Uji Asumsi Klasik Hasil Analisis dan Pembahasan

113 Tabel 4.3 Hasil Uji White Heteroskedasticity Heteroskedasticity Test : White F-statistic 1.585550 Probability 0.1558 ObsR- squared 13.08150 Probability 0.1590 Sumber : Lampiran 4 Dari tabel 4.3 diatas diketahui bahwa nilai ObsRsquared sebesar 13.08150 dan probabilitas sebesar 0.1590 yang mana lebih besar dari nilai α sebesar 0.05. karena nilai prbabilitas lebih besar dari α = 5 maka dalam hal ini H diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak ada masalah heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi antara residual tahun ini dengan tingkat kesalahan tahun sebelumnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit autokorelasi dalam suatu model, dapat dilihat dari nilai statistic Durbin-Watson. Selain dengan menggunakan Durbin-Watson, untuk melihat ada tidaknya naskah autokorelasi dapat juga digunakan uji Langrange Multiplier LM atau yang disebut uji Breusch-Godfrey dengan membandingkan nilai probabilitas R- squared dengan α = 0.05. Uji autokorelasi dilihat dari 114 nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi 5 maka terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika probabilitas lebih kecil dari nilai 5 maka terdapat autokorelasi. Tabel 4.4 Hasil Uji Langrange Multiple Test LM-Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistik 0.3977210 Probability 0.0056 ObsRsquared 42.38228 Probability 0.0663 Sumber : Lampiran 5 data diolah Dari tabel 4.4 diatas diketahui bahwa nilai ObsR-quared sebesar 042.38228 dan nilai probabilitas 0.0663 yang lebih besar dari nilai α sebesar 0.05. karena nilai probabilitas lebih besar dari α = 5 maka H diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa di dalam model tidak terdapat masalah autokorelasi.

2. Pengujian Hipotesis statistik

Hasil pengolahan data atau hasil estimasi yang dilakukan dengan menggunakan program eviews 6 dengan menggunakan metode regresi linier berganda atau Ordinary Least Square OLS yang ditampilkan pada tabel berikut : 115 Tabel 4.5 Hasil regresi metode Ordinary Least Square OLS Dependent Variable: LNPM Method: Least Squares Date: 062814 Time: 16:05 Sample: 2009M11 2013M09 Included observations: 47 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROA 0.165348 0.056295 2.937182 0.0053 SBI -0.020242 0.031456 -0.643511 0.5233 LNDM 0.997499 0.037029 26.93835 0.0000 C -0.179388 1.218074 -0.147272 0.8836 R-squared 0.972988 Mean dependent var 31.59202 Adjusted R-squared 0.971103 S.D. dependent var 0.455741 S.E. of regression 0.077472 Akaike info criterion -2.196546 Sum squared resid 0.258079 Schwarz criterion -2.039087 Log likelihood 55.61883 Hannan-Quinn criter. -2.137293 F-statistic 516.2923 Durbin-Watson stat 0.474827 ProbF-statistic 0.000000 Sumber : Lampiran 6 Dari tabel 4.5 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linier PM = -0.179388 + 0.165348 ROA - -0.020242 SBI +0.997499 LN DM 1 Jika segala sesuatu variabel independen dianggap konstan atau bernilai nol, artinya variabel independen tidak terjadi kenaikan atau penurunan maka besarnya nilai Pembiayaan Murabahah PM adalah sebesar - 0.179388 persen 116 2 Nilai koefisien regresi ROA sebesar 0.165348 persen berarti setiap peningkatan Inflasi sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan Pembiayaan Murabahah PM sebesar 0.165348 persen. 3 Nilai koefisien SBI sebesar -0.020242 persen berarti setiap penurunan SBI sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan Pembiayaan Murabahah PM sebesar -0.020242 persen. 4 Nilai koefisien Deposito Mudharabah DM sebesar 0.997499 persen berarti setiap kenaikan DM sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan Pembiayaan Murabahah PM sebesar 0.997499 persen. a. Uji Parsial Uji t Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial individu variabel-variabel independen ROA, SBI, DM terhadap variabel dependen yaitu Pembiayaan Murabahah PM. Salah satu cara untuk melakukan uji t adalah dengan melihat nilai probabilitas pada tabel uji statistic t. apabila nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi α = 0.05 berarti variabel independen secara parsial individu mempengaruhi variabel dependen. Dari tabel 4.5, didapatkan hasil uji statistic t yang dilakukan yaitu sebagai berikut : 1 Pengaruh t-statistik untuk ROA terhadap Pembiayaan Murabahah PM 117 Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil t-hitung sebesar 2.937182 dengan tingkat signifikansi 0.0053. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka secara parsial ROA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah PM Dengan demikian H di tolak, H 1 diterima. 2 Pengaruh t-statistik untuk SBI terhadap Pembiayaan Murabahah PM Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil t-hitung sebesar -- 0.643511 dengan tingkat signifikansi 0.5233. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0.05 maka secara parsial SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah PM. Dengan demikian H diterima, H 1 ditolak. 3 Pengaruh t-statistik untuk Deposito Mudharabah DM terhadap Pembiayaan Mudharabah PM Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil t-hitung sebesar - 26.93835 dengan tingkat signifikansi 0.0000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka secara parsial DM berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, dengan demikian H diterima, H 1 ditolak. 118 b. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen ROA, SBI, DM secara stimultan bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu Pembiayaan Mudharabah PM . Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil F-Statistik sebesar 516.2923 dengan nilai probabilitas F-Statistik sebesar 0.000000. Karena hasil probabilitas signifikansi lebih kecil dari nilai α = 0.05 0.00 0.05 berarti dapat disimpulkan bahwa ROA, SBI dan DM secara bersama-sama signifikan mempunyai pengaruh terhadap Pembiayaan Mudharabah PM

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 R-square yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik. Hal tersebut dikarenakan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R-squared sebesar 0.971103. hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel dependen Pembiayaan Mudharabah PM secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh variabel independen ROA, SBI, DM sebesar 97, sedangkan sisanya 3 dijelaskan oleh faktor atau variabel lain diluar variabel yang diteliti.