Untuk memberikan interprestasi atas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interprestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto,
yaitu sebagai berikut: 1. Sangat Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81 - 100.
2. Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61 - 80. 3. Kurang Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41 - 60
4. Tidak Puas, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40. Untuk menentukan presentase, digunakan perhitungan sederhana dengan
langkah-langkah sebagai berikut: Menentukan nilai harapan NH. Nilai ini dapat diketahui dengan
mengkalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi. Menghitung nilai skor NS. Nilai ini merupakan nilai rata-rata
sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
P = Presentase
NS = Nilai Skor, dapat diketahui dengan membagi skor dengan
jumlah responden NH
= Nilai Harapan dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.
100 x
NH NS
P
32
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 1.
Sejarah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan didirakan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dilingkungan Departemen Agama RI baik dalam lingkungan birokrasi
maupun tenaga-tenaga teknis sebagai guru madrasah, hakim, panitera, penghulu, juru penerang agama, supervisior pendidikan, dan untuk kepentingan internal lainnya.
Pada tahun 1950 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan masih bernama Pendidikan Guru Agama PGA dan Sekolah Guru Hakim Agama SGHI yang dikelola oleh
Djawatan Pendidikan Agama Djapenda setingkat direktorat saat ini. Memasuki pertengahan tahun 1957 tepatnya pada bulan Juni Djapenda
mendirikan Akademia Dinas Ilmu Agama ADIA di Jakarta, sementara di Yogyakarta pada tahun 1951 berdiri Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri PTAIN.
Pada bulan Mei 1960 Presiden mengeluarkan peraturan yaitu Perpres RI Nomor 11 tahun 1960 terkait dengan menggabungkan dua institusi PTAIN dengan ADIA
menjadi Institut Agama Islam Negeri IAIN, dengan empat fakultas, yaitu: Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Syariah di Yogyakarta dan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas
Adab di Jakarta. Melalui persetujuan Menteri Agama pada tahun 1963 membentuk dua IAIN,
yakni IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta dan IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta. Dengan demikian, sejak tahun 1963, IAIN Jakarta berdiri sendiri mengelola seluruh
programnya sendiri, serta membina tiga Fakultas, yaitu: Fakultas Tarbiyah, Fakkultas Adab dan Fakultas Ushuluddin.
Sejak IAIN berubah menjadi Universitas Islam Negeri tanggal 20 Mei 2002 dengan Kepres No. 31 tahun 2002 selain nama fakultas diubah menjadi Fakultas Ilmu