Analisis Contoh Tanah Metode Penelitian

13 Tabel 2. Lokasi Pengambilan Contoh Tanah Pertanian Lahan Kering di Pulau Jawa dan Jenis Tanahnya Provinsi Nama Lokasi Ordo Tanah USDA 2010 Jawa Barat Ciamis Inceptisols Malangbong Andisols Lembang Andisols Lembang Andisols Segalaherang Andisols Darangdan Andisols Bantar Kambing Ultisols Jawa Tengah Batang Inceptisols Kudus Inceptisols Wonogiri Andisols Wonosari Vertisols Borobudur Inceptisols Lumbir Ultisols Jawa Timur Bancar Inceptisols Tuban Inceptisols Paciran Vertisols Tambak Rejo Vertisols Brawijaya Farm - Batu Andisols Ngantang Andisols Tulungagung Inceptisols

3.3.3. Analisis Contoh Tanah

Tanah yang telah diambil dari berbagai lokasi yang dipilih tersebut lalu di kering-udarakan di laboratorium. Setelah itu dilakukan proses penumbukan tanah dan disaring. Analisis P-Potensial dilakukan dengan larutan pengekstrak HCl 25 dan analisis P-tersedia dilakukan dengan metode P-Bray 1. 14 Analisis Sifat-sifat Kimia Tanah Analisis ini dilakukan agar mengetahui sifat-sifat kimia contoh tanah yang telah diambil, meliputi N-Total yang diperoleh dengan menggunakan metode Kjehdahl, KTK dan basa-basa dapat ditukar diperoleh dari hasil ekstraksi dengan 1 M NH4OAc pH 7, EC diukur dengan alat EC meter, C-organik diperoleh dengan metode Walkey and Black, dan pH H 2 O 1:1 yang diukur dengan alat pH meter. Analisis P-tersedia dengan metode Bray-1 Tanah yang telah dalam kondisi kering dan lolos saringan mesh berkuran 0,5 mm ditimbang sebanyak 1,5 g dan dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Tambahkan larutan P-A sebanyak 15 ml, lalu dikocok pada mesin pengocok selama 15 menit dan disaring kedalam botol plastik. Hasil saringan dipipet sebanyak lima ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 ml larutan P-B kemudian dikocok, lalu tambahkan lagi lima tetes larutan P-C dikocok dan didiamkan selama 15 menit. Kerapatan optik dari contoh dan larutan baku yang telah dibuat 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm dapat diukur dengan alat ukur spectrophotometer pada panjang gelombang 660 µm. Analisis P-potensial dengan Pengekstrak HCl 25 Tanah yang telah dalam kondisi kering dan lolos saringan mesh berkuran 0,5 mm ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 125 ml, lalu ditambahkan HCl 25 sebanyak 12,5 ml dan dibiarkan satu malam dengan kondisi erlenmeyer tertutup, kemudian dikocok selama satu jam dan disaring ke dalam labu takar 100 ml dan ditera sampai tepat 100 ml dengan aquades lalu dikocok agar larutan tercampur secara merata. Pipet sebanyak lima ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan lima ml larutan P-B kemudian dikocok, tambahkan lima tetes larutan P-C lalu dikocok kembali dan diamkan selama 15 menit. Kerapatan optik dari contoh dan larutan baku yang telah dibuat 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm diukur dengan alat ukur spektrophotometer pada panjang gelombang 660 µm. 15

3.3.4. Analisis Data dan Penetapan Kelas Status Hara Fosfor Tanah