Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

99 Salah satu contohnya yaitu jika nasabah membutuhkan pembiayaanuntuk membeli motor, nasabah akan mengajukan daftar pembelian barangmotor yang berisikan spesifikasi tentang motor yang diharapkan oleh nasabah Secara konsep, Bank Syariah akan membelikan motor atau mobilyang dimintakan oleh nasabahtersebut, yang kemudian akan di jual kembalikepada nasabah dengan menambahkan keuntunganmargin bank. Sehingga dalam transaksinya akan ada harga beli harga pokok pembelian barang,ada margin keuntungan yang diambil oleh bank, serta ada harga jualharga pokok ditambah dengan margin keuntungan.Perkembangan pembiayaan murabahah periode 2009 - 2013.09 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 100 Gambar 4.1 Perkembangan Pembiayaan Murabahah Di Indonesia Periode Desember 2009 – September 2013 sumber: Bank IndonesiaData diolah Pembiayan Murabahah adalah pembiayaan yang diminati masyarakat,sebab akad murabahah, akad jual-beli yang ditambah oleh margin yang disepakati. Terlihat pada grafik diatas setiap tahunnya pembiayaan murabahah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Terlihat paling rendah pada tahun 2009 sebesar Rp 26.321 milyar dan tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp 106.779 milyar. Ini terlihat baik pada pembiayaan murabahah setiap tahunnya.Masyarakat lebih memilih pembiayaan murabahah karena dilihat dari segi resiko. Pada pembiayaan murabahah resiko yang akan 0.00 20000.00 40000.00 60000.00 80000.00 100000.00 120000.00 2009 2010 2011 2012 2013 M il y a r Periode Pem biayaan M urabahah 101 diterima nasabah akan lebih kecil dibandingkan pada pembiayaan lain, segi resiko adalah salah satu minat masyarakat Komposisi pembiayaan murabahah dalam jangka waktu empat tahunsaja yaitu dari tahun 2009-2013 terusmengalami peningkatan, ini tidak lepas dari beberapa factor yang mempengaruhinya seperti Profitabilitas, Suku Bunga Bank Indonesia, Deposito Mudharabah.

5. Perkembangan

Return on Asset ROA Return on Asset adalah rasio yang menilai seberapa tingkat pengembalian dari asset ayng dimiliki. Semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset. ROA merupakan salah satu indikator yang mengukur sehat atau tidaknya suatu bank dalam memanfaatkan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Asset yang berkualitas tentu akan mendukung kinerja perbankan syariah dalam menghasilkan profit guna keberlangsungan kinerja perbankan pada periode-periode selanjutnya. Dibawah ini adalah gambaran perkembangan ROA dari periode 2009 sampai dengan September 2013 dapat dilihat digambar dibawah ini.