3 0,5 ROA
≤ 1,25 Cukup Tinggi
4 0 ROA
≤ 0,5 Rendah
5 ROA
≤ 0 Sangat Rendah
Sumber : Bank Indonesia.
E. Inflasi
Inflasi diukur dengan tingkat inflasi rate of inflation yaitu tingkat perubahan dari harga secara umum. Persamaannya adalah sebagai berikut:
33
Tingkat harga
t
– tingkat harga
t-1
x 100 = Rate of Inflation
Tingkat harga
t-1
Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena:
a. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap
fungsi tabungan nilai simpan, fungsi dari pembayaran dimuka, dan fungsi dari unit perhitungan.
b. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari
masyarakat.
33
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam Jakarta: PT. Rajawali Press,2015, hal.136
c. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk non-
primer dan barang-barang mewah. d.
Mengarahkan inflasi pada hal-hal yang non-produktif yaitu penumpukan kekayaan seperti: tanah, bangunan, logam mulia, mata
uang asing dengan mengorbankan investasi kearah produktif seperti: pertanian, industrial, perdagangan, transportasi, dan lainnya.
Dampak inflasi lebih lanjut akan menyebabkan tingginya risiko default. Risiko ini akan meningkatkan Non Performing Financing NPF
perbankan syariah. Jika pembiayaannya berdasarkan akad bagi hasil dimana jika pihak debitor mengalami kerugian usaha maka kerugian ini juga
ditanggung oleh bank syariah risk sharing. Jika jenis pembiayaannya adalah akad jual beli murabahah maka tingginya inflasi dapat membuat
produk pembiayaan syariah secara umum menjadi relatif lebih mahal.
34
F. Dana Pihak Ketiga DPK
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sumber dana yang ada dapat
diperoleh dari sumber modal sendiri atau modal pinjaman dari masyarakat luas atau lembaga keuangan lainnya.
35
Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas disebabkan sumber dana yang paling utama bagi bank.
Sumber dana pihak ketiga ini disamping mudah untuk dicari, persyaratan
34
Saekhu, “Pengaruh Inflasi terhadap Kinerja Pembiayaan Bank Syariah, Volume Pasar Uang Antar Bank Syariah, dan Posisi Outstanding Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia” Jurnal Economica Vol. IV Edisi 1 Mei 2015, hal. 105
35
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan Jakarta: Rajawali Press, 2015, hal. 69
untuk mencarinya pun tidak sulit. Secara umum, kegiatan penghimpunan dana ini dibagi kedalam tiga jenis, yaitu simpanan giro, tabungan, dan
deposit. Pertumbuhan DPK sangat berpengaruh terhadap tingkat likuidasi
bank. Apabila terjadi penurunan, maka penurunan pertumbuhan DPK ini akan mengurangi kemampuan bank syariah dalam mengelola likuiditasnya
untuk meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang tinggi akan lebih memudahkan bank dalam memberikan pembiayaan, namun bila pembiayaan
yang diberikan terlalu berlebihan maka lebih memungkinkan tingkat NPF menjadi tinggi.
G. Review Studi Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan NPF, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat inflasi dan dana pihak ketiga pada
perbankan syariah menemukan hasil penelitian yang beragam. Adapun beberapa penelitian yang berhasil penulis dapatkan dalam membahas
variabel-variabel penelitian tersebut ialah sebagai berikut :
No Nama Penulis
Judul Tahun Substansi
Perbedaan dengan Penulis
1. Rahmat Abdillah,
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas dan Likuiditas pada
Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Sampel yang digunakan dalam
penelitian penulis adalah Bank Umum
Syariah dan Unit
Bank Umum Syariah di
Indonesia Periode 2008-2015, Skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.
Data yang digunakan yakni data kuartal dari tahun 2008-
2015. Objeknya ialah Bank Muamalat, Bank Syariah
Mandiri, dan Bank Mega Syariah.
Hasil yang diperoleh ialah pertama, pada faktor
profitabilitas ROA. Quick rasio dan BOPO berpengaruh
signifikan negatif , sedangkan CAR berpengaruh signifikan
positif terhadap ROA. Kedua, pada faktor likuiditas Quick
Rasio. CAR berpengaruh signifikan positif, BOPO
berpengaruh signifikan negatif, dan NPF tidak adanya pengaruh
terhadap Quick Rasio. Usaha Syariah di
Indonesia.
Metode yang digunakan penulis
ialah dengan analisis regresi linier
berganda. Sedangkan untuk variabel Y
NPF dan Variabel X
Rasio Likuiditas { FDR X
1 ,
BOPO X
2
}, Rasio Profitabilitas { NOM
X
3
, ROA X
4
}, Inflasi X