P-tersedia pada Tanah Sawah

25

4.3.2. P-tersedia pada Tanah Sawah

Provinsi yang memiliki kadar rata-rata P-tersedia tertinggi seperti yang disajikan pada Tabel 6 adalah Jawa Timur yaitu sebesar 139 ppm, selanjutnya adalah Jawa Tengah sebesar 98,3 ppm dan kadar P-tersedia yang terendah adalah Jawa Barat yaitu sebesar 58,8 ppm. Secara keseluruhan rata-rata kadar P-tersedia di Pulau Jawa adalah sebesar 95,1 ppm, sementara daerah yang memiliki P-tersedia tertinggi adalah daerah Bojonegoro di Jawa Timur dengan nilai sebesar 186 ppm dan daerah dengan P-tersedia terendah adalah Palimanan sebesar 10,6 ppm di Jawa Barat. Berdasarkan kriteria PPT 1983, untuk hasil status hara P pada tanah sawah dari total 23 daerah yang diambil di Pulau Jawa, 21 daerah memiliki status P-tersedia sangat tinggi dan dua daerah lainnya yaitu Karawang dan Palimanan yang berada di Jawa Barat berstatus tinggi dan rendah. Berdasarkan rata-ratanya, status hara P-tersedia di Pulau Jawa maupun di ke-3 provinsi berstatus sangat tinggi. Sangat tingginya kadar P-tersedia yang dihasilkan dari 21 lokasi di Pulau Jawa ini diduga adalah berasal dari pemupukan P yang berlangsung secara terus- menerus akibat dari pertanian yang sangat intensif. Hal ini mengingat bahwa P pada tanah-tanah masam akan terfiksasi oleh Al, Fe, dan Mn atau oleh Ca serta Mg pada tanah alkalis Hardjowigeno 2007. Rochayati dan Adiningsih 2002, mengemukakan bahwa jumlah yang digunakan untuk tanaman pangan hingga tahun 1995 mencapai 75 dari total pupuk untuk sektor pertanian. Sekitar 72 pupuk untuk tanaman pangan digunakan dalam program intensifikasi padi sawah. Penggunaan pupuk meningkat pesat setelah perencanaan program intensifikasi yang dimulai tahun 1969 Adiningsih et al., 1989; Moersidi et al., 1991. Rochayati dan Adiningsih 2002 juga mengungkapkan bahwa ditinjau dari segi pendistribusian, sekitar 70 pupuk untuk padi sawah dengan luas panen 5,40 juta ha dialokasikan di Jawa, sedangkan di Luar Jawa dengan luas panen 5,10 juta ha hanya menggunakan pupuk sekitar 30 dari alokasi total. 26

4.3.3. Korelasi Hara P di Tanah Sawah Terhadap Sifat-sifat Tanah Lainnya