Perencanaan Tata Cahaya Capturing Logging Editing Pictures Editing Sound Final Cut

sinopsis, namun dalam dokumenter berbentuk kerangka pemikiran; d. Keempat, kerangka pemikiran selanjutnya dibuat treatment. Treatment terdiri dari seluruh perencanaan dan rincian setiap sekuen dan dipakai untuk panduan pengambilan gambar 17 .

2. Perencanaan

Tahap ini meliputi penepatan jangka waktu kerja time schedule, penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja time schedule yang sudah ditetapkan. Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan.

b. Produksi

Ide yang dibuat dalam wishlist yang telah disepakati bersama dalam redaksi bisa jadi berbeda dengan kondisi lapangan. Redaksi dan jurnalis akan terus memantau perkembangan isu yang terjadi di lapangan. Realitas narasumber yang tidak sesuai bayangan, 17 Fred Wibowo. Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta: Grasindo, 1997 Hal. 99 perkembangan di lapangan yang jauh lebih menarik, atau hambatan tak terduga, harus dapat diatasi oleh tim produksi, terutama jurnalis. Jurnalis harus cerdas dalam melihat isu di lapangan agar proses produksi tetap berjalan sesuai rencana. Pada tahapan produksi ada tiga elemen yang paling mendasar dan menjadi sebuah perangkat sistem yang tidak bisa ditinggalkan, yaitu 18 : 1. Tata Kamera Beragam angle kamera yang digunakan dalam shooting, di antaranya 19 : a. Extreme Long Shot ELS digunakan untuk mengambil gambar dengan jarak sangat jauh, panjang, dan luas serta menghasilkan objek sangat kecil; b. Very Long Shot VLS untuk mengambil gambar dari jarak jauh dan ukurannya lebih pendek dari ELS; c. Long Shot merupakan ukuran pengambilan gambar manusia dari ujung kepala hingga ujung kaki; d. Medium Shot, mengambil gambar objek orang dari perut hingga kepala.

2. Tata Cahaya

Hal dasar yang harus diketahui dari penataan cahaya, yaitu key light sinar utama pada subyek, fill light untuk mengurangi bayangan, back light terarah, menghasilkan latar yang gelap, base light penyinaran yang menyebar dan rata, dan over exposure 18 Data diunduh pada Kamis, 6 Maret 2015 dalam situs http:ejournal.ilkom.fisip- unmul.ac.idsitewp-contentuploads201312JURNAL20DINA202812-05-13-02-55- 4029.pdf 19 A. Nawir Hamzah. Sutradara Drama Panggung dan Televisi. Jakarta: WIN COMMUNICATION, 2007. Hal. 98-100. pencahayaan yang berlebih intensitas dan waktu pencahayaan yang lama.

3. Tata Suara

Tata suara audio merupakan elemen yang penting juga dalam produksi televisi karena tata suara mampu mengekspresikan situasi secara jelas dan sebagai pendukung elemen yang lain, seperti tata artistik.

c. Pasca Produksi

Saat produksi berita televisi memasuki tahap pasca produksi, menjelang on air berita, diadakan rapat redaksi guna mengevaluasi hasil produksi sebelum ditayangkan. Rapat evaluasi ini membahas urgensi berita dalam rundown akan ditayangkan, kesesuaian dengan rapat redaksi awal ketika pada tahap pra produksi. Tahap ini mempertimbangkan gambar yang akan ditayangkan kepada pemirsa, apakah memenuhi standar kelayakan atau tidak. Proses editing naskah dan editing gambar dilakukan secara bersamaan oleh editor. Beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh kru prduksi dalam tahap pasca produksi adalah sebagai berikut 20 : a. Camera person dan reporter menyerahkan kasetcard hasil shooting kepada news editor dengan data shooting shooting list; b. Proses editing; 20 Andi Fachrudin. Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. Cet. 1.Hal. 64 c. Membuat grafik untuk mendukung materi berita; d. Reporter membuat naskah berita yang disesuaikan dengan gambar atau suara yang ada pada berita; e. Proses dubbing; f. Naskah diserahkan kepada pimpinan redaksi editor in chief; g. Naskah yang sudah dicek oleh pimpinan redaksi selanjutnya diserahkan kepada editor atau penata gambar editor berita. Dalam pelaksanaan editing, reporter dan juru kamera sebaiknya mendampingi editor untuk keteraturan gambar dan statement yang akan ditampilkan.

1. Capturing

Proses capture gambar terjadi pada editing nonlinier, yaitu mentransfer hasil rekaman audio-visual dari kaset digital ke dalam harddisk komputer, sehingga materi editing sudah dalam bentuk file dan memudahkan dalam proses editing. Apabila menggunakan model editing linier, maka langsung pada proses logging gambar;

2. Logging

Logging gambar adalah membuat susunan daftar gambar dari kaset hasil shooting secara detail disertai dengan pencatatan time code serta di kaset berapa atau nama file apa gambar hasil shooting itu berada.

3. Editing Pictures

Penyuntingan adalah kata kunci dalam tahap ini.Seluruh footage telah dikumpulkan selama produksi berlangsung untuk kemudian disusun dan dirangkai menjadi produk akhir.

4. Editing Sound

Penyuntingan suara disesuaikan dengan gambar serta menghidupkan suasana melalui ilustrasi musik latar.

5. Final Cut

Penggunaan perlatan dan kompleksitas ilustrasi musik soundtrack menentukan bahwa materi program sudah dapat membaur mix pada tahap online.Dibutuhkan studio untuk membaurkan suara akhir final mixing.Program yang sudah lengkap disebut master 21 .

B. Siaran Berita 1. Pengertian Siaran

Penyiaran merupakan kegiatan menyampaikan pesan berupa berita dan informasi kepada khalayak menggunakan fasilitas frekuensi yang dikerjakan oleh sekelompok orang yang terbentuk dalam team.Team produksi dituntut untuk dapat menyajikan program yang kreatif dan menarik 22 . Jadi, siaran berarti produk yang ditayangkan dari hasil penyiaran yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tergabung menjadi sekelompok 21 Andi Fachrudin. Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. Cet. 1.Hal. 3 22 Eva Arifin. Broadcasting: to be broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Hal. 9- 10.