Penentuan Serat Deterjen Asam ADF

25 Metodenya diuraikan berikut ini, sebanyak 0,5 g sampel ditambah 60 ml larutan NDF dimasukkan ke dalam gelas piala ukuran 600 ml. Selanjutnya dipanaskan dalam penangas listrik sampai mendidih. Kemudian didestruksi selama 60 menit pada suhu 220 C. Campuran dituang ke dalam cawan masir yang sudah diketahui bobotnya W 1 . Sampel disaring dan dicuci dengan air panas sampai tidak berbusa lagi lalu dibilas dengan aseton. Cawan dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 C selama satu malam. Cawan didinginkan dalam desikator dan ditimbang sebagai W 2 . c-b NDF = ------- x 100 a

3.10 Penentuan Serat Deterjen Asam ADF

Serat Deterjen Asam ADF dilakukan dengan menggunakan metode Van Soest 1963. Bagian dinding sel tanaman atau serat detergen netral yang tidak dapat larut dalam larutan detergen asam dengan komposit utama CTAB Cetyl trimethyl ammonium bromide pada pemanasan selama satu jam. Bahan yang digunakan pada analisis ADF terdiri dari: Larutan detergent asam atau acid detergent solution ADS dibuat dengan melarutkan CTAB 20 gram dalam asam sulfat 1 N, Dekalin, Aceton. Sedangkan alat yang dipakai sama dengan untuk penentuan NDF, yaitu: pendingin yang sesuai dengan mulut gelas piala, pemanas listrik, pompa vakum, lemari pengirim, tanur, desikator, cawan kaca masir, corong buchner, dan penjepit Metode yang digunakan sama dengan penentuan NDF. Kurang lebih satu gram contoh a gram dimasukkan dalam gelas piala 600 ml, kemudian ditambah 100 ml ADS dan 2 ml dekalin. Selanjutnya diekstraksi selama satu jam setelah mendidih disaring dengan cawan penyaring yang telah diketahui beratnya b gram, penyaringan dilakukan dengan pompa vakum. Residu dan kertas saring dicuci dengan air panas beberapa kali dan akhirnya dengan aceton, lalu dikeringkan pada 105 C dan ditimbang c gram. 26 Perhitungan: c-b ADF = ------- a hemiselulosa = NDF - ADF

3. 11 Penentuan Asam Amino Esensial

Penentuan asam amino dilakukan dengan Amino Acid Analizer. Bahan yang digunakan pada analisis asam amino adalah : larutan HCl 6 N dan 0,1 N; larutan penyangga trisodium sitrat 2H 2 O dengan tiga variasi pH, yaitu pH 3,25 0,2 N Na + + 1 propanol, pH 3,95 0,4 N Na - , dan pH 6,4 1 N Na - ; larutan lithium asetat terdiri dari 168 g LiOH 3 , 600 ml asam asetat glasial, dan 400 mlair bebas ion; larutan ninhidrin terdiri atas 200 ml larutan ’Dimethyl Sulfokside’, 66,66 ml larutan lithium asetat; 5,32 g larutan ninhidrin, 0,22 g hidridantin, dan gas N 2 murni; larutan standar asam amino buatan Beckman yang mengandung 0,25 umolml; contoh bungkil inti sawit tanpa dan sudah fermentasi dikeringkan dalam freeze dry dan digiling halus, etanol absolut dan es kering. Sedangkan alat yang digunakan meliputi amino acid analyzer Beckman tipe CL 119, neraca analitik 5 desimal. Metode: 1. Hidrolisis protein Sebanyak 50 gram contoh di masukkan ke dalam tabung pyrex 10 ml yang bertutup, selanjutnya dimasukkan 5 ml HCl 6 N dan dialiri gas nitrogen murni Nitrogen Hp kemudian tabung ditutup dan diletakkan dalam ovenµ dengan suhu 105 – 110 o Hasil analisis yang sudah kering dilarutkan kembali dengan HCl 0,1 N hingga volume 3 ml, diaduk dengan vortex hingga homogen, lalu disaring dengan penyaring dengan ukuran 0,22 um. Kemudian hasil saringan diambil 100 µm dan diinjeksikan pada alat spektrofotometri, kemudian pencatatan yang digunakan C selama 24 jam. Kemudian hasil hidrolisis dikeluarkan dari oven dan dibiarkan hingga suhu ruang, kemudian disaring dengan ketas saring Whatman no 41. Kemudian diambil 1 ml larutan ke dalam tabung 10 ml, lalu dibekukan dengan es kering dan selanjutnya dikeringkan dengan pengering vakum. 2.Penetapan asam amino 27 secara manual, sehingga perhitungan dilakukan dengan mengukur tinggi khromatogram standar dan tinggi khromatogram contoh dalam satuan cm. Perhitungan: t spl Asam amino = ------- x0,250 µmolml x BM AA x 3 ml x 10 -6 x df x 100 t std -------------------------------------------------------------------------- bobot contoh x 10 -3 g Keterangan: t spl = tinggi puncak khromatogram contoh t std = tinggi puncak khromatogram standar 0,250 µmolml = konsentrasi standar 3 ml = volume akhir contoh BM AA = bobot molekul masing-masing asam amino df = faktor pengenceran Total asam amino adalah total asam amino yang diperoleh dari hasil analisis contoh.

3.12 Uji Aktivitas Enzim Selulase