5 Unsur ini termasuk hara yang mobil di dalam tanaman, hal ini disebabkan
ketika terjadi kekurangan tanaman akan menunjukkan gejala di dalam jaringan yang tua terlebih dahulu baru diangkut ke bagian-bagian meristem atau jaringan
yang lebih muda Tisdale et al. 1999. Gejala defesiensi P pada tanaman dapat dilihat seperti pertumbuhan terhambat kerdil karena pembelahan sel yang
terganggu, daun-daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun, serta dapat terlihat jelas pada tanaman yang masih muda Hardjowigeno 2007.
2.3. Tanah Sawah
Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.
Istilah tanah sawah bukan merupakan istilah taksonomi tetapi merupakan istilah umum seperti halnya tanah hutan, tanah perkebunan, tanah pertanian dan
sebagainya. Segala macam jenis tanah dapat disawahkan asalkan air cukup tersedia Hardjowigeno et al. 2004. Beberapa ahli lain membatasi tanah sawah
untuk tanah-tanah dengan horizon akumulasi besi-mangan Tan 1968. Ada juga yang menyatakan sebagai tanah yang telah mengalami perubahan akibat
penggenangan oleh air irigasi Dudal 1965, atau tanah yang mengalami proses hidromorfik, baik secara buatan maupun alami Kanno 1978. Tanah sawah soil
rice, paddy soil, lowland paddy soil, artificial hydromorphic soils, great-group anthraquic, sub-group anthropic, aquorizem, sub-group hydraquic dalam
klasifikasi FAO World Reference Base for Soil Resources termasuk ke dalam Anthrosols FAO 1998.
Pengaruh penggenangan dan pengolahan tanah sawah dalam keadaan tergenang dapat menyebabkan perubahan sifat tanah morfologi, fisik, kimia, dan
biologis, sehingga berbeda dengan sifat asalnya terutama pada tanah kering yang disawahkan. Akibatnya dari berbagai jenis tanah yang disawahkan akan dapat
menyebabkan produksi padi yang dihasilkan bervariasi Situmorang dan Sudadi, 2001. Menurut Soepardi 1983, sawah yang termasuk dalam golongan sebagai
lahan basah yang berarti lahan yang untuk sebagian besar dari musim tanam digenangi atau dijenuhi air memiliki tiga jenis yaitu:
6 1.
Sawah beririgasi atau sawah tadah hujan merupakan pengusahaan tanah yang menerapkan kaidah konservasi lahan. Erosi yang terjadi
sangat minimum. Tanaman yang di tumbuhkan terbatas pada yang tahan genangan seperti padi dan di musim tidak tergenang ditanami
palawija. 2.
Sawah lebak adalah suatu bentuk pengusahaan tanah yang mengandalkan airnya dari banjir. Air sungai yang meluap
menggenangi hamparan lahan yang ada di kiri kanan sungai. 3.
Sawah pasang surut hampir serupa dengan sawah lebak, hanya berbeda dalam irama naik turunnya permukaan air, pada sawah
pasang surut permukaan air berubah tiap hari, sedangkan pada sawah lebak adalah musiman.
Proses-proses yang terjadi pada tanah sawah adalah gleisasi, eluviasi, iluviasi besi dan mangan, grayasi, pembentukan tapak bajak, pembentukan kutan
pemupukan suatu bahan pada permukaan tertentu yang membentuk selaput, akumulasi atau dekomposisi, alterasi bahan organik, dan proses-proses lain yang
menyebabkan difrensiasi profil tanah sawah Situmorang dan Sudadi, 2001.
2.4. Lahan Kering Up Land