Pengertian Revenue Sharing Bagi Hasil

43 Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya Djinarto, 2000: 222-223 yaitu: a. Bunga Simpanan Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito.

b. Bunga Pinjaman

Bunga pinjaman dalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai cotoh bunga kredit. Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank konvensional. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya. 44

4. .Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Seperti dijelaskan di atas, bahwa untuk menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping faktor-faktor lainnya. Menurut Kasmir 2002: 122-124, faktor- faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah: a Kebutuhan dana, apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. b Persaingan, dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. c Kebijakan pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. d Jangka waktu, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain. 45

5. Pengaruh BI Rate dan Bunga Bank Konvensional

Sesaat setelah tingkat suku bunga diumumkan oleh Bank Indonesia, bank konvensional segera menjadikannya landasan dalam menetapkan tingkat suku bunga pinjaman dan simpanan kepada para nasabah. Dalam hal ini, bank konvensional akan menetapkan bunga pinjaman di atas bunga simpanan sehingga diperoleh keuntungan sebesar selisih dari keduanya. Akan tetapi, pada waktu yang bersamaan, secara umum bank- bank syariah di Indonesia melakukan pengamatan yang cermat terhadap fluktuasi tingkat suku bunga yang diterapkan oleh bank-bank konvensional, terutama bank konvensional yang memiliki kantor terdekat dengannya. Hal ini tentu saja dimaksudkan agar bank syariah tersebut dapat memonitor tingkat pendapatan aktual yang diterima oleh para nasabah penyimpan dana pada bank konvensional. Setelah informasi tersebut didapatkan, bank syariah akan meningkatkan porsi bagi hasilnya kepada nasabah penyimpan dan pemegang saham dengan cara menambah marjin keuntungan dari penjualan barang pada akad murabahah. Sebagai dampak langsung atas fluktuasi tingkat suku bunga yang berlaku di pasar dan kepastian bagi hasil kepada pemilik saham dan nasabah penyimpan dalam menentukan harga jual barang pada akad murabahah, maka akan ada beban marjin minimal yang tidak dapat ditawar lagi oleh calon nasabah kepada pihak bank. Konsep seperti ini dikenal sebagai cost of fund pada perbankan konvensional, dimana