Review Studi Terdahulu LANDASAN TEORI

Sedangkan sistem keuangan dan kondisi makroekonomi seperti FSI, dan PDB mempengaruhi penetapan likuiditas involuntary bank kecil. Inflasi X 5 dan DPK X 6 . Penulis meneliti berdasarkan laporan keuangan bulanan gabungan BUS dan UUS dari periode 2013- 2015. 4. Kartika Wahyu Sukarno dan Muhamad Syaichu, Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia, Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi Vol. 3, No.2, Juli, Tahun 2006, http:ejournal.undi p.ac.idindex.phps mo, Universitas Diponegoro. Metode yang digunakan analisis regresi berganda. Data yang digunakan laporan keuangan tahunan periode 2001-2005 bank umum di Indonesia. Bank tersebut terdiri dari 4 Bank persero, 27 Bank swasta nasional devisa, dan 28 bank swasta nasional non devisa. Diperoleh hasil penelitian bahwa variabel CAR dan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA, DER berpengaruh negatif tidak signifikan, dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Sampel yang digunakan dalam penelitian penulis adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. Metode yang digunakan penulis ialah dengan analisis regresi linier berganda. Sedangkan untuk variabel Y NPF dan Variabel X Rasio Likuiditas { FDR X 1 , BOPO X 2 }, Rasio Profitabilitas { NOM X 3 , ROA X 4 }, Inflasi X 5 dan DPK X 6 . Penulis meneliti berdasarkan laporan keuangan bulanan gabungan BUS dan UUS dari periode 2013- 2015. 5. Saekhu, Pengaruh Inflasi terhadap Kinerja Pembiayaan Bank Syariah, Volume Pasar Uang Antar Bank Syariah, dan Posisi Outstanding Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, UIN Walisongo Semarang, Jurnal Economica Vol. IV Edisi 1 Mei 2015. Metode yang digunakan adalah Vector Autoregression VAR. Data yang digunakan ialah data bulanan perbankan syariah dari September 2006 hingga September 2014. Variabel Y ialah Inflasi, sedangkan Variabel X diantaranya FDR, NPF, VPUAS, dan OSWBI. Hasil yang didapat ialah Inflasi berpengaruh positif terhadap semua variabel X. Meskipun demikian, pengaruhnya sangat kecil, tidak signifikan, dan hanya berlangsung dalam jangka pendek saja. Sampel yang digunakan dalam penelitian penulis adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. Metode yang digunakan penulis ialah dengan analisis regresi linier berganda. Sedangkan untuk variabel Y NPF dan Variabel X Rasio Likuiditas { FDR X 1 , BOPO X 2 }, Rasio Profitabilitas { NOM X 3 , ROA X 4 }, Inflasi X 5 dan DPK X 6 . Penulis meneliti berdasarkan laporan keuangan bulanan gabungan BUS dan UUS dari periode 2013- 2015. 6. Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, Pengaruh Internal Capital Adequency Metode yang digunakan OLS analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan adalah Sampel yang digunakan dalam penelitian penulis adalah Bank Umum Syariah dan Unit Ratio CAR, Financing to Deposit Ratio FDR, dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional BOPO dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia, Jurnal Aplikasi Manajemen JAM Vol. 14 No.1 2016 Terindeks dalam Google Scholar, Sekolah Pacasarjana Universitas Airlangga Surabaya. data bulanan dari tahun 2010- 2013. Hasil yang didapat adalah Variabel CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. FDR berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Variabel ROA. Usaha Syariah di Indonesia. Metode yang digunakan penulis ialah dengan analisis regresi linier berganda. Sedangkan untuk variabel Y NPF dan Variabel X Rasio Likuiditas { FDR X 1 , BOPO X 2 }, Rasio Profitabilitas { NOM X 3 , ROA X 4 }, Inflasi X 5 dan DPK X 6 . Penulis meneliti berdasarkan laporan keuangan bulanan gabungan BUS dan UUS dari periode 2013- 2015. 7. Puri Hukmi Lestari, Pengaruh BOPO, FDR, dan NPF terhadap Net Operating Margin NOM Perbankan Syariah di Indonesia, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Metode yang digunakan ialah Ordinary Least Square OLS dengan program Eviews 6.0. Data digunakan yakni data runtut bulanan perbankan syariah periode 2010-2013. Hasil yang didapatkan ialah BOPO dan NPF tidak berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif tehadap Sampel yang digunakan dalam penelitian penulis adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. Metode yang digunakan penulis ialah dengan analisis regresi linier berganda. Sedangkan NOM, sedangkan FDR tidak berpengaruh namun memiliki hubungan positif terhdapa NOM. Pada uji simultan, seluruh variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. untuk variabel Y NPF dan Variabel X Rasio Likuiditas { FDR X 1 , BOPO X 2 }, Rasio Profitabilitas { NOM X 3 , ROA X 4 }, Inflasi X 5 dan DPK X 6 . Penulis meneliti berdasarkan laporan keuangan bulanan gabungan BUS dan UUS dari periode 2013- 2015.

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran memuat hubungan antar variabel berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu. 1. Pengaruh FDR terhadap NPF. Firmansyah 2014 menemukan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap NPF. Dalam dunia perbankan syariah likuiditas diukur dengan Finance to Deposit Ratio sedangkan pada perbankan konvensional yaitu Loan to Deposit Ratio. FDR merupakan suatu rasio untuk mengukur kemampuan bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan kepada nasabah yang mana dalam penyaluran pembiayaan tersebut dana yang digunakan ialah dari dana yang dihimpun oleh bank terutama dari dana pihak ketiga atau dana dari masyarakat luas. FDR yang melampaui standar ketentuan BI akan mengindikasikan bahwa bank tersebut belum bisa menghimpun dana pihak ketiga yang cukup untuk menyalurkan pembiayaan. Jika kondisi bank syariah lebih likuid maka cenderung bank syariah lebih fleksibel dalam menyalurkan pembiayaan meskipun tingkat kemacetan sedang meningkat. Biasanya bank syariah lebih giat menangani pembiayaan bermasalah jika kondisi likuiditas sedang kurang baik. 2. Pengaruh BOPO terhadap NPF. BOPO merupakan rasio biaya operasional yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan Operasional pada suatu bank. Apabila rasio BOPO terlalu tinggi atau sama dengan pendapatan operasional maka bank tersebut tidak akan mendapatkan keuntungan. Dalam meminimalisir pembiayaan bermasalah hal yang perlu dilakukan oleh bank ialah dengan meningkatkan pendapatan daripada biaya yang dikeluarkan. Rasio BOPO yang rendah dan tingkat NPF yang rendah pula maka akan mengindikasikan bahwa manajemen pembiayaan bank syariah mampu bekerja secara optimal. 3. Pengaruh NOM terhadap NPF. Lestari 2013 menemukan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap NOM. NOM ditentukan oleh banyaknya pendapatan operasional dari pembiayaan dikurangi dana bagi hasil. Jika pembiayaan disuatu bank banyak yang bermasalah, hal tersebut menyebabkan cicilan margin maupun bagi hasil yang diterima bank akan berkurang sehingga menyebabkan pendapatan operasional terhambat dan pada akhirnya memperkecil NOM. 4. Pengaruh ROA terhadap NPF. Semakin besar NPF akan mengakibatkan menurunnya ROA, yang menunjukan kinerja keuangan bank yang menurun. ROA yang turun akan mengindikasikan bahwa manajemen pembiayaan bank tersebut tidak secara optimal dalam mengelola pembiayaan yang mengakibatkan pengembalian atas aset bank yang digunakan untuk pembiayaan menurun. 5. Pengaruh Inflasi terhadap NPF. Dampak inflasi menyebabkan tingginya risiko default. Saekhu 2015 menemukan bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen pembiayaan bank syariah dalam hal ini FDR dan NPF. Jika pembiayaannya berdasarkan akad bagi hasil dimana jika pihak debitur mengalami kerugian usaha maka kerugian ini juga ditanggung oleh bank syariah risk sharing. Jika jenis pembiayaannya adalah akad jual beli murabahah maka tingginya inflasi dapat membuat produk pembiayaan syariah secara umum menjadi relatif lebih mahal. b. Pengaruh DPK terhadap NPF. Dana pihak ketiga merupakan salah satu sumber dana untuk pembiayaan di bank. Dari dana pihak ketiga tersebut, bank dapat mengelolanya hingga memperoleh pendapatan. DPK yang tinggi akan lebih memudahkan bank dalam memberikan pembiayaan, namun bila pembiayaan yang diberikan terlalu berlebihan maka lebih memungkinkan tingkat NPF menjadi tinggi. Berdasarkan uraian diatas, hubungan antar variabel yang telah dijelaskan dapat dilihat pada bagan kerangka pemikiran dibawah ini : H1 H2 H3 H4 H5 H6 Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

ANALISIS PENGARUH DPK, ROA, NPF, BOPO, SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATIO) , DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN UMKM PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH (PERIODE 2009-2012)

0 3 129

ANALISIS PENGARUH FDR, NPF, DPK, SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE), DAN INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH (PERIODE 2009-2012)

0 3 117

Pengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2009-2013.

0 1 17

Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, BOPO dan DPK Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Syariah di Indonesia.

0 0 1

Pengaruh Inflasi, BI Rate, CAR, dan NPF terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia 1. cover

0 0 21

PENGARUH NPF DAN DPK TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA : LAPORAN KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA PERIODE 2009-2015.

0 0 90

ANALISIS PENGARUH FDR, BOPO, NPF DAN DPK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH (Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH FDR, BOPO, NPF DAN DPK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH (Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013) - Perbanas Institutional Repository

0 0 15