Metode Analisis Deskriptif TINJAUAN PUSTAKA

Kementerian Pertanian berupa upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat agribisnis sehingga secara mandiri mampu mengembangkan diri dalam melakukan usaha secara berkelanjutan Pusat Pembiayaan, 2009b. Upaya yang dilakukan oleh pertanian merupakan pemberian bantuan langsung masyarakat BLM adalah bantuan dana kepada petanikelompok tani untuk pengembangan usaha agribisnis di perdesaan yang disalurkan melalui gapoktan dalam bentuk modal usaha Pusat Pembiayaan, 2009b.

2.5 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap sebuah variabel, yang bertujuan untuk mengetahui dan dipahaminya bagaimana gambarandeskripsi secara lebih rinci Umar, 2008. Keabsahan suatu hasil penelitian sosial sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan tidak valid atau tidak dapat di percaya, hasil penelitian sosial yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden, maka kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sangat diharapkan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam pengujian yaitu test of validity uji kesahihan dan test of reliability uji kehandalan untuk menguji kesungguhan jawaban responden pengujian kuesioner. Uji Kesahihan Test of Validity Uji kesahihan berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuangdiganti karena dianggap tidak relevan Umar, 2008. Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Dengan kata lain instrumen tersebut dapat mengukur butir-butir dalam suatu daftar konstruk sesuai dengan yang diharapkan peneliti Indriantoro Supomo, 2002. Metoda yang digunakan untuk menguji validitas konstruk masing-masing pernyataan terhadap variabel efektivitas pemberian bantuan, menurut Singarimbun dan Effendi 1995 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur b. Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban d. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi „product moment’ Uji Kehandalan Test of Reliability Uji kehandalan berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama Umar, 2008. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali, untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut andal reliabel Singarimbun Effendi, 1995. Alat pengukur untuk mengukur fenomena sosial bisa seperti sikap, opini, dan persepsi. Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus alfa cronbach’s alpha Indriantoro Supomo, 2002 yaitu uji reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda multiple regression analysis dengan alasan bahwa analisis ini dapat digunakan sebagai model prediksi atau mencari pengaruh terhadap satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen Riduwan Kuncoro, 2008. Penggunaan analisis regresi dalam menganalisis data didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 ,dan X 4 terhadap variabel terikat Y. Untuk mengukur variabel-variabel tersebut dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden. Untuk setiap jawaban diberi skor dan skor yang diperoleh mempunyai tingkat pengukuran ordinal. Untuk menganalisanya diperlukan data dengan ukuran paling tidak interval sebagai persyaratan dalam menggunakan alat regresi. Oleh karena itu seluruh variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu dinaikkan atau ditransformasikan tingkat pengukurannya ke tingkat interval melalui Method of Successive Interval Riduwan Kuncoro, 2008, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan b. Untuk setiap butir tersebut, tentukan berapa orang responden yang mendapat skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi f c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden kemudian hasilnya disebut proporsi p d. Hitung proporsi kumulatif pk e. Gunakan tabel normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif f. Nilai densitas normal fd yang sesuai dengan nilai Z g. Tentukan nilai interval scale value untuk setiap skor jawaban dengan menggunakan rumus : density at lower limit – density at upper limit nilai interval = area under upper limit – area under lower limit Keterangan : density at lower limit : kepadatan batas bawah density at upper limit : kepadatan batas atas area under upper limit : daerah di bawah batas atas area under lower limit : daerah di bawah batas bawah h. Merubah nilai interval scale value terkecil harga negatif yang terbesar menjadi sama dengan 1 satu dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh Transformed Scale Value TSV Transformed Scale Value = Y = SV +│SV min│+ 1 Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal, mendekati normal, atau tidak Umar, 2008. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov- Smirnov Test dan untuk menguji kenormalan disturbance error variabel gangguan digunakan pendekatan software dengan program SPSS for Windows version 13, yaitu normal probability plot yang mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data yang dilambangkan dengan titik-titik pada sumbu diagonal grafik. Menurut Umar 2008 dasar pengambilan keputusan yaitu : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikoleniaritas Uji multikoleniaritas diperlukan untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi yang kuat antar variabel independen Umar, 2008. Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna di antara beberapa atau semua variabel independen yang menjelaskan model regresi. Jika terdapat multikolinearitas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu dan tingkat kesalahannya menjadi sangat besar. Dalam hal ini digunakan nilai Variance Inflation Factors VIF sebagai indikator ada tidaknya multikolinearitas di antara variabel bebas. Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai VIF berada di bawah nilai 10 atau tolerance value lebih besar dari 0,1, perhitungannya dengan menggunakan pendekatan software program SPSS for Windows version 13. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas Umar, 2008. Untuk menguji ada-tidaknya heteroskedastisitas digunakan korelasi Rank Spearman dari absolut nilai residual dengan nilai variabel bebas. Jika nilai korelasi tidak signifikan berarti tidak terjadi pelanggaran asumsi heteroskedastisitas. Akibat terjadinya heteroskedastisitas adalah uji –t dan uji–F tidak menunjukkan signifikan yang sebenarnya Umar, 2008. jika terjadi penyimpangan terhadap asumsi heteroskedastisitas maka harus dilakukan tindakan perbaikan model dengan melakukan transformasi data dengan cara membagi model regresi dengan salah satu variabel independennya. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif dan negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian Umar, 2008. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson, yaitu dengan membandingkan angka Durbin-Watson hitung DW dengan nilai kritisnya dL dan dU, pengujian tersebut menggunakan pendekatan software program SPSS for Windows version 1, dengan kriteria pengambilan kesimpulan : a. Jika DW dL atau DW 4 – dL, maka terdapat autokorelasi. b. Jika dL DW 4 – dU, maka tidak terdapat autokorelasi. c. Jika dL ≤ DW ≤ dU atau 4 – dU ≤ DW ≤ 4 – dL, uji Durbin Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti inconclusive. 21

BAB III METODE KAJIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Hal ini disebabkan selain provinsi tersebut adalah target sasaran wilayah program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP, juga karena sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian pada sektor pertanian. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Mei sampai dengan Juli 2011.

3.2 Metode Kerja

3.2.1 Pengumpulan Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer berasal dari responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga tani. Populasi target pada kajian ini adalah sebanyak 617 kelompok tani pada 74 Gapoktan di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung sasaran program PUAP. Sampel penelitian merupakan bagian dari elemen-elemen populasi Indriantoro Supomo, 2002. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling. Metode pemilihan sampel ini pada dasarnya merupakan metode pemilihan sampel dimana elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Pemilihan metode ini umumnya berdasarkan pada pertimbangan waktu yang relatif cepat dan biaya yang relatif lebih murah. Lebih spesifik lagi, dalam penelitian ini digunakan pemilihan sampel bertujuan purposive sampling. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi yang relevan pada suatu kelompok tertentu Indriantoro Supomo, 2002. Penentuan banyaknya sampel minimun yang diambil dari populasi penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Umar, 2008 sebagai berikut :