Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pemasaran Jasa

23 faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen memilih jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia Persero Medan yaitu faktor – faktor yang terdiri dari Motivasi, Persepsi, Sikap, Pesaing, dan Keputusan Konsumen, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor – faktor yang terdiri dari motivasi, persepsi, dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan konsumen memilih jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia Persero Medan, sedangkan perusahaan pesaing berpengaruhi tinggi terhadap jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia Persero Medan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Kolam Renang Deli Studi Kasus Pada Kolam Renang Deli di Jalan Sutomo Medan“

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : “Faktor-faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa kolam renang Deli Medan?”

1.3. Batasan Masalah

Untuk membatasi lingkup penelitian maka peneliti memberikan batasan masalah. Adapun faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor produk, harga, lokasi, fasilitas, pelayanan, gaya hidup, dan garansi jasa. 24

I.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji faktor- faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa kolam renang Deli Medan.

I.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan dapat memberikan pandangan atau cakrawala yang lebih luas tentang faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. 2. Bagi Perusahaan, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan masukan dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk pemasaran dimasa yang akan datang dan untuk lebih meningkatkan jumlah konsumennya. 3. Bagi Peneliti lainnya, hasil peneliti ini semoga bisa dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 13 BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori – teori yang menggambarkan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1. Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan instumen penting dalam sebuah lingkungan

perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sejenis untuk mendapatkan pangsa pasarnya.Maka diperlukan suatu ide bagaimana suatu produksi mampu memenuhi selera para pembeli, sehingga hasil produksi dapat dijadikan sebagai produk utama maupun produk alternatif bagi pilihan konsumen. Semua perusahaan yang tumbuh menjadi perusahaan besar biasanya mengutamakan pemasaran daripada bidang yang lainnya, karena akhir dari semua dalam bisnis adalah pemasaran. Oleh sebab itu, perusahaan yang menginginkan agar perusahaannya bisa berkembang dan beroperasi secara terus menerus, maka perusahaan harus merencanakan pemasaran yang sesuai dengan kondisi perusahaannya. Menurut Kotler 2001 pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu 14 perusahaan. Menurut Stanton 2001, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial . Menurut Dibb, Simkin, Pride Ferrel 1991 dalam Fandy Tjipto 2005:2, pemasaran adalah sebagai aktifitas individual dan organisasional yang memfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui pengembangan, distribusi, promosi, dan penetapan harga barang, jasa, dan gagasan. 2.1.2 Konsep Pemasaran Tab el 2.1.2 Konsep Pemasaran Konsep Fokus Anggapan Produksi Penekanana biaya produksi dan peningkatan ketersediaan produk Harga murah dan distribusi intensif merupakan dasar pertimbangan utama pembelian Produk Inovasi produk Karakteristik, kinerja, dan kualitas superior merupakan pertimbangan utama konsumen dalam melakukan pembelian. Penjualan Peningkatan penjualan Usaha-usaha penjualan dan 15 promosi harus lebih aktif dan agresif dalam rangka mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian Pemasaran Kepuasan pelanggan Pembelian dan pembelian ulang akan dilakukan apabila pelanggan individual mendapatkan kepuasan dalam pembelian Pemasaran Sosial Kepuasaan pelanggan dan kesejahteraan masyarakat Pembelian dan pembelian ulang akan dilakuakn apabila pelanggan individu dan sosial mendapatkan kepuasan dalam pembelian Sumber: Fandy Tjiptono2005:4 1. Konsep produksi Pemasar yang berpegang pada konsep ini beriontasi pada proses produksioperasi internal. Asumsi yang diyakini adalah konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan gampang diperoleh. Dengan demikian, kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya produksi dan ketersediaan produk distribusi agar perusahaan dapat memperoleh keberuntungan. 2. Konsep produk Dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih mengkehendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur features, atau penampilan superior. Konsenkuensinya, pencapaian 16 tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset dan pengembangan, dan pengendalian kualitas secara berkesinambungan. 3. Konsep penjualan Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan internal, dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi bila perlu, dibujuk agar penjualan dapat meningkat. Sehingga, tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan dan kegiatan promosi secara intensif dan agresif agar mampu mempengaruhi danmembujuk konsumenm untuk membeli, sehingga pada gilirannya penjualan dapat meningkat. 4. Konsep pemasaran Berbeda dengan 3 konsep di atas yang berorientasi pada tingkat penjualan internal, konsep ini berorientasi pada pelanggan lingkungan eksternal, dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. 5. Konsep pemasaran sosial Pemasar yang menganut konsep ini, beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkonstribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. 17

2.2 Pemasaran Jasa

Menurut Miller dan Layton dalam Fandy Tjiptono 2005:2 pemasaran jasa adalah merupakan sistem total aktifitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produksi, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional. Ada 3 pemasaran jasa menurut Gronroos dalam Fandy Tjiptono 2005:143 : 1. Pemasaran eksternal, menggambarkan aktifitas normal yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempersiapkan jasa, menetapkan harga, melakukan distribusi, dan mempromosikan jasa yang bernilai superior kepada para pelanggan. Bila ini bisa dilakukan dengan baik, maka pelanggan akan terikat dengan perusahaan. 2. Pemasaran internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam rangka melatih dan memotivasi para karyawan sebagai aset utama perusahaaan dan ujung tombak pelayanan agar dapat melayani para pelanggan dengan baik. Dan yang lebih penting adalah pemeberian penghargaan, pengakuan yang sepadan, dan manusiawi. Aspek ini bisa membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas, dan rasa ‘memiliki’ setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani. 3. Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi antara pelanggan dan 18 karyawan. Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan empowered dapat memberikan total quality service kepada setiap pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini terealisasi, maka pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan personil dan perusahaan yang bersangkutan.

2.3 Jasa