Perguruan tinggi merupakan perusahaan jasa, karena perguruan tinggi salah satu pelayanan publik yang bergerak dalam bidang pendidikan yang dapat dipegang
oleh pemerintah maupun swasta. Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003, “pelayanan publik adalah segala kegiatan
pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang- undangan”.
8
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, “pelayanan publik didefinisikan sebagai
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, danatau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaran pelayanan publik”.
9
Dari dua pengertian pelayanan publik diatas didapatkan suatu esensi bahwa ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan publik ditentukan oleh tingkat
kepuasan penerima pelayanan. Menur ut Fajar Ariyanti “kepuasan penerima
pelayanan dicapai apabila sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan nya”
10
Pelayanan yang diberikan di perguruan tinggi bukanlah memberikan pelayanan semata, tetapi pelayanan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dimana hasil dari
terciptanya pemenuhan kebutuhan dan harapan mahasiswa adalah kepuasan mahasiswa.
3. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Asumsi sebagian masyarakat menilai bagus atau tidaknya sebuah lembaga pendidikan berawal dari bentuk fisik lembaga pendidikan tersebut seperti bentuk
bangunan, serta berbagai fasilitas yang terlihat secara kasat mata. Bentuk fisik dari lembaga pendidikan termasuk dalam dimensi-dimensi sarana dan prasarana, maka
tidak dapat disalahkan apabila terdapat asumsi seperti itu. Karena sarana dan
8
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, 2003, h. 4, http:www.menpan.go.idjdihpermen-
kepmenkepmenpan-rbfile216-kepmenpan-2003-no-063
9
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25, Pelayanan Publik, 2009, h. 3 http:dki.kemenag.go.idfilefileUndangundangjcls1363200676.pdf
10
Fajar Ariyanti, Manajemen Pelayanan Rumah Sakit, Ciputat: UIN Press Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015, h. 139
prasarana pendidikanpembelajaran salah satu faktor yang menentukan kepuasan konsumen jasa pendidikan dan dapat diibaratkan sebagai sebuah kebutuhan pokok
yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi lembaga pendidikan dalam rangka memberikan layanan terbaik kepada konsumen jasa dalam bidang pendidikan.
Secara etimologis sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan dan sebagainya.
11
Menurut tim penyusun pedoman pembakuan media pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.
12
Menurut E. Mulyasa Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususya
proses belajar-mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pembelajaran.
13
Dari berapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah berbagai peralatanperlengkapan yang dipergunakan secara langsung di
lingkungan kampus untuk menunjang proses perkuliahan agar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan berkelanjutan guna mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan pengertian dari prasarana pendidikan adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya bangunan sekolah, lapangan
olahraga dan sebagainya.
14
Menurut Ibrahim Bafadal prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
15
11
Yusak Burhanudin, Administrasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1998, h. 76-77
12
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993, Cet. 2, h. 81-82
13
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 7, h.49
14
Yusak Burhanudin. Loc. cit.
15
Ibrahim Bafadal, Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah: Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, Cet.1, h.2
Menurut ahli lain secara etimologis prasana pendidikan adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
prasarana pendidikan adalah alat yang tidak langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan seperti bangunan sekolah, lapangan olahraga, dan
sebagainya.
16
Dilihat dari pengertian di atas, prasarana pendidikan memberikan kontribusi secara tidak langsung dalam menunjang proses pendidikan, seperti elevator
merupakan prasarana yang memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk menuju lantai atas, mushola sebagai prasarana bagi mahasiswa untuk menjalankan ibadah,
dan fasilitas-fasilitas lainnya yang menunjang proses pendidikan di kampus. Menurut Suryadi sarana dan prasarana pendidikan yang disebutnya sebagai
fasilitas pendidikan, menyebutkan bahwa: sarana pendidikan umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung
dipergunakan dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan, seperti : gedung, ruang belajarkelas, alat-alatmedia pendidikan, meja, kursi dan
sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan seperti : halaman,
kebuntaman sekolah, jalan menuju ke sekolah.
17
Maka jika di lihat dari berbagai pengertian di atas, sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor krusial dalam jenjang pendidikan. Termasuk jenjang
pendidikan tinggi, sarana dan prasarana pendidikan menjadi salah satu daya pikat bagi konsumen jasa pendidikan.
4. Fungsi, Jenis, dan Sifat Sarana dan Prasarana Pendidikan
Ditinjau dari fungsinya dalam proses pembelajaran, sarana dapat memliki fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi langsung terhadap proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan.
18
Alat pelajaran adalah semua benda yang dapat digunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar. Alat
peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat
16
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Jakarta: CV. Multi Karya Mulia, 2007, Cet. 1 h.7
17
Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi, Jakarta: PT. Sarana Panca Karya Nusa, 2009, h.124
18
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, cet. 1, h. 115