Fungsi Pembiayaan Bank Syariah

34 pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. Jadi disini terlihat adanya unsur keterbukaan. Sumitro, 1997

4. Ketentuan Umum Murabahah

Ketentuan umum dalam pembiayaan di perbankan syariah dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. 2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam. 3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. 4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. 5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang. 6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah pemesan dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. 7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepaki. 8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. 9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang 35 dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank. www.wikipedia.org.

5. Macam-Macam Transaksi Murabahah

Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan murabahah secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu : a. Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan URIA Unrestricted Investment Account = Investasi Tidak Terikat b. Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan RIA Restricted Investment Account = Investasi Terikat c. Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan Modal Bank Syariah desainan sebuah pembiayaan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : a. Kebutuhan nasabah b. Kemampuan financial nasabah Karim, 2007. iayaan bagi hasil di perbankan syariah disebabkan oleh beberapa hal, menurut Imaduddin 2005, beberapa alasan yang menjelaskan tingginya prosentase pembiayaan murabahah dalam operasi investasi perbankan syariah : 1 Murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek, dan dibandingkan dengan sistem bagi hasil, cukup memudahkan. 2 Mark-up dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank berbasis suku bunga