Tabel 4.30 Tingkat Kemampuan Lembaga Keuangan Mikro No
Kriteria F
1 Sangat Mampu
3 3,5
2 Mampu
43 50,0
3 Ragu-ragu
4 4,7
4 Kurang Mampu
30 34,9
5 Tidak Mampu
6 7,0
Jumlah 86
100.0
Sebanyak 53,5 responden meyakini bahwa lembaga keuangan mikro yang telah terbentuk, mampu untuk melayani kebutuhan anggota, namun terdapat
responden lainnya yang menjawab ragu-ragu sebanyak 4,7 dan tidak mampu sebanyak 41,9.
4.1.2.4 Penilaian terhadap Pendampingan X
4
Tabel 4.31 Tingkat Peranan Dukungan Pemerintah No
Kriteria F
1 Sangat Penting
61 70,9
2 Penting
16 18,6
3 Ragu-ragu
9 10,5
4 Tidak Penting
0,0 5
Sangat Tidak Penting 0,0
Jumlah 86
100,0
Tabel 4.31 menggambarkan bahwa 89,5 menyatakan bahwa dirasakan penting dengan adanya pembinaan dan dukungan dari pemerintah dalam bidang
pertanian, sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10,5.
Tabel 4.32 Sosialisasi PUAP No
Kriteria F
1 Pernah bahkan Sering
36 41,9
2 Pernah 1x
32 37,2
3 Ragu-ragu
10 11,6
4 Pernah tetapi bukan Pelatihan
4 4,7
5 Belum Pernah
4 4,7
Jumlah 86
100,0
Sebanyak 79,1 responden menyatakan pernah menerima sosialisasi mengenai PUAP, sebanyak 11,6 responden menyatakan ragu-ragu dan sebanyak
9,4 menyatakan tidak pernah.
Tabel 4.33 Pelatihan Dasar Agribisnis PUAP No
Pernyataan F
1 Pernah bahkan Sering
18 20,9
2 Pernah 1x
50 58,1
3 Ragu-ragu
14 16,3
4 Pernah tetapi bukan Pelatihan
4 4,7
5 Belum Pernah
0,0
Jumlah 86
100,0
Tabel 4.33 menggambarkan bahwa 79 responden menyatakan pernah mengikuti pelatihan dasar agribisnis, unit usaha Gapoktan, atau pelatihan
pendampingan PUAP, 16,3 menyatakan ragu-ragu dan 4,7 tidak pernah.
Tabel 4.34 Pembinaan dari Pendamping No
Kriteria F
1 Sangat Sering
36 41,9
2 Sering
41 47,7
3 Ragu-Ragu
0,0 4
Tidak Pernah 9
10,5 5
Sangat Tidak Pernah 0,0
Jumlah 86
100,0
Sebagian besar responden atau sebanyak 89,6 menjawab pernah menerima pembinaan dari pendamping mengenai tahap penyusunan RUK, RUA
dan RUB serta masukan dan bimbingan teknis kepada anggota kelompok maupun kelompok, serta 10,5 menyatakan tidak pernah.
Tabel 4.35 Intensitas Pembinaan Terhadap Kelompok No
Kriteria F
1 Sangat Sering
23 26,7
2 Sering
47 54,7
3 Ragu-ragu
8 9,3
4 Tidak Sering
8 9,3
5 Sangat Tidak Sering
0,0
Jumlah 86
100,0
Tabel 4.35 menggambarkan sebanyak 81,4 responden menjawab penyuluh pendamping sering memberikan pembinaan dan dukungan dalam
pengembangan usaha agribisnis pertanian terhadap kelompok binaannya, 9,3 menyatakan ragu-ragu dan 9,3 responden menyatakan tidak sering.
Tabel 4.36 Tingkat Kepuasan Terhadapa Insentif No
Kriteria F
1 Sangat Memuaskan
5 5,8
2 Memuaskan
42 48,8
3 Cukup Memuaskan
30 34,9
4 Tidak Memuaskan
9 10,5
5 Sangat Tidak Memuaskan
0,0
Jumlah 86
100,0
Tabel 4.36 menggambarkan bahwa insentif dan dana operasional yang diberikan bagi pendamping cukup memadai untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan dilapangan dengan jawaban memuaskan yaitu sebanyak 89,5 dan sebanyak 10,5 menyatakan tidak memuaskan.
Tabel 4.37 Peran Penting Penyuluh Pendamping No
Kriteria F
1 Sangat Sering
4 4.7
2 Sering
38 44.2
3 Ragu-ragu
22 25.6
4 Hanya 1 kali
18 20.9
5 Tidak pernah
4 4.7
Jumlah 86
100.0
Tabel 4.37 menggambarkan tanggapan responden mengenai peranan penyuluh pendamping dalam membantu dan memfasilitasi kemudahan terhadap
akses pemasaran ditunjukkan dengan jawaban responden yang menjawab sering sebanyak 48,9, yang ragu-ragu sebanyak 25,6, hanya 1 kali sebanyak 20,9
responden serta 4,7 menyatakan tidak pernah.
Tabel 4.38 Intensitas Kehadiran Petugas di Kelompok No
Kriteria F
1 Sangat Sering
14 16.3
2 Sering
48 55.8
3 Ragu-ragu
14 16.3
4 Hanya 1 kali
10 11.6
5 Tidak pernah
0.0
Jumlah 86
100.0
Tabel 4.38 menggambarkan 72,1 responden menjawab seringnya penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani hadir dalam setiap pelaksanaan
pertemuan reguler dengan kelompok, sedangkan yang menjawab hanya 1 kali yaitu sebanyak 11,6 dan menjawab ragu-ragu sebanyak 16,3.
Tabel 4.39 Pentingnya Identifikasi Potensi Ekonomi Desa No
Kriteria F
1 Sangat Penting
4 4.7
2 Penting
37 43.0
3 Ragu-ragu
36 41.9
4 Kurang Penting
9 10.5
5 Tidak penting
0.0
Jumlah 86
100.0
Tabel 4.39 menggambarkan 47,7 responden menjawab penting, 41,9 menjawab ragu-ragu dan 10,5 menjawab kurang penting terhadap identifikasi
potensi ekonomi desa yang berbasis usaha pertanian yang dilakukan oleh penyuluh pendamping.
Tabel 4.40 Ketertiban Pelaporan Perkembangan Kelompok No
Kriteria F
1 Sangat tertib
8 9.3
2 Tertib
55 64.0
3 Kurang Tertib
19 22.1
4 Tidak Tertib
4 4.7
5 Sangat Tidak Tertib
0.0
Jumlah 86
100.0
Tabel 4.40 menggambarkan 73,3 responden menjawab tertib terhadap pelaporan secara berkala yang dibuat oleh penyuluh pendamping terhadap
perkembangan kelompok binaannya, sedangkan 22,1 responden menyatakan kurang tertib dan 4,7 menyatakan tidak tertib.
4.1.2.5 Kinerja Usaha Kecil Pertanian Y