UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
h. Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan
Asam stearat merupakan bahan yang stabil; dan juga dapat ditambahkan antioksida; Disimpan wadah di tempat yang sejuk dan kering.
i. Inkompatibilitas
Asam stearat tidak kompatibel dengan kebanyakan logam hidroksida dan juga mungkin dengan basa, zat pereduksi, dan oksidator.
2.10.2 Gliserin Rowe, 2009
a. Struktur Molekul
Gambar 2.8 Struktur Molekul Gliserin
b. Rumus Empiris dan Berat Molekul
C
3
H
8
O
3
BM: 92,09
c. Kategori Fungsional
Emollient; humektan.
d. Aplikasi dalam Formulasi dan Teknologi Farmasi
Dalam formulasi farmasi topikal dan kosmetik, gliserin digunakan terutama untuk humektan dan sifat emolien. Gliserin digunakan
sebagai pelarut atau cosolvent dalam krim dan emulsi.
e. Deskripsi
Gliserin adalah, tidak berwarna, tidak berbau, kental, cairan higroskopis jelas; memiliki rasa manis, kira-kira 0,6 kali semanis
sukrosa.
f. Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan
Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak rentan terhadap oksidasi oleh atmosfer di bawah kondisi penyimpanan biasa, tetapi
terurai pada pemanasan. Campuran dari gliserin dengan air, etanol 95, dan propilen glikol stabil secara kimiawi. Gliserin dapat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengkristal jika disimpan pada suhu rendah; kristal tidak meleleh sampai hangat untuk 20
o
C. Gliserin harus disimpan dalam wadah
kedap udara, di tempat yang sejuk dan kering. g.
Inkompatibilitas
Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan oksidator kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat, atau kalium permanganat. Dalam
larutan encer, hasil reaksi pada tingkat yang lebih lambat dengan beberapa produk oksidasi yang terbentuk. Hitam warna gliserin terjadi
di hadapan cahaya, atau kontak dengan seng oksida atau dasar bismuth nitrat.
2.10.3 Setil Alkohol Rowe, 2009
a. Struktur Molekul
Gambar 2.9 Struktur Molekul Setil Alkohol
b. Rumus Empiris dan Berat Molekul
C
16
H
34
O BM : 242.44
c. Kategori Fungsional
Agen pengemulsi dan agen pengeras.
d. Aplikasi dalam Formulasi dan Teknologi Farmasi
Dalam lotion, krim, dan salep, setil alkohol digunakan karena emolien yang, penyerapan air, dan sifat pengemulsi. Hal ini meningkatkan
stabilitas, memperbaiki tekstur, dan meningkatkan konsistensi. Sifat emolien terjadi karena penyerapan dan retensi setil alkohol di epidermis
dimana ia melumasi dan melembutkan kulit.
e. Deskripsi
Setil alkohol berbentuk lilin, serpihan putih, butiran, atau kubus. Memiliki bau khas yang samar dan rasa hambar.