….. 69
4.7 Pengaruh Keluarga Dalam Mengunjungi
Kolam Renang Deli……………………………………….. 70
4.8 Promosi Yang Mempengaruhi Konsumen Untuk
Mengunjungi Kolam Renang……………………………... 71
4.9 Pengunjung Yang Mendapatkan Diskon Dan Hadiah…….
73 4.10
Pelayanan Dari Pegawai Kolam Renang Deli…………….. 74
4.11 PengunjungMengalamiKejadian Yang Tidak
Menyenangkan……………………………………………. 76
11
4.12 Pengetahuan Pengunjung Tentang Garansi Jasa…………….
77 4.13
Pengunjung Yang Pernanh Mendapatkan Garansi Jasa…….. 77
4.14 Kolam Renang Lain Yang Lebih Bagus……………………..
78 4.15
Frekuensi Kunjungan Konsumen……………………………. 80
4.16 Faktor Penentu Pengunjung Dalam Memilih Tempat
KolamRenang Deli Medan…………………………………. 82
4.17 Kepuasan Pelanggan Mengunjungi Kolam Renang Deli
Medan……………………………………………………… 83
4.18 Keamanan Kolam Renang Deli Medan………………………
85
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Proses PengambilanKeputusanPembelian…………
34 4.1
StrukturOrganisasi Perusahaan……………………. 48
2
ABSTRAKSI Liza Syafriany
Hatta Ridho, S.Sos, MSP Tumbuh dan berkembangnya bisnis jasa kolam renang membuat pesaing
antar pembisnis semakin gencar dalam melakukan berbagai promosi terhadap para calon konsumen dan konsumen agar tertarik untuk mengunjungi tempat bisnis
yang mereka kelola sama halnya yang dilakukan oleh kolam renang Deli Medan. Sebagaimana juga yang telah diketahui, banyaknya kolam renang yang tersedia
dengan wahana dan fasilitas yang sangat bagus contohnya kolam renang Hairos yang sudah bertaraf internasional dan memiliki wahana permainan yang lengkap,
ada juga kolam renang yang tarafnya hampir sama dengan kolam renang Deli Medan seperti kolam renang selayang dan unimed yang menjadi pesaing bagi
kolam renang Deli Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa kolam renang Deli Medan.
Metode penelitiannya adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam
bentuk kata-kata dan gambar, kemudian kata-kata disusun dalam bentuk kalimat. Penelitian ini memiliki dua informan, yaiti informan kunci dan informan utama.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengunjungi kolam renang Deli
Medan ini terbagi ke dalam 5 bagian, yaitu pengenalan kebutuhan yang terdiri dari mengenal dari teman, mengenal dari keluarga, mengenal dari orang ke orang,
mengenal dari iklan, dan mengenal dari keluarga. Kedua yaitu pencarian informasi yang terdiri dari pengaruh promosi, diskon, dan pengaruh pemberian
hadiah, pengunjung yang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, pengetahuan pengunjung tentang garansi jasa, pengunjung yang mendapatkan
garansi jasa dan pelayananan dari pramuniaga yang berjaga diloket tiket kolam renang Deli Medan. Ketiga evaluasi alternatif yaitu kolam renang yang lebih
bagus dari kolam renang Deli Medan. Ke empat keputusan pembelian yaitu terdiri dari alasan berkunjung kekolam renang Deli Medan, frekuensi kunjungan, harga
tiketnya murah dank arena lokasi dan suasana kolam renang Deli Medan. Ke lima yaitu evaluasi pasca pembelian yaitu kepuasan setelah mengunjung kolam renang
Deli Medan, keamanan dan kenyamanan kolam renang Deli Medan.
Kata Kunci: bisnis, keputusan, konsumen.
3
ABSTRACT Liza Syafriany
Hatta Ridho, S.Sos, MSP
Growth and development of the swimming pool service business makes more incentive businessman among the competitors in a variety of promotions to
potential customers and consumers that are interested to visit the place of bussines that they manage as well as that done by the pool Deli Medan. As is also
well know, the number of available pool with a lazy river and very nice facilities swimming pool which has an international Hairos and have full rides, there is
also a pool to his level almost equal to the pool as the pool Deli Medan Selayang and Unimed competitor for pool Deli Medan the purpose this study is to
investigate and analyze the factors that become the consumers decision to use the service of Medan Deli pool.
The research method is descriptive method with qualitative approach, the research on the data collectedand expressed in the form of words and images,
then the words are arranged in the form of a sentence this study has two informants, is key informants and key informants.
From the results of this study showed that the factors that influence consumer decisiors in Medan Deli visit the pool is divided into 5 sections, namely
the introduction of requirement that consists of familiar friend, knowing of the family, knowing from person to person, familiar from advertising, and to know of
the family. Both the information retrieval which consist of the influence of promotions, discount, and gift giving influence, visitor who experience unpleasant
events, visitor knowledge about the warranty service, visitor who obtain warranty services from ticket clerks manning pool in Deli Medan. The third alternative
evaluation is a better pool than a swimming pool Deli Medan into four purchase decisions and consists swimming into the pond reasons to visit Medan Deli,
frequency of visits, and because of low ticket prices and the location of the pool atmosphere Deli Medan. The fifth is the post purchase evaluation of satisfaction
after visiting Medan Deli pool. Pool safety and comfort Deli Medan.
Keywords : business, decision, the consumer.
13
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tingginya tuntutan kebutuhan hidup masyarakat perkotaan pada era modernisasi ini membuat masyarakat menghabiskan separuh dari waktu
mereka untuk bekerja, sehingga menimbulkan akan adanya tingkat stress, kepenatan, dan rasa jenuh dalam beraktifitas. Medan merupakan salah satu
kota besar yang memiliki tingkat kesibukan yang cukup tinggi. Kota Medan terus berkembang sejalan dengan perkembangan sosial, ekonomi dan budaya.
Kota ini telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu kota metropolitan baru di Indonesia. Kota Medan saat ini telah menjadi pusat kegiatan pertumbuhan
dan penggerak pembangunan di Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini
merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar 265,10 Km
2
atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan
dengan kotakabupaten lainya. Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota
Medan terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada
pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter diatas permukaan laut dan memiliki Sembilan sungai yang melewatinya.www.pemkomedan.go.id
14
Dengan luas wilayah yang kecil dan memiliki banyak jumlah penduduk serta aktifitas yang padat membuat masyarakat membutuhkan adanya aktifitas
hiburan, walaupun dalam singkat. Beberapa alternatif yang menjadi pilihan masyarakat terutama orang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
adalah dengan cara mengunjungi beberapa lokasi atau tempat wisata alam, wisata buatan, maupun tempat rekreasi bersejarah, alternatif yang dapat
dijadikan pilihan oleh masyarakat beragam. Masyarakat bisa mengunjungi tempat wisata sesuai dengan kebutuhan, gaya hidup, dan selera masyarakat.
Beberapa tempat favorit jadi alternative yang dapat masyarakat kota Medan adalah wisata alam Berastagi, Sembahe, Bukitlawang, dan Danau Toba. Kini
yang sangat banyak adalah rekreasi kolam renang dimana setiap kota kini ada kolam renang, karena selain untuk bermain renangpun baik untuk
kesehatanbaik muda maupun tua bahkan bayi pun kini sudah banyak yang diajarkan untuk berenang, hampir setiap weekend keluarga memilih tempat
rekreasi kolam renang. Melihat tingginya minat masyarakat, khususnya masyarakat kota Medan
dalam mengunjungi berbagai tempat wisata terutama tempat wisata dan wahana air, maka menjadi sasaran untuk para pencari peluang bisnis dalam
menjalankan bisnis jasa. Pemerintah kota Medan yang ikut mengambil andil dalam membuka berbagai bisnis untuk fasilitas pembangunan kota Medan.
Pemko Medan memiliki perusahaan yaitu yang di kenal dengan PD. Pembangunan Kota Medan, bisnis yang di kelola oleh PD. Pembangunan
Kota Medan antara lain : Pergudangan Mulia di Tanjung Putih, Rumah Susun
15
Amplas, Rumah Susun Labuhan di LauSue, Kebun Binatang di Simalingkar B, Gelanggang Remaja, serta Kolam Renang Deli. Salah satu bisnis jasa dari
Pemko Medan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat kota Medan adalah berupa tempat pemandian buatan atau yang biasa dikenal dengan kolam
renang, kolam renang yang dikelola oleh Pemko Medan adalah kolam renang Deli.
Menurut penuturan pengelola, yaitu Bapak Henry Samosir, Amd kolam renang Deli atau Deli swimming pool merupakan salah satu kolam renang
yang tertua di kota Medan. Kolam renang Deli berada dilokasi yang strategis dijalan Sutomo Medan tepat di samping Gelanggang Remaja Kotamadya
Medan, dimana lokasi kolam ini berada tidak jauh dari beberapa sekolah TK, SD, SLTP, STM, SMK, serta SMA dan tidak jauh dari jalan raya yang sering
dilalui oleh beberapa angkutan umum. Kolam renang Deli dijadikan sebagai objek penelitian karena kolam
renang ini merupakan kolam renang tertua dikota Medan yang didirikan oleh pemerintah kota yang resmi dibangun pada tahun 1974, dan sampai saat ini
pun masih bertahan diantara banyaknya kolam renang lain. Banyak wahana kolam renang yang ditawarkan oleh pihak swasta lebih menarik dengan
berbagai fasilitas yang ditawarkan dibandingkan kolam renang Deli yang fasilitasnya masih minim, namun kolam renang Deli masih memiliki para
pengunjung yang masih sangat ramai setiap hari. Kolam renang Deli ini dibangun oleh pemerintah bertujuan untuk menjadi tempat wisata hiburan
yang memanjakan masyarakat kota Medan dan sebagai sarana edukasi dalam
16
pendidikan jasmani bagi para pelajar, masyarakat umum maupun keluarga. Harga karcis masuk yang ditawarkan untuk para pengunjung kolam renang
Deli sangat terjangkau yaitu Rp 8350orangnya. www.pemkomedan.go.id Pada tahun sekitar 2008-2012 kolam Deli merupakan kolam favorite
yang paling banyak dikunjungi, Kolam renang ini bisa menampung hingga 2.000 pengunjung, sehari-harinya ramai dikunjungi anak-anak dan pelajar.
Baik sekadar untuk berenang maupun yang untuk les berenang, apalagi ketika hari liburan lebaran tiba, tempat rekreasi Kolam Renang Deli di Kota Medan
terus dipadati oleh pengunjung dari dalam dan luar Kota Medan. Dengan menaikan harga karcis masuk dari harga biasanya. Dalam sehari pengunjung
bisa mencapai puluhan ribu orang. Berdasarkan pada tabel 1.1 berikut ini terjadi fluktuasi jumlah para
pengunjung kolam renang Deli di setiap bulannya dalam jangka waktu lima tahun. Jumlah pengunjung paling tinggi yaitu terjadi pada bulan Agustus
dengan jumlah pengunjung 15.719 orang, bahkan pada tanggal 1 januari 2014 pengunjung kolam renang Deli mencapai 3.000 pengunjung dalam seharinya,
mengingat dengan banyaknya jumlah pengunjung kolam renang Deli pada tahun 2013, Pemerintah kota Medan saat ini berupaya dalam memperbaiki
sarana dan prasarana kolam renang Deli serta berencana untuk membangun beberapa fasilitas kolam renang Deli agar mampu mengimbangi kolam
renang lain yang ada di kota Medan, agar dapat mengembalikan fungsi kolam renang sebagai fasilitas olahraga rekreasi yang menarik bagi masyarakat kota
Medan.
17
Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Kolam Renang Deli Medan Berdasarkan Bulan
Tahun 2013 Bulan
Pengunjung
Januari 12.034 orang
Februari 5.320 orang
Maret 10.287 orang
April 6.483 orang
Mei 8.324 orang
Juni 9.929 orang
Juli 4.179 orang
Agustus 15.719 orang
September 6.254 orang
Oktober 5.882 orang
November 4.928 orang
Desember 6.825 orang
Jumlah 96.164 orang
Sumber: kolam renang Deli Medan, 2014
Bertahan atau tidaknya suatu usaha pada perusahaan bergantung pada cara yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan ide-ide baru nan segar
serta mampu berinovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen dalam upaya mempertahankan pelanggan dan mendatangkan pelanggan sehingga
menumbuhkan minat beli yang dapat membuat konsumen dalam melakukan
18
keputusan membeli. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu faktor produk, harga, lokasi, pelayanan,
gaya hidup, dan garansi jasa. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan,
produk yang ditawarkan bisa berupa barang fisik maupun jasa. Produk yang ditawarkan pada kolam renang Deli adalah produk jasa yang di dalamnya
terdapat empat kolam renang air, diantaranya dengan kedalaman kolam 50 CM
2
, 1 M
2
, 1.50 M
2
, 1.20M
2
– 3.75 M
2
. Harga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi keputusan
konsumen, dimana kebanyakan para konsumen lebih menginginkan harga murah namun mendapatkan produk maupun jasa dengan kualitas cukup tinggi
dan pelayanan yang baik. Harga yang ditawarkan oleh kolam renang Deli sangat terjangkau oleh kalangan manapun. Para pengunjung cukup membayar
Rp. 8.350 yang sudah disertai dengan asuransi jika terjadi hal yang tidak terduga. Dimana harga tiket sebenarnya Rp.8.000 dan Rp.350 sebagai premi,
dimana pengelola mengasuransikan pengunjungnya terhadap resiko kecelakaan diri kepada asuransi kerugian Jasaraharja Putera. Kolam renang
ini juga memberikan harga khusus kepada rombongan murid sekolah Taman Kanak – Kanak, SD, SMP, dan SMA dengan harga tiket masuk Rp. 4350 yang
sudah disertai asuransi.
19
Lokasi juga menjadi penentu dalam menjalankan bisnis, lokasi kolam renang Deli berada dilokasi yang strategis, lokasi kolam renang ini lokasi
yang aman dan nyaman, terdapat banyak pepohonan yang rindang dan suasananya yang asri, dan mudah dijangkau oleh para konsumen dimana
lokasi ini juga banyak dilewati oleh angkutan umum, dan berada disamping gelanggang remaja kotamadya Medan, serta berdekatan dengan beberapa
sekolah Dasar, SMP, dan SMA. Pelayanan merupakan setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak lain dan pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan,
serta merupakan faktor utama didalam bisnis jasa, dimana kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dipenuhi
melalui pelayanan jasa maupun produk yang dikonsumsi dan dirasakan oleh konsumen. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen menjadi loyal
terhadap sebuah produk maupun jasa yang ditawarkan, pelayanan yang diberikan oleh kolam renang Deli adalah empat kolam renang dengan ukuran
kedalaman 50 CM
2
kolam TK, 1 M
2
kolam pemula, 1.50 M
2
kolam arus, 1.20M
2
– 3.75 M
2
kolam induk. tempat jasa peminjaman baju renang bagi pengunjung yang tidak memiliki baju renang, tempat penitipan barang atau
loker, tempat duduk santai atau pondok, dan kantin makanan, serta area parking yang luas. Serta para karyawan yang bekerja di kolam renang ini
ramah, para pengunjung yang berenang khusunya anak – anak yang berenang dipantau khusus oleh para petugas, bahkan kepala unitnya pun ikut turun serta
kelapangan untuk memantau para pengunjung yang sedang berenang.
20
Bahkan pengunjung yang ingin mengetahui perkembangan akan kolam renang Deli, pengunjung atau pelanggan dapat membuka website Pemko
Medan untuk mengetahui tentang perkembangan kolam renang Deli. Garansi jasa berupa perlindungan Konsumen yang diberikan oleh sebuah
perusahaan dapat menarik konsumen untuk memilih suatu produk maupun jasa yang dapat menjadi keputusan konsumen dalam menggunakannya
sebuah produk barang maupun jasa. Di dalam UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang dimaksud dengan perlindungan konsumen
adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Dan yang dimaksud dengan konsumen
adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain, dan tidak untuk diperdagangkan. Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan sangat memperhatikan setiap konsumen yang
berwisata ke kolam renang Deli, dengan memberikan garansi jasa berupa perlindungan konsumen kepada setiap pengunjungnya, dengan jaminan premi
Rp. 350 yang telah dibayar oleh pengunjung bersamaan dengan harga tiket. Perlindungan konsumen yang diberikan oleh perusahaan ini adalah berupa
dengan nilai pertanggungan untuk : meninggal Rp. 6.000.000, cacat tetap maksimum Rp. 6.000.000, biaya perawatan maksimum Rp. 1.200.000.
Penulisan skripsi ini mengacu pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yan Januar Akbar Universitas Diponegoro, 2010 dalam Skripsi dengan
judul “Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, persepsi Kualitas, dan Sikap
21
Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda, Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, pengaruh motivasi konsumen,
persepsi kualitas, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda, hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi konsumen,
persepsi kualitas,dan sikap konsumen mempunyai hunungan signifikan dengan keputusan pembelian. Motivasi konsumen juga berpengaruh lebih
tinggi terhadap keputusan pembelian daripada persepsi kualitas dan sikap konsumen.
Hasil penelitian Inna Marlina Universitas Padjajaran, 2012 dalam Skripsi dengan judul “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen dalam Pembelian Fresh Product” Studi kasus Carrefour dan Pasar Tradisional Kiaracondong Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk
faktor apa saja yang yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap pembelian fresh product di Carrefour dan pasar tradisional Kiaracondong
Bandung, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian fresh product di
Carrefour dan pasar Kiaracondong Bandung yaitu, adanya faktor mengenai informasi, harga produk, hubungan dengan pelanggan, promosi namun faktor
promosi yang berpengaruh lebih tinggi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian fresh product di Carrefour dan pasar Kiaracondong di Bandung.
Hasil penelitian Riyanti Jabir Universitas Hasanudin Makassar, 2013 dalam Skripsi dengan judul “ Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen dalam Memilih Produk Kartu AS ” Studi kasus pada Mahasiswa
22
Fakultas Ekonomi UNHAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kualitas, produk, harga jual, promosi, serta saluran distribusi terhadap
keputusan konsumen dalam memilih produk kartu AS, hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
memilih kartu AS dari keempat faktor kualitas produk, harga jual, promosi dan saluran distribusi, yang paling berpengaruh adalah faktor promosi yang
menjadi keputusan konsumen dalam memilih produk kartu AS pada mahasiswa fakultas ekonomi di UNHAS.
Hasil penelitian Fitri Kartini UIN Sunan Kalijaga, 2013 dalam Skripsi dengan judul “ Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Tamu Hotel Dalam Menggunakan Layanan Namira Hotel Syahriah Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk,
tarif, iklan, lokasi, pelayanan, proses dan sarana fisik terhadap keputusan tamu hotel dalam menggunakan layanan Namira Hotel Syariah, hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa persepsi tamu Hotel terhadap iklan dan sarana fisik berpengaruh terhadap keputusan tamu hotel dalam menggunakan
layanan Namira hotel Syariah sedangkan faktor produk, tarif dan proses tidak berpengaruh terhadap keputusan tamu hotel dalam menggunakan layanan jasa
Namira Hotel Syariah. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yusdiana universitas Sumatera
Utara, 2008 dalam Tesis dengan judul “ Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Memilih Jasa Pengiriman Pada PT. Pos
Indonesia Persero Medan ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
23
faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen memilih jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia Persero Medan yaitu faktor – faktor
yang terdiri dari Motivasi, Persepsi, Sikap, Pesaing, dan Keputusan Konsumen, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor – faktor yang
terdiri dari motivasi, persepsi, dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan konsumen memilih jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia
Persero Medan, sedangkan perusahaan pesaing berpengaruhi tinggi terhadap jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia Persero Medan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Keputusan Konsumen Dalam
Menggunakan Jasa Kolam Renang Deli Studi Kasus Pada Kolam Renang Deli di Jalan Sutomo Medan“
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut : “Faktor-faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa kolam renang Deli Medan?”
1.3. Batasan Masalah
Untuk membatasi lingkup penelitian maka peneliti memberikan batasan masalah. Adapun faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor
produk, harga, lokasi, fasilitas, pelayanan, gaya hidup, dan garansi jasa.
24
I.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji faktor- faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa
kolam renang Deli Medan.
I.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan bahan bacaan untuk
menambah ilmu pengetahuan dan dapat memberikan pandangan atau cakrawala yang lebih luas tentang faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen. 2.
Bagi Perusahaan, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan masukan dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk
pemasaran dimasa yang akan datang dan untuk lebih meningkatkan jumlah konsumennya.
3. Bagi Peneliti lainnya, hasil peneliti ini semoga bisa dijadikan bahan
referensi untuk penelitian selanjutnya.
13
BAB II KERANGKA TEORI
Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan
dikemukakan teori – teori yang menggambarkan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini.
2.1. Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan instumen penting dalam sebuah lingkungan
perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sejenis untuk mendapatkan pangsa pasarnya.Maka diperlukan suatu ide bagaimana suatu
produksi mampu memenuhi selera para pembeli, sehingga hasil produksi dapat dijadikan sebagai produk utama maupun produk alternatif bagi
pilihan konsumen. Semua perusahaan yang tumbuh menjadi perusahaan besar biasanya mengutamakan pemasaran daripada bidang yang lainnya,
karena akhir dari semua dalam bisnis adalah pemasaran. Oleh sebab itu, perusahaan yang menginginkan agar perusahaannya bisa berkembang dan
beroperasi secara terus menerus, maka perusahaan harus merencanakan pemasaran yang sesuai dengan kondisi perusahaannya.
Menurut Kotler 2001 pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu
14
perusahaan. Menurut Stanton 2001, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial
. Menurut Dibb, Simkin, Pride Ferrel 1991 dalam Fandy Tjipto
2005:2, pemasaran adalah sebagai aktifitas individual dan organisasional yang memfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling
memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui pengembangan, distribusi, promosi, dan penetapan harga barang, jasa, dan gagasan.
2.1.2 Konsep Pemasaran Tab el 2.1.2
Konsep Pemasaran Konsep
Fokus Anggapan
Produksi Penekanana biaya
produksi dan peningkatan ketersediaan
produk Harga murah dan distribusi
intensif merupakan dasar pertimbangan utama
pembelian Produk
Inovasi produk Karakteristik, kinerja, dan
kualitas superior merupakan pertimbangan
utama konsumen dalam melakukan pembelian.
Penjualan Peningkatan penjualan
Usaha-usaha penjualan dan
15
promosi harus lebih aktif dan agresif dalam rangka
mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian
Pemasaran Kepuasan pelanggan
Pembelian dan pembelian ulang akan dilakukan
apabila pelanggan individual mendapatkan
kepuasan dalam pembelian Pemasaran
Sosial Kepuasaan pelanggan
dan kesejahteraan masyarakat
Pembelian dan pembelian ulang akan dilakuakn
apabila pelanggan individu dan sosial
mendapatkan kepuasan dalam pembelian
Sumber: Fandy Tjiptono2005:4 1.
Konsep produksi Pemasar yang berpegang pada konsep ini beriontasi pada proses
produksioperasi internal. Asumsi yang diyakini adalah konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan gampang
diperoleh. Dengan demikian, kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya produksi dan ketersediaan produk distribusi
agar perusahaan dapat memperoleh keberuntungan. 2.
Konsep produk Dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih
mengkehendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur features, atau penampilan superior. Konsenkuensinya, pencapaian
16
tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset dan pengembangan, dan pengendalian kualitas secara berkesinambungan.
3. Konsep penjualan
Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan internal, dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen
harus dipengaruhi bila perlu, dibujuk agar penjualan dapat meningkat. Sehingga, tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi
tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan dan kegiatan
promosi secara intensif dan agresif agar mampu mempengaruhi danmembujuk konsumenm untuk membeli, sehingga pada gilirannya
penjualan dapat meningkat. 4.
Konsep pemasaran Berbeda dengan 3 konsep di atas yang berorientasi pada tingkat
penjualan internal, konsep ini berorientasi pada pelanggan lingkungan eksternal, dengan anggapan bahwa konsumen hanya
akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan.
5. Konsep pemasaran sosial
Pemasar yang menganut konsep ini, beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan
kebutuhan dan keinginannya serta berkonstribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen.
17
2.2 Pemasaran Jasa
Menurut Miller dan Layton dalam Fandy Tjiptono 2005:2 pemasaran jasa adalah merupakan sistem total aktifitas bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produksi, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran
dalam rangka mencapai tujuan organisasional. Ada 3 pemasaran jasa menurut Gronroos dalam Fandy Tjiptono
2005:143 : 1.
Pemasaran eksternal, menggambarkan aktifitas normal yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempersiapkan jasa, menetapkan harga,
melakukan distribusi, dan mempromosikan jasa yang bernilai superior kepada para pelanggan. Bila ini bisa dilakukan dengan baik, maka
pelanggan akan terikat dengan perusahaan. 2.
Pemasaran internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam rangka melatih dan memotivasi para karyawan sebagai aset utama
perusahaaan dan ujung tombak pelayanan agar dapat melayani para pelanggan dengan baik. Dan yang lebih penting adalah pemeberian
penghargaan, pengakuan yang sepadan, dan manusiawi. Aspek ini bisa membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas, dan rasa
‘memiliki’ setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang
dilayani. 3.
Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi antara pelanggan dan
18
karyawan. Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan empowered dapat memberikan total quality service
kepada setiap pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini terealisasi, maka pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan
personil dan perusahaan yang bersangkutan.
2.3 Jasa
2.3.1 Pengertian Jasa
Jasa merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak di kaitkan dengan suatu produk fisik.
Menurut Kotler 2000:428 jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang di tawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip
tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.
Menurut Kotler 1998:84, ada empat karakteristik yang dimiliki oleh suatu jasa yaitu:
1. Tidak berwujud
jasa mempunyai sifat tidak berwujud tetapi eksistensinya dapat dirasakan.Oleh karena itu jasa tidak dapat dilihat, diraba, didengar,
atau dicium oleh konsumen sebelum adanya transaksi pembelian. 2.
Tidak dapat dipisahkan umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika
19
seseorang melakukan jasa, maka penyedianya adalah bagian jasa. Karena konsumen juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia
jasa adalah ciri khusus dari pemasaran jasa. Baik penyedia maupun konsumen mempengaruhi hasil jasa.
3. Bervariasi
jasa sangat bervariasi karena, karena tergantung pada siapa yang menyediaklan serta kapan dan dimana jasa itu di lakukan. Perusahaan
jasa dapat mengambil tiga langkah ke arah pengendalian kualitas: a.
investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik b.
menstandarisasi proses pelaksanaan jasa dari seluruh organisasi c.
memantau kepuasan pelanggan lewat sistem saran dan keluhan, survei pelanggan dan belanja perbandingan, sehingga pelayanan
yang kurang dideteksi dan diperbaiki 4.
Mudah lenyap mudah lenyapnya suatu jasa tidak akan menjadi masalah bila
permintaan tetap karena mudah untuk lebih dahulu mengatur staf untuk melakukan jasa itu. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa
menghadapi masalah yang rumit karena jasa tidak dapat disimpan.
2.3.2 Mutu Jasa
Salah satu cara utama untuk menempatkan sebuah perusahaan jasa lebih unggul daripada pesaingnya ialah dengan memberikan pelayanan
yang lebih bermutu dibandingkan dengan para pesaingnya, dengan memenuhi atau melebihi pengharapan konsumen sasaran mengenai mutu
20
jasa tersebut. Kepuasan konsumen akan terpenuhi bila mereka memperoleh apa yang mereka inginkan, pada saat mereka
membutuhkannya di tempat yang mereka inginkan, dan dengan cara yang mereka tentukan.
2.4 Bauran Pemasaran
Menurut Kotler 2000:41 bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasarannya dalam pasar sasaran. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono 2005:30 bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat
digunakan pemasar untuk membentuk karakteristikjasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat – alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun
strategi jangka panjang dan merancang taktik program jangka pendek.
2.5 Produk
2.5.1 Pengertian Produk
Menurut Fajar Laksana 2008:67 produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada
konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
2.5.2 Klasifikasi Produk
Produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu: 1.
Barang Barang merupaka produk yang berwujud fisik sehingga bias dilihat,
dirabadisentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
21
Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu: a.
Barang tidak tahan lama Nondurable Goods Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. b.
Barang tahan lama Durable Goods Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bias
bertahan lama dengan banyak pemakaian umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih.
2. Jasa Service
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
2.6 Harga
2.6.1 Pengertian Harga
Menurut Fajar Laksana 2008:105 harga merupakan jumlah uang yang di perlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa,
dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam – macam barang dan atau pelayanan,yang akhirnya akan sama
dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.
2.7 Lokasi
2.7.1 Pengertian Lokasi
Menurut Fitzsimmons dalam Fandy Tjiptono 2005:147 Lokasi berpengaruh terhadap dimensi – dimensi pemasaran strategis, seperti
fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan fokus
22
strategis. Fleksibilitas suatu lokasi merpakan suatu ukuran sejauh mana sebuah jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah.
Keputusan memilih lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek – aspek yang sifatnya capital intensif. Penyedian jasa harus
mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang respondif terhadap perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan, dan
peraturan dimasa akan datang. Competitive positioning adalah metode – metode yang digunakan agar perusahaan dapat mengembangkan posisi
relatifnya dibandingkan para pesaing.
2.8 Pelayanan
2.8.1 Pengertian Pelayanan
Pelayanan menurut Kotler dalam Fajar Laksana 2008:85 adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasanya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan pemelikan apapun.
Sedangkan menurut Berman 2001:3 pelayanan adalah merupakan komponen dalam bisnis yang tidak dapat dipisahkan baik itu untuk
perusahaan jasa maupun perusahaan dagang. Untuk perusahaan jas, pelayanan ini sebagai produk yang berdiri sendiri, sedangkan pada
perusahaan dagang dan industry sebagai produk tambahan yang bselalu melekat pada produk utamanya.
23
2.9 Garansi Jasa
Garansi jasa menurut fandy tjiptono 2005:474 garansi jasa adalah jaminan kualitas umur pemakaian yang diharapkan atas produk yang dijual
dan sering kali disertai janji pengembalian uang, reparasi, atau pengerjaan ulang.
Garansi jasa bukan sekedar alat pemasran, namun juga berperan sebagai sarana untuk menentukan, meningkatkan, dan mempertahankan
kualitas organisasi penyedia jasa. Ada delapan manfaat garansi jasa bagi perusahaan, yaitu:
1. Garansi yang bagus mendorong perusahaan untuk berfokus pada para
pelanggannya. 2.
Garansi yang efektif memberikan standar yang jelas bagi organisasi 3.
Garansi yang baik mendorong umpan balik yang segera dan relevan dari pelanggan.
4. Bila garansi diminta, maka ada peluang instan untuk melakukan
perbaikan, sehingga kepuasaan dan loyalitas pelanggan dapat tetap dipertahankan.
5. Informasi yang didapat melalui ngaransi dapat dilacak dan
diintegrasikan dalam upaya penyempurnaan kualitas berkesinambungan.
6. Dampak garansi jasa menunjukan moral dan loyalitas karyawan dapat
ditingkatkan melalui penyediaan garansi.
24
7. Bagi pelanggan, garansi mengurangi persepsi negative terhadap
berbagai resiko jasa, dan meningkatkan evaluasi positif terhadap jasa perusahaan sebelum melakukan pembelian.
8. Garansi yang efektif bisa meningkatkan profitabilitas melalui
peningkatan konsumen, loyalitas pelanggan, komunikasi, reduksi biaya, reduksi perputaran karyawan, dan terciptanya budaya layanan
yang kondusif.
2.9.1 Karakteristik Garansi
Karakteristik Garansi yang efektif menurut Hart dalan fandy tjiptono 2005:475
1. Unconditional, garansi tidak disertai dengan beraneka ragam retriksi,
pembatasan, kondisi, dan persyaratan birokratis. 2.
Bermakna, memberikan jaminan atas elemen jasa yang penting bagi pelanggan dan menawarkan kompensasi yang bisa menutupi
ketidakpuasan pelanggan. 3.
Mudah dipahami dan dikomunikasikan oleh karyawan ke pelanggan. 4.
Mudah diminta dan diterima serta tidak memakan waktu yang lama
2.10 Konsumen
Sumarwan 2003: 24 menjelaskan bahwa istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu: konsumen individu dan
konsumen organisasi. Untuk digunakan sendiri. Misalnya membeli pakaian, sepatu, dan sabun. Konsumen individu membeli barang dan jasa
yang akan digunakan oleh anggota keluarga yang lain, misalnya susu
25
formula untuk bayi, atau digunakan oleh seluruh anggota keluarga, misalnya susu formula untuk bayi, atau digunakan oleh seluruh anggota
keluarga, misalnya TV, furniture, rumah, dan mobil. Konsumen individu mungkin juga membeli barang dan jasa untuk hadiah teman, saudara, atau
orang lain. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu san sering disebut sebagai “pemakai
akhir” atau “konsumen akhir”. Jenis kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor
pemerintahan, dan lembaga lainnya sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk, peralatan, dan
jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Pabrik mie instant misalnya harus membeli bahan baku seperti tepung
terigu, bumbu-bumbu, dan bahan baku lainnya untuk membuat dan menjual produk mie instantnya. Demikian juga perusahaan jasa seperti
perusahaan asuransi harus membeli alat tulis, computer, kendaraan untuk bisa menghasilkan jasa yang akan dijualnya.
2.11 Perilaku Konsumen
2.11.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Anwar Prabu 2002:4 menyatakan perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi
yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan.
26
Tatik Suryani 2008:6 perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi dan proses yang dilakukan
untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan, produk, jasa, pengalaman atau ide untk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya
terhadap konsumen dan masyarakat. Ujang Sumarwan 2002:26 menyatakan bahwa perilaku konsumen
adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pasa saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas suatu kegiatan mengevaluasi.
Pendapat lain menurut Solomon 1999 dalam Fandy Tjipto, 2005:39 menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi mengenai proses-
proses yang terjadi saat individu atau kelompok menyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau
pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu.
2.11.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Nugroho J. Setiadi, 2003:11
A. Faktor-faktor Kebudayaan
1. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya
bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya
27
dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, prefensi dan perilaku melalui suatu proses
sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting lainnya.
2. Sub-Budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifikuntuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok
ras, area geografis. 3.
Kelas sosial Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen
dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku
yang serupa. B.
Faktor-faktor Sosial 1.
Kelompok referensi Kelompok seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap ataupun perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah:
a. Kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang
cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat.
28
b. Kelompok-kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan
yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. c.
Kelompok-kelompok aspirasi, kelompok yang seseorang ingin menjadi anggotanya.
d. Kelompok-kelompok diasosiatifmemisahkan diri, adalah sebuah
kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok
referensi dari konsumen sasaran mereka. Orang umumnya sangat di pengaruhi oleh kelompok referensi mereka pada tiga cara:
a. Pertama, kelompok referensi memperlihatkan pada seseorang
perilaku dan gaya hidup baru. b.
Kedua, mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin ”menyesuaikan
diri”. c.
Ketiga, mereka menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek seseoreang
2. Keluarga
Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli:
a. Keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Dari
orang itulah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga
diri dan cinta.
29
b. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang
kelurga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif
3. Peran dan status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok-kelompok selama hidupnya, keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalamsetiap
kelompok dapat di identifikasikan dalam peran dan status. C.
Faktor pribadi 1.
Umur dan tahapan dalam siklus hidup Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.
Beberapa peneliti terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Oarang-orang dewasa biasanya
mengalami perubahan atau tranformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya
2. Pekerjaan
Para pemasara berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
3. Keadaan ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakantingkatnya, stabilitasnya, dan
polanya, tabungan dan hartanya termasuk persentase yang mudah dijadikan uang, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap
mengeluarkan lawan menabung.
30
4. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia ini yang di ekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup
menggambarkan “seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencrminkan sesuatu dibalik
kelas sosial sekarang. 5.
Kepribadian dan konsep diri Adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap oarang yang
memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna
dalam menganalisa perilaku konsumen. D.
Faktor-faktor psikologis 1.
Motivasi Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu
keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik
yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
Teori – teori motivasi : 1.
Teori motivasi Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan - kekuatan psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku manusia sebagian
besar bersifat di bawah sadar. Freud melihat bahwa seseorang akan menekan berbagai keinginan
seiring dengan proses
31
pertumbuhannya dan proses penerimaan aturan sosial. Keinginan – keinginan ini tidak berhasil dihilangkan atau dikendalikan secara
sempurna, dan biasanya muncul kembali dalam bentuk mimpi, salah bicara dan perilaku – perilaku neuritis.
2. Teori motivasi Maslow, menjelaskan mengapa seseorang didorong
oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu pada saat – saat tertentu. Mengapa seseorang menggunakan waktu dan energi yang besar
untuk keamanan pribadi sedangkan orang lain menggunakan waktu dan energy yang besar untuk mengejar harga diri? Jawabannya
adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, dari kebutuhan yang paling mendesak.
Model hirarki kebutuhan Maslow dalam ujang sumarwan 2002:38 :
a. Kebutuhan Fisiologis Physiological Needs
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan tubuh manusia untuk mempertahankan hidup.
Kebuthan tersebut meliputi makanan, air, udara, rumah, pakaian, dan seks.
b. Kebutuhan Rasa Aman Safety Needs
Kebutuhan rasa aman adalah tingkat kedua setelah kebutuhan dasar. Ini merupakan kebutuhan perlindungan fisik bagi
manusia. Manusia membutuhkan perlindungan dari gangguan
32
kriminalitas, sehingga ia bias hidup dengan aman dan nyaman ketika berada dirumah maupun ketika bepergian.
c. Kebutuhan Sosial Social Needs or Belonginess Needs
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman telah terpenuhi, manusia membutuhakan rasa cinta dari orang lain, rasa
memiliki dan dimiliki, serta diterima oleh orang – orang disekelilingnya.
d. Kebutuhan Ego Egoistic or Esteem Needs
Kebutuhan ego atau esteem adalah kebutuhan tingkat keempat, yaitu kebutuhan untuk berprestasi sehingga mencapai derajat
yang lebih tinggi dari yang lainnya. Manusia tidak hanya puas dengan telah terpenuhinya kebutuhan dasar, rasa aman, dan
sosial. Manusia memiliki ego yang kuat untuk bias mencapai prestasi kerja dan karier yang lebih baik untuk dirinya maupun
lebih baik dari orang lain. e.
Kebutuhan Aktualisasi Diri Need for Self-Actualization Derajat tertinggi atau kelima dari kebutuhan adalah keinginan
dari seseorang individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya. Seseorang individu perlu mengekspresikan dirinya dalam suatu aktivitas untuk membuktikan dirinya bahwa ia
mampu melakukan hal tersebut. Seseorang yang berbakat menjadi olahragawan akan terdorong untuk meraih prestasi
33
tertinggi dalam bidang olahraga, untuk menjadi juara pada berbagai pesta olahraga yang bergengsi seperti kejuaraan
nasional,olimpiade dan sebagainya. f.
Teori motivasi Herzbeg, mengembangkan “teori motivasi dua factor”. Teori ini memiliki dua implikasi. Pertama, penjual
haruslah menghindari faktor – faktor yang yang menimbulkan ketidakpuasan. Kedua, produsen haruslah mengidentifikasi
faktor – faktor yang menimbulkan kepuasaan atau motivator – motivator utama dari pembelian.
2. Persepsi
Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk mencipkan
suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. 3.
Proses Belajar Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman. 4.
Kepercayaan dan Sikap Kepercayaan adalah suatu gagasan yang deskriptif yang dimiliki
seseorang terhadap sesuatu.
2.12 Keputusan Pembelian
2.12.1 Pengertian keputusan pembelian
Keputusan pembelian menurut Ujang 2002:289 adalah suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
34
alternative. Seseorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif.
Schiffman dan Kanuk Tatik, 2008:15 mendefenisikan pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai suatu system yang terdiri dari input,
proses, dan output
2.12.2 Proses Keputusan Pembelian
Gambar 1.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Sumber : Nugroho J. Setiadi 2003:16
Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Pengenalan masalah Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat
disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga
suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Mengenali
Kebutuhan Pencarian
Informasi Evaluasi
Alternatif Keputusan
Membeli Perilaku
Pasca Pembeli
35
2. Pencarian informasi
Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber - sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari
masing-masing sumber terhadap keputusan keputusan membeli. Sumber - sumber informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi empat
kelompok : 1.
Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2.
Sumber komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, dan pameran.
3. Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.
4. Sember pengalaman :pernah menangani, menguji,menggunakan
produk. Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari satu
produk dari sumber – sumber komersial, yaitu sumber – sumber yang didominasi oleh para pemasar. Pada sisi lain, informasi yang paling
efektif justru berasal dari sumber – sumber pribadi. Setiap informasi melaksanakan suatu fungsi yang agak berbeda dalam mempengaruhi
keputusan membeli. Informasi komersial umumnya melaksanankan fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi
legitimasi dan atau evaluasi. 3.
Evaluasi alternative Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari
proses evaluasi konsumen bersifat kognitif, yaitu mereka memandang
36
konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan membeli
Konsumen membentuk preferensi terhadap merek – merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk
tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Dua faktor dapat mempengaruhi tujuam membeli dan keputusan membeli tergantung
pada dua hal : 1.
Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen.
2. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.
5. Perilaku sesudah pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan – tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.
Keputusan pembelian barang jasa seringkali melibatkan dua pihak atau lebih. Umumnya ada lima peranan yang terlibat tatik,2008:13.
Kelima peran tersebut meliputi : a
Pemrakarsa initiator, yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide untuk membeli suatu barang jasa.
b Pembawa pengaruh influencer, yaitu orang yang memiliki
pandangan atau nasihat yang mempengaruhikeputusan pembelian.
37
c Pengambil keputusan decider, yaitu orang yang menentukan
keputusan pembelian. d
Pembeli buyer, yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata
e Pemakai user, yaitu orang yang mengkonsumsi dan
menggunakan barang jasa yang dibeli.
38
2.13 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II : KERANGKA TEORI
Bab ini berisikan kerangka teori, defenisi konsep, dan sistematika penulisan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data. BAB IV
: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Berisikan tentang gambaran umum tentang objek atau
lokasi penelitian yang relevan dengan topik penelitian. BAB V
: PENYAJIAN DATA Bab ini berisikan hasil data yang diperoleh dari lapangan
dan atau berupa dokumen yang akan dianalisis. BAB VI
: ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang uraian data – data yang diperoleh
setelah melaksanakan penelitian.
39
BAB VII : PENUTUP
Bab ini membuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.
40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam bentuk
kalimat, seperti kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori,
tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan Sugiyono, 2012: 373-428
Menurut Nawawi 1990:63 penelitian dengan menggunakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dijelaskan sebagai suatu
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan suatu keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
3.2 Jenis Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat narasi dan uraian berupa penjelasan data dari informan baik lisan maupun data
dokumen yang tertulis, yang di deskripsikan sebagai berikut : 1.
Rekaman Audio Dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti merekam wawancara
dengan beberapa pihak terkait yang dianggap perlu untuk dikumpulkan
41
datanya, dari data hasil rekaman tersebut maka dideskripsikan dalam bentuk lampiran wawancara.
2. Dokumentasi
Data ini dikumpulkan dengan melalui berbagai sumber data yang tertulis, baik yang berhubungan dengan masalah kondisi objektif dan
pendukung data lainnya. 3.
Foto Foto merupakan bukti yang tidak dapat diungkapan dengan kata – kata
namun sangat mendukung kondisi objektif penelitian berlangsung.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada Kolam Renang Deli Medan yang beralamat di Jl. Sutomo, No. 4 dengan Kode Pos 20235 Medan, Sumatera Utara.
Letak berdirinya Kolam Renang Deli ini berada di tengah – tengah kota dimana melewati Taman Budaya dan Hotel Grand Angkasa, lokasi Kolam
Renang Deli ini sangat strategis tepatnya di samping Gelanggang Remaja.
3.4 Informan Penelitian
Informan adalah interviewe yang ditanya atau sumber data informasi yang dapat memberikan data atau keterangan atas keadaan diri
orang lain disituasi–situasi lingkungannya Situmorang, 2008:209. Maka peneliti dalam hal ini menggunakan informan yang terdiri antara lain:
1. Informan Kunci key informan yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, informan kunci
42
adalah Kepala Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian dari Kolam Renang Deli adalah Bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE. Penulis memilih
bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE sebagai informan kunci penulis karena menurut penulis bapak Rahmad Hidayat, SE adalah orang yang
mengetahui dan memiliki banyak informasi pokok tentang kolam renang Deli yang merupakan tempat peneliti melakukan penelitian.
Teknik yang peneliti lakukan adalah teknik penarikan sampel purposive judgmental sampling yang digunakan dengan menentukan kriterian
khusus terhadap sampel, terutama orang – orang yang dianggap ahli Prasetyo Bambang, 2005 : 134.
Peneliti memilih teknik purposive untuk informan kunci karena menurut peneliti bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE merupakan orang yang
tahu dan ahli mengenai situasi yang pernag terjadi dikolam renang Deli. Bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE juga lebih mengetahui tentang
konsumen yang datang ke kolam renang Deli Medan ini serta kebiasaan konsumen yang datang ke kolam renang Deli, dan sebagainya.
3. Informan Utama
Yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan utama adalah
konsumen yang mengunjungi tempat pemandian kolam Renang Deli Medan. Peneliti memilih para konsumen yang menjadi informan utama
karena sesuai pengertian informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, dalam hal ini adalah para
43
konsumen atau pengunjungh yang melakukan pemakaian produk jasa air pada kolam renang Deli Medan.
Teknik yang penulis lakukan untuk informan utama ini adalah teknik penarikan sampel aksidental accidental sampling. Dalam penelitian
ini, peneliti mewancarai secara langsung informan dengan mendatang tempat kolam renang Deli Medan. Disana penulis mewancarai secara
langsung konsumen atau pengunjung yang datang secara langsung ke kolam renang Deli Medan.
3.5 Defenisi Konsep
Menurut Singarimbun 1995:34 menyatakan bahwa konsep adalah istilah dari defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Berdasarkan uraian diatas maka defenisi konsep yang
digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Konsumen merupakan penggunapemakai akhir dari suatu produk atau jasa. Produk atau jasa yang telah dibeli oleh konsumen, langsung
dipergunakan oleh konsumen tersebut, tidak untuk diperjualbelikan. 2.
Perilaku Konsumen merupakan setiap tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam proses pembelian produk atau jasa, hal apa yang
membuat dia membeli atau menggunakannya, apa yang dibelikan dan digunakannya, dan sebagainya.
3. Jasa merupakaaktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual.
44
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk menemukan data, fakta, serta keterangan – keterangn yang diinginkan peneliti dalam melakukan penelitian maka penulis
menggunakan dua macam teknik pengumpulan data sebagai berikut: 2.
Teknik Pengumpulan Data Primer 1.
Metode Interview wawancara Metode interview wawancara yaitu teknik pengumpulan data
dengan melakukan Tanya jawab langsung kepada pihak – pihak yang terkait dan berhadapan langsung dengan informan yang
berhubungan dengan objek penelitian sehingga memperoleh informasi terperinci. Dalam hal ini yang peneliti wawancara adalah
bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE selaku Kepala Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian, wawancara terhadap bapak Rahmad
Hidayat Hasibuan, SE adalah untuk memperoleh informasi mengenai kolam renang Deli Medan, contohnya menanyakan
sejarah singkat berdirinya kolam renang Deli Medan, bagaimana membangun kedekatakan dengan konsumen atau pengunjung, dan
hal-hal lainnya yang berkaitan. Dan peneliti juga melakukan wawancara terhadap konsumen atau pengunjung yang datang
secara tiba-tiba dalam mengunjungi kolam renang Deli Medan. 2.
Metode Observasi
45
Metode observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena – fenomena yang ditemukan dilapangan yang
terkait dengan fokus penelitian. Observasi ini ditujukan kepada konsumen atau pengunjung yang
ada di kolam renang Deli Medan. Ini dilakukan agar mengetahui lebih jelas hal apa saja yang membuat konsumen atau pengunjung
memilih tempat rekreasi dikolam renang Deli Medan. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
1. Studi kepustakaan Studi kepustakaan yaitu penumpulan berupa data – data serta
informasi yang didapatkan berdasarkan literatur yang relevan dari judul penelitian seperti buku- buku, pendapat para ahli, artikel,
dan sebagainya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu cara memperoleh data dengan melalui pengkajian data dan penelaahan maupun pendokumentasiaan, serta
melihat data – data historis yang didapatkan dari lokasi penelitian.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan sesuai dengan metode penelitian, teknik yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah
teknik analisis data kualitatif yaitu analisis terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan informasi,
data, dan fakta. Jadi, teknik analisa data yang dilakukan dengan data yang
46
didapatkan dari informan mengenai gambaran serta situasi maupun kondisi di Kolam Renang Deli yang selanjutnya akan diinterprestasikan sesuai
dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
47
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Perusahaan.
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Kolam renang Deli Medan ini merupakan milik dari pemerintah kota Medan yang resmi didirikan pada tahun 1974. Kolam renang ini sengaja
dibangun oleh pemerintah kota Medan guna untuk menyenangkan para masyarakat kota Medan dan penduduk disekitarnya. Awalnya kolam ini
hanya memiliki satu kolam saja yaitu yang disebut dengan kolam induk yaitu ukuran dari 1,20 M – 3,75 M, kolam renang ini pernah menjadi
kolam favorite pada masa kejayaannya, bahkan menjadi tempat berkumpulnya para pencinta renang setiap minggunya, melihat kondisi
masyarakat kota Medan yang antusias kemudian kolam renang ini menambahkan tiga kolam renang lagi diantaranya untuk anak – anak
kolam TK dengan ukuran 50 CM, kolam pemula dengan ukuran 1 M, serta kolam arus dengan ukuran 1, 50 M.
Lokasi penelitian bertempat di Kolam Renang Deli Medan yang beralamat di Jl. Sutomo No. 4 Medan. Dalam penelitian ini Luas Areal
yang diketahui: 15.227 M
2
, Luas Bangunan: 1.837,5 M
2
, Luas Kolam Renang Deli: 602 M
2
, Luas Pelataran Parkir: 230 M
2
, jumlah kolam renang ada empat kolam renang.
Visi dan Misi dari sebuah perusahaan sangat penting, karena akan mencerminkan suatu penilaian masa yang akan datang dan strategi yang
48
berdasarkan analisis eksternal dan internal yang berorientasi kemasa yang akan datang. Visi dan Misi dari Kolam renang Deli Medan adalah sebagai
berikut:
Visi: Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus
lebih cerah dari hari ini.
Misi: Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat kota Medan.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut uraian tugas struktur organisasi yang telah dibentuk sesuai dengan kebijakan perusahaan.
1. Kepala Unit Manager
a. Menyusun rencana kegiatan kerja dan anggaran kolam renang Deli
secara global. b.
Menyusun rencana kebutuhan seluruh kegiatan kolam renang Deli.
KA. UNIT MANAGER
KA. UR KEUANGAN
STAFF KEUANGAN
KA. UR TATA USAHA
KEPEGAWAIAN
STAFF TATA USAHA
KEPEGAWAIAN
KA.UR PERAWATAN
TATA LINGKUNGAN
STAFF PERAWATAN
KEBERSIHAN
KA. UR PROMOSI
PUBLIKASI
STAFF PROMOSI
KA. SUB. UNIT
49
c. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan kolam
renang Deli sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan.
d. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatanserta
memeriksa dan memelihara inventaris kolam renang Deli.
2. KA. Sub Unit
a. Menyusun rencana kegiatan kerja.
b. Menyusun rencana kebutuhan seluruh kegiatan pada kolam renang
Deli. c.
Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan kolam renang Deli sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan oleh kepala
unit manager. d.
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan serta memeriksa dan memelihara kolam renang Deli.
e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan.
f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. KA. UR. Keuangan
a. Menyusun rencana kegiatan kerja dan anggaran.
b. Membuat laporan bulanan keuangan dan karcis.
c. Membuat laporan triwulan keuangan dan karcis.
d. Membuat laporan per semester keuangan dan karcis.
e. Membuat laporan tahunan keuangan dan karcis.
50
f. Menyelenggarakan pengurusan, penyimpanan dan pengamanan yang
berhubungan dengan keuangan kolam renang Deli. g.
Melaksankan dan mengurus masalah piutang, hutang, perpajakan dan asuransi.
h. Bertangguang jawab terhadap semua tugas dibagian keuangan kolam
renang Deli. i.
Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan yang menyangkut dengan bidang tugasnya.
j. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan atasan.
4. Staff Keuangan