D. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukan efisiensi perusahaan.
28
Kinerja keuangan perusahaan dari sisi manajemen, mengharapkan laba bersih sebelum pajak earning berfore tax yang tinggi karena semakin
tinggi laba perusahaan semakin flexible perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan.
Semakin tinggi NPF maka semakin buruk kualitas aktiva produktif bank tersebut yang akan mempengaruhi biaya dan permodalan bank tersebut
karena dengan NPF yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban dan harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi PPAP Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produk yang terbentuk. Bila ini terus menerus terjadi maka modal bank akan tersedot untuk PPAP sehingga menurunkan nilai
profitabilitas bank.
29
a. Net Operating Margin NOM
Net Operating Margin adalah rasio rentabilitas untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba
melalui perbandingan pendapatan operasional dan beban operasional
28
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Jakarta: Rajawali Press, 2014, hal. 196
29
Ahmad Azmy, “Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap ROA Perbankan Syariah di Indonesia
,” Jurnal GICI Vol.4 No.3 ISSN 2088-1312 Tema: Analisis Bisnis Model dalam Kajian Dampak Resiprokal Universitas Tanri Abeng, 2014
dengan rata-rata aktiva produktif.
30
NOM = PO-DBH
– BO x 100
Rata-rata Aktiva Produktif Keterangan :
PO : Pendapatan operasional adalah pendapatan
operasional setelah distribusi bagi hasil dalam dua belas bulan terakhir.
DBH : Distribusi Bagi Hasil adalah hak pihak ketiga atas
bagi hasil dana syirkah temporer. BO
: Biaya operasional adalah beban operasional termasuk
kekurangan PPAP
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib
dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam dua belas bulan terakhir.
Tabel 2.4 Kriteria Penilaian NOM
Peringkat Kriteria
Keterangan 1
NOM 3 Tinggi
2 2 NOM ≤ 3
Cukup 3
1,5 NOM ≤ 2 Rendah
30
Dwi Nur‟aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah Tangerang Selatan: UIN JAKARTA PRESS, 2013, hal. 101
4 1 NOM ≤ 1,5
Cukup 5
NOM ≤ 1 Sangat
Sumber: Bank Indonesia. b.
Return on Asset ROA ROA adalah rasio yang digunakan mengukur kemampuan bank
menghasilkan keuntungan secara relative dibandingkan dengan total assetnya atau ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat
pengembalian dari asset perusahaan
.
31
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin
besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi dari segi penggunaan aset.
32
Tabel 2.5 Kriteria Penilaian Rasio ROA
Peringkat Kriteria
Keterangan 1
ROA 1,5 Sangat Tinggi
2 1,25 ROA
≤ 1,5 Tinggi
31
Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal Capital Adequency Ratio CAR, Financing To Deposit Ratio FDR, dan Biaya Operasional Per Pendapatan
Operasional BOPO dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia ,”
Jurnal Aplikasi Manajemen JAM Vol 14 No 1 Universitas Airlangga Surabaya, 2016
32
Veithzal rivai dan Andria Permata Veithzal Rivai, Islamic Financial Management Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2008, hal. 243
ROA = Laba Bersih x 100
Total Assets
3 0,5 ROA
≤ 1,25 Cukup Tinggi
4 0 ROA
≤ 0,5 Rendah
5 ROA
≤ 0 Sangat Rendah
Sumber : Bank Indonesia.
E. Inflasi
Inflasi diukur dengan tingkat inflasi rate of inflation yaitu tingkat perubahan dari harga secara umum. Persamaannya adalah sebagai berikut:
33
Tingkat harga
t
– tingkat harga
t-1
x 100 = Rate of Inflation
Tingkat harga
t-1
Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena:
a. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap
fungsi tabungan nilai simpan, fungsi dari pembayaran dimuka, dan fungsi dari unit perhitungan.
b. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari
masyarakat.
33
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam Jakarta: PT. Rajawali Press,2015, hal.136