UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Industri Agro, Laboratorium Formulasi Sediaan Padat, Laboratorium Penelitian II, dan
Laboratorium Sediaan Steril Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Waktu penelitian dimulai
pada bulan Februari sampai dengan September 2015.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: spatula, batang pengaduk, labu ukur, pipet tetes, cawan penguap, kaca arloji, penangas air,
magnetic stirer, termometer, gelas ukur, gelas piala, timbangan, kertas perkamen, kertas whatmann no.42, object glass, wadah, kuvet, Viskometer Brookfield, pH
Universal Indicator Paper, pH meter, Oven, Spektrofotometer UV-Vis, Mesh 20, Sentrifuge, alat press hydraulic, vacuum filter, dan filter membrane.
3.2.2 Bahan Utama
Bahan utama yang digunakan adalah dedak padi.
3.2.3 Bahan Kimia
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: dedak, n- heksan, etil asetat, TEA, gliserin, asam stearat, setil alkohol, metil paraben, propil
paraben, aquadest, dan air.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Preparasi Dedak Padi
Sampel bekatul didapatkan dari daerah Kampung Cijolang, Desa Linggasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dedak
yang didapat berasal dari jenis Padi Ciherang. Untuk mendapatkan bekatul yang diinginkan, padi digiling menggunakan
alat hiller yang ada. Padi digiling sampai didapatkan beras yang bersih dari
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekam dan bekatul, yaitu dua kali proses penggilingan. Setelah proses penggilingan selesai, bekatul diambil disimpan dalam wadah kering dan tertutup.
Dedak yang didapat lalu diayak menggunakan mesh 20 untuk menyamakan ukuran partikel serta untuk memisahkan dari bahan pengotor
lainnya.
3.3.2 Pengolahan Minyak Dedak
3.3.2.1 Stabilisasi Dedak Padi Nasir, 2009
Dedak di stabilisasi dengan melakukan pemanasan menggunakan oven selama 15 menit dengan suhu 110
o
C. 3.3.2.2
Ekstraksi Dedak Padi dengan Metode Cold Press Sesuai Standar BBIA
Dedak yang sudah di stabil lalu di ekstraksi menggunakan metode Cold Press. Dedak sebanyak 4kg di basahi menggunakan n-heksan sebanyak 4L dan
dimasukkan ke alat press, alat ditekan untuk mendapatkan minyak mentah menggunakan sekrup jenis hydraulic. Setelah didapatkan larutan ekstrak, larutan
lalu di evaporasi dengan suhu 40
o
C untuk memisahkan minyak dengan pelarut n- heksan. Dan didapatlah Crude Rice Bran Oil CRBO.
CRBO yang didapat lalu di murnikan untuk memisahkan kandungan pati dan pengotor yang terdapat didalamnya. CRBO di saring menggunakan kertas
saring whatmann no.42 pada corong buchner dan di vakum. Lalu minyak yang didapat dimasukkan ke dalam corong pisah dan dicampur dengan air panas.
Kocok dan diamkan beberapa saat. Akan terbentuk 3 fase yaitu minyak atas, pati tengah dan air bawah.
Keluarkan fase bagian tengah dan bawah, sampai tersisa hanya fase minyaknya saja. Campurkan kembali minyak dengan air panas, lalu kocok kembali dan
diamkan sampai terjadi pemisahan fase kembali. Dan pisahkan kembali minyak dari fase lainnya. Lalu minyak yang didapat di sentrifuge untuk memastikan ada
atau tidaknya endapan pati yang tersisa. Maka didapatkan Rice Bran Oil RBO.
3.3.3 Karakterisasi RBO Sesuai Standar BALLITRO
Minyak RBO yang didapat di karakterisasi dengan metode titrimeri sesuai standar BALLITRO untuk mendapatkan bilangan penyabunan, bilangan iod dan
bilangan peroksida.