saat ini rotan dikenal hanya bentuk produk berupa batang dengan ragam jenis dan sebagian besar memiliki peruntukan sebagai bahan baku industri tikar, berbagai
jenis barang kerajinan serta perlengkapan rumah tangga dan berbagai produk mebeler furnitur. Produk komoditas rotan yang akhir-akhir ini menjadi perhatian
dunia adalah produk turunan dari buah rotan jernang yang dapat menghasilkan produk berupa resin. Produk resin yang sejak masa penjajahan Belanda telah
diketahui adalah resin jernang yang lebih dikenal dengan nama “darah naga“ dan dalam perdagangan internasional dikenal sebagai “dragon’s blood “ Arifin 2007.
2.2.1 Rotan penghasil jernang
Jernang merupakan hasil ekstraksi buah beberapa jenis rotan dari kelompok Daemonorops
. Jernang adalah suatu padatan yang mengkilat, bening atau kusam, rapuh, meleleh bila dipanaskan dan mudah terbakar dengan mengeluarkan asap
Sumadiwangsa 2000 dalam Winarni et al. 2005. Diakui bahwa potensi resin jernang tergolong semakin menurun disebabkan oleh pola produksi yang tidak
lestari. Masyarakat Suku Kubu di Sumatera dan Suku Dayak di Kalimantan telah lama memanfaatkan resin jernang sebagai bahan pewarna pakaian. Namun, karena
tidak disertai upaya penanaman kembali, serta pemanenan yang dilakukan dengan cara memotong batang sehingga dapat mengakibatkan kelestarian produksi tidak
terjamin. Saat ini, masyarakat sudah mulai kesulitan memperoleh jernang di hutan alam Arifin 2007.
Dragon’s blood merupakan resin yang dihasilkan dari genus Daemonorops
yang terdapat pada daging dan permukaan kulit buah rotan jernang dewasa. Berikut beberapa jenis Daemonorops penghasil jernang Purwanto et al. 2005:
a. D. acehensis Rustiami
Merupakan jenis endemik di Aceh Utara. Tergolong jenis rotan berukuran kecil, batang bisa mencapai 5 m, diameter batang tanpa pelepah 10
mm, diameter batang dengan pelepah 25 mm, panjang ruas batang mencapai 50 mm. Buahnya bulat berukuran 2,2x1,8 cm
2
dan kulit buahnya menghasilkan jernang berwarna merah kecokelatan.
b. D. brachystacliys Furt.
Penyebaran jenis ini meliputi daerah Kelantan, Kedah, Perak, Selangor, Sumatera Utara dan Jambi. Diameter batang tanpa pelepah 4 cm, diameter
batang dengan pelepah 6 cm dan panjang batang ± 1 m. Buahnya berukuran 2,5x2 cm
2
. Kulit buahnya menghasilkan jernang berwarna merah kecokelatan. c. D. didymophyllus
Becc. Daerah penyebarannya meliputi Kalimantan, Sumatera, Semenanjung
Malaysia dan Thailand Selatan. Buahnya hanya sedikit menghasilkan jernang. Jenis rotan ini bisa tumbuh dari pantai hingga ketinggian 1000 mdpl.
Karakteristik morfologi dari jenis rotan ini adalah tumbuh merumpun, batangnya berukuran sedang berdiameter sampai 12 mm tanpa pelepah daun
dan 30 mm dengan pelepah daun dengan ruas batang berukuran 10 sampai dengan 12 cm
2
. Warna batangnya kusam kecokelat-cokelatan dan bagian dalam berwarna cokelat muda. Mutu batangnya tergolong rendah sehingga
masyarakat menggunakannya sebagai bahan pembuatan peralatan rumah tangga seperti keranjang. Buahnya dapat dimakan digunakan sebagai obat sakit
diare. d. D. draco
Willd. Blume Daerah penyebaran jenis ini adalah Sumatera dan Kalimantan. Jenis rotan
ini tumbuh merumpun di kawasan lembah dan banyak ditemukan di kawasan sekitar limpahan air Sungai. Panjang batang bisa mencapai 15 m dan panjang
ruasnya 15 sampai dengan 35 cm
2
. Diameter batang tanpa pelepah 8 sampai dengan 14 mm, diameter batang dengan pelepah 30 mm. Warna batang cokelat
kekuningan dan mengkilat. Jenis ini penghasil jernang terbanyak dibandingkan jenis lainnya. Pada umumnya buah yang dipanen untuk menghasilkan jernang
terbanyak yaitu buah yang menjelang masak. Apabila buah terlalu masak maka resin yang diperoleh sedikit dan batangnya digunakan untuk membuat
peralatan rumah tangga. Mutu rotannya termasuk mutu rendah. e. D. dracuncula
Ridl. Merupakan jenis endemik Siberut, Kepulauan Mentawai Sumatera Barat.
Jenis ini merupakan jenis rotan yang tumbuhnya soliter, batang berukuran kecil berdiameter 30 mm dengan pelepah daun dan 20 mm tanpa pelepah daun.
panjang batang hanya sekitar 2 m. Buah berukuran 2,2x0,9 cm
2
dan kulit buahnya menghasilkan jernang berwarna merah kecoklatan tua. Buahnya dapat
dimakan dan rasanya agak sepat.
f. D. dransfieldii Rustiami
Daerah penyebarannya meliputi daerah Sumatera Barat dan Batang Palupuh Bukit Tinggi. Jenis ini dikategorikan sebagai rotan berbatang kecil
dengan panjang dapat mencapai 6 m. Diameter 25 mm dengan pelepah daun dan 15 mm tanpa pelepah daun. Buahnya berukuran 2,5x1 cm
2
dan kulit buahnya menghasilkan jernang berwarna merah kecokelatan. Buahnya dapat
dimakan dan rasanya agak manis serta batangnya dapat digunakan sebagai tali. g. D. maculata
J. Dransf. Jenis ini merupakan endemik di Kalimantan dan Brunei. Jenis ini
tumbuh soliter dan batang bisa mencapai 5 m. Diameter 20 mm dengan pelepah daun dan 12 mm tanpa pelepah daun. Buah menghasilkan jernang
berwarna merah tua dan merupakan jenis rotan penghasil jernang cukup banyak.
h. D. micracantha Griff. Becc.
Penyebarannya meliputi wilayah Semenanjung Malaysia, Serawak, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Jenis ini tumbuh memanjat, soliter
dan banyak ditemukan di hutan dataran rendah dekat Sungai atau dekat kawasan tergenang pada ketinggian 0 sampai dengan 500 mdpl. Panjang
batang bisa mencapai 20 m, diameter 11 sampai dengan 20 mm dengan pelepah daun dan 6 sampai dengan 11 mm tanpa pelepah daun. Buah
berukuran 1,5x1,5 cm
2
. Jernang yang dihasilkan memiliki mutu terbaik dengan warna merah tua yang mengkilap. Selain sebagai rotan penghasil jernang,
batangnya mempunyai mutu cukup baik dan digunakan untuk bahan kerajinan rumah tangga seperti tikar, kursi dan tali.
i. D. rubra Blume
Daerah penyebarannya di Sumatera dan Jawa. Jenis ini tumbuh merumpun dengan ketinggian mencapai 10 m. Diameter 40 mm dengan
pelepah daun dan 15 mm tanpa pelepah daun. Buahnya berukuran 2x2 cm
2
. Buah menghasilkan jernang cukup banyak.
j. D. siberutensis Rustiami
Masyarakat Palembang
menyebutnya sebagai rotan bugkus, Suku Kubu menyebutnya rotan kelemunting. Jenis ini termasuk rotan kecil dan tumbuh
merumpun dengan panjang batang bisa mencapai 5 m. Diameter 17 mm dengan pelepah daun dan 9 mm tanpa pelepah daun. Buahnya berukuran 2x1,2
cm
2
dapat dimakan dan rasanya agak manis dan sepat. Kulit buah dapat menghasilkan jernang berwarna merah kecokelatan. Batangnya tidak bisa
digunakan sebagai bahan tali karena mudah putus. k. D. sekundurensis Rustiami Zumaidar
Penyebarannya di Sumatera Utara dan Aceh. Tumbuh di kawasan lereng perbukitan dan hutan-hutan terganggu pada ketinggian 800 mdpl. Jenis rotan
ini dikategorikan sebagai rotan kecil dengan panjang batang mencapai 2 m. Diameter 9 mm dengan pelepah daun dan 5 mm tanpa pelepah daun. Buahnya
berukuran 1,5x1 cm
2
dan menghasilkan jernang berwarna merah kecokelatan.
2.2.2 Ciri dan sifat morfologi rotan Daemonorops draco Willd. Blume