Fosfor pada Tanaman TINJAUAN PUSTAKA

4 fosfor dalam tanah dari sumber pupuk yang diberikan Buckman dan Brady, 1964. Sebagian besar fosfor dalam tanah umumnya tidak tersedia bagi tanaman meskipun keadaan lapangan paling ideal, sehingga masalah utama pada tanah- tanah masam adalah kekahatan fosfor P, fiksasi P yang tinggi dan keracunan Al, Mn dan kadang-kadang Fe. Kekahatan P pada umumnya parah disebabkan terikatnya unsur-unsur tersebut secara kuat pada tanah seperti mineral liat tipe 1 : 1 dan oksida-oksida Al dan Fe, maupun reaksi antara P dengan Al, sehingga unsur P tidak tersedia untuk tanaman Radjagukguk 1983.

2.2. Fosfor pada Tanaman

Fosfor merupakan satu dari enam belas hara esensial bagi tanaman Tisdale dan Nelson, 1975; Buckman dan Brady, 1964, sehingga keberadaannya bagi tanaman dibutuhkan dalam jumlah yang relatif banyak dan tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Hal ini terjadi karena peranan fosfor bagi tanaman sangatlah penting, seperti: merangsang pertumbuhan anakan, perkembangan akar, meningkatkan jumlah gabah tiap malai, mempercepat pertumbuhan bibit, dan pembungaan serta mendorong serapan N pada awal pertumbuhan De Datta 1981, sedangkan menurut Dobermann dan Fairhust 2000, pada tanaman padi P berperan pada perkembangan akar, perbanyakan rumpun, percepatan pembungaan, dan pemasakan buah. Tanaman biasanya mengabsorpsi P dalam bentuk ion orthofosfat primer H 2 PO 4 - dan sebagian kecil dalam bentuk sekunder HPO 4 2- . Absorpsi kedua ion itu oleh tanaman dipengaruhi oleh pH tanah sekitar akar, pada pH tanah yang rendah, absorpsi bentuk H 2 PO 4 - akan meningkat Leiwakabessy et al. 2003. Hal ini didukung oleh Havlin et al. 2005, yang menyatakan bahwa ketersediaan P tertinggi diketahui berada pada pH sekitar 6,5 dan pada pH 7,2 jumlah ion H 2 PO 4 - ≈ HPO 4 2- , jika pH turun maka jumlah H 2 PO 4 - HPO 4 2- demikian pula sebaliknya, sedangkan berdasarkan laju penyerapan maka H 2 PO 4 - lebih cepat diserap daripada HPO 4 2- . Walaupun fosfor merupakan unsur makro yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, tetapi kadarnya di dalam tanaman lebih rendah dari N dan Ca Leiwakabessy et al. 2003. 5 Unsur ini termasuk hara yang mobil di dalam tanaman, hal ini disebabkan ketika terjadi kekurangan tanaman akan menunjukkan gejala di dalam jaringan yang tua terlebih dahulu baru diangkut ke bagian-bagian meristem atau jaringan yang lebih muda Tisdale et al. 1999. Gejala defesiensi P pada tanaman dapat dilihat seperti pertumbuhan terhambat kerdil karena pembelahan sel yang terganggu, daun-daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun, serta dapat terlihat jelas pada tanaman yang masih muda Hardjowigeno 2007.

2.3. Tanah Sawah