26
4.3.3. Korelasi Hara P di Tanah Sawah Terhadap Sifat-sifat Tanah Lainnya
Tabel 7. Korelasi P-tersedia dan P-potensial pada Tanah Sawah Terhadap Sifat-sifat Tanah Lainnya
P-tersedia P-potensial
C-total N-total
CN Ca
dd
Mg
dd
KTK EC
pH H
2
O P-potensial
0,359 C-Total
-0,218 0,044
N-Total -0,297
0,061 0,984
CN 0,457
-0,160 0,027
-0,142 Ca
dd
0,425 -0,270
-0,269 -0,372
0,688 Mg
dd
-0,194 -0,223
-0,118 -0,086
-0,219 0,268
KTK 0,250
-0,291 0,079
-0,015 0,615
0,754 0,212
EC -0,012
-0,008 -0,176
-0,167 -0,047
0,380 0,617
-0,081 pH H
2
O 0,432
-0,120 -0,687
-0,747 0,361
0,677 0,355
0,330 0,366
Ketinggian 0,014
0,114 0,342
0,360 -0,063
-0,372 -0,409
-0,369 -0,230
-0,411 Keterangan: Berbeda nyata, Berbeda Sangat Nyata
27 Hasil uji korelasi P-potensial dan P-tersedia di tanah sawah terhadap sifat-
sifat kimia tanah seperti C-total, N-total, CN, Ca
dd
, Mg
dd
, KTK, EC, dan pH disajikan pada Tabel 7. Dari analisis menunjukkan bahwa untuk P-tersedia
memiliki korelasi positif dengan Ca
dd
dan pH, sehingga semakin tinggi Ca
dd
dan pH maka makin tinggi pula kadar P-tersedia. Fosfor paling mudah diserap
tersedia oleh tanaman pada pH netral kisaran 6,0 – 7,0. Meningkatnya pH menyebabkan juga meningkatnya kadar Ca dalam tanah, sedangkan bentuk P
yang terfiksasi oleh Ca seperti monokalsium fosfat lebih mudah larut daripada yang terfiksasi oleh Fe maupun Al Hardjowigeno 2007.
4.3.4. Kadar Hara P-potensial dan P-tersedia Tanah Sawah Berdasarkan Perbedaan Lokasi
Perbedaan kadar P-potensial dan P-tersedia tanah sawah berdasarkan lokasi disajikan pada Tabel 8. Untuk P-potensial ppm menghasilkan nilai
sebagai berikut: pada Jawa Barat 721 ± 436 n=7, Jawa Tengah 1.320 ± 762 n=11, dan Jawa Timur 784 ± 283 n=5. Dilihat dari nilai standar deviasinya,
diduga hal ini disebabkan oleh keragaman antar lokasi maupun antar provinsi yang tinggi satu dengan yang lain. Selain itu dapat pula disebabkan oleh
pemupukan P yang sangat bervariasi pada setiap lokasi. Untuk nilai P-tersedia ppm menunjukkan bahwa Jawa Barat adalah 58,8
± 35,8 n=7, Jawa Tengah 98,3 ± 27,2 n=11, dan Jawa Timur adalah 139 ± 42,4 n=5. Dilihat dari nilai standar deviasinya diduga hal ini disebabkan oleh
pemupukan P yang sama-sama intensif di setiap lokasi serta juga iklim yang tidak terlalu berbeda antar lokasi dalam satu provinsi.
Tabel 8. Rata-rata dan Standar Deviasi Kadar Hara P di Tanah Sawah Berdasarkan Lokasi
Lokasi P-tersedia
P-potensial Rata-rata
StDev Rata-rata
StDev Jawa Barat
58,8 35,8
721 436
Jawa Tengah 98,3
27,2 1.320
762 Jawa Timur
139 42,4
784 283
28
4.3.5. Kadar Hara P-potensial dan P-tersedia Tanah Sawah Berdasarkan Perbedaan Jenis Tanah