Pra Produksi Program Lentera Indonesia

66

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS PRODUKSI

A. Pelaksanaan Produksi Lentera Indonesia di NET. TV

Bagian produksi program televisi merupakan dapur dari sebuah stasiun televisi karena dari bagian tersebut akan menghasilkan acara-acara yang menarik dan berkualitas dan dapat mengangkat citra sebuah stasiun televisi. Program acara televisi sebelum ditayangkan akan melalui tahapan-tahapan, secara garis besar hampir setiap program televisi akan melalui tiga tahap besar, yaitu pra produksi pre production, produksi production, dan pasca produksi post production 1 .

1. Pra Produksi Program Lentera Indonesia

Seluruh program televisi memiliki tahapan produksi, seperti halnya dengan program dokumenter. Tahap pra produksi program dokumenter menurut Fred Wibowo 1997:99 memiliki empat tahap, yaitu: a. Menentukan tema; b. Melakukan riset; c. Menetapkan tesis atau menyusun kerangka; d. Membuat treatment atau rincian sekuen untuk keperluan shooting. Program dokumenter Lentera Indonesia di NET. TV memiliki alur dalam produksinya. Sesuai dengan yang telah dipaparkan pada Bab II 1 Ciptono Setyobudi. Teknologi Broadcasting TV. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. Cet. 1. Hal 54. bahwa proses produksi berita dibagi tiga bagian, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi, Lentera Indonesia pun melewati ketiga alur tersebut dalam menghasilkan sebuah acara dokumenter. Lentera Indonesia memiliki tema pengabdian anak bangsa terhadap Indonesia. Pada tahap ini, tim produksi Lentera Indonesia mengembangkan tema tersebut dengan langkah pertama yaitu melakukan riset. Tahap riset merupakan penentuan akan ke mana dan siapa yang akan diangkat menjadi tokoh pada episode yang akan ditayangkan selanjutnya. Riset tersebut dilakukan oleh reporter dan video journalist VJ yang akan melakukan peliputan. Reporter dan VJ memperoleh informasi via telepon, Google dan data-data yang pernah ada. Data yang telah diperoleh kemudian dikemukakan kepada produser, jika disetujui, maka riset pun dilanjutkan 2 . Setelah melakukan riset, reporter dan VJ akan membuat tesis atau menyusun kerangka. Susunan tersebut kemudian dikembangkan menjadi treatment atau rincian sekuen yang berisi segmentasi, jalan cerita secara detail, dibuka dengan adegan apa, scene-scene, dan gambar . Selanjutnya, treatment tersebut dibawa ketika rapat penyatuan ide atau pitching untuk dipresentasikan. Rapat pitching dihadiri oleh produser, produser madya, serta reporter dan VJ yang akan berangkat liputan 3 . 2 Khairil Hanan Lubis, Reporter Lentera Indonesia, Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2015. 3 Khairil Hanan Lubis, Reporter Lentera Indonesia, Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2015. Rapat tersebut membahas tokoh utama yang akan diangkat, apakah cukup untuk masuk kriteria sebagai ‘lentera’ bangsa Indonesia atau tidak. Apakah tokoh utama memiliki dedikasi dan perjuangan yang tinggi atau tidak karena untuk menjadi tokoh utama dalam Lentera Indonesia harus sesuai dengan tagline, yaitu perjuangan, dedikasi, dan semangat. Selain itu, dalam rapat ini juga menyatukan atau mengembangkan ide yang telah didapat dari hasil riset dan koreksi segmentasi agar ketika liputan nanti dapat memperoleh gambar dan cerita yang hidup dan lebih menarik. Jika ide dan segmentasi dalam treatment telah bulat dan disetujui bersama, maka hal terakhir yang dilakukan dalam tahap pra produksi adalah menentukan tanggal dan waktu keberangkatan serta mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi di lapangan, seperti peralatan shooting, logistik, dan biaya produksi. Alur pra produksi Lentera Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 8. Alur Pra Produksi Lentera Indonesia Riset issue Mencari data lengkap narasumber Membuat treatment atau segmentasi Rapat ide Pitching Menyusun jadwal keberangkatan dan melengkapi kebutuhan produksi di lapangan

2. Produksi Program Lentera Indonesia